Pandemi COVID-19 Picu Serangan DDos Melonjak di Q1 2020

Kamis, 14 Mei 2020 - 11:04 WIB
Ilustrasi Hacker. FOTO/ Ist
JAKARTA - Kaspersky merilis laporan terbaru mereka tentang serangan DDoS (distributed denial-of-service), yang mengalami peningkatan signifikan selama tiga bulan pertama (Q1) 2020.

Meningkatanya serangan DDoS tersebut berhubungan dengan semakin meningkatnya aktivitas masyarakat di rumah karena pandemi virus corona Covid-19.

Dalam laporannya, Kamis (14/5/2020) Kaspersky menyebut para pelaku serangan DDoS mengambil kesempatan ketika hampir semua kegiatan-baik itu belajar, bekerja, atau bersantai-bergeser ke dalam bentuk online. BACA JUGA; Laba Turun 80%, Toyota Babak Belur di Hantam COVID-19

Meningkatnya aktivitas online diketahui oleh para hacker, yang melakukan serangan terhadap layanan digital paling vital atau yang semakin populer.

Beberapa diantaranya, termasuk Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan pemerintah Amerika Serikat, sejumlah rumah sakit di Paris, dan server gim online adalah beberapa contoh target serangan DDoS pada bulan Februari dan Maret.



Laporan serangan DDoS Q1 2020 Kaspersky juga mengungkap pertumbuhan yang signifikan dalam serangan terhadap sumber daya pendidikan dan situs web resmi kota. BACA JUGA; Yamaha Mulai Buka Kembali Dua Pabriknya di Daratan Eropa

Pada Q1 2020 saja, jumlah ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2019. Bagian dari serangan semacam itu berjumlah 19% dari total jumlah insiden pada Q1 2020.

Para ahli Kaspersky memperkirakan, meningkatnya minat penyerang disebabkan oleh fakta orang menjadi lebih bergantung pada sumber daya online yang stabil dan dapat diakses selama pandemi berlangsung. BACA JUGA; Duo Ducati Scrambler 1100 Series Mulai Tancap Gas

Jika orang-orang semakin gusar mengenai pandemi dan dapat melakukan tindakan pencegahan, mereka mungkin akan menuju sumber informasi resmi untuk panduan yang lebih terjamin. Banyak sekolah dan universitas juga telah beralih ke pembelajaran daring.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More