Ini Alasan Konsumen Belanja Gila-Gilaan di Tanggal Kembar
Jum'at, 04 Desember 2020 - 20:33 WIB
JAKARTA - Festival belanja di tanggal kembar (Double Day) semakin menjadi primadona di Indonesia. Setiap tahun, selalu saja ada rekor baru baik dalam penjualan ritel online dan traffic ritel. Khususnya, di Indonesia. Baca Juga: Criteo
Festival belanja singles day seperti 7.7 atau 8.8 memang tumbuh masing-masing 32% dan 66%. Tapi, masih tetap kalah dengan doubless day seperti 11.11 atau 12.12. Selama 10.10, wilayah Asia Tenggara mencatat peningkatan penjualan 172% secara keseluruhan. Di Indonesia, penjualan meningkat 199%.
Sementara itu, pada 11.11 yang baru-baru ini dilakukan, kawasan Asia Tenggara, Vietnam mengalami kenaikan terbesar diikuti oleh Malaysia, Singapura, Taiwan dan Indonesia dengan angka masing-masing 797%, 589%, 299%, 283% dan 274%.
Chief Marketing Officer iStyle.id Ardi A. Sudarto menyebut bahwa budaya belanja online pada tanggal kembar telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia selama beberapa tahun belakangan. ”Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk meminimalkan aktivitas di luar rumah,” ungkap Ardi.
Ardi juga mengatakan bahwa iStyle.id sebagai e-commerce yang fokus pada beauty dan lifestyle, menyegarkan tampilan agar masyarakat lebih tertarik.
Criteo, platform periklanan untuk internet itu, juga mencatat bahwa aplikasi belanja semakin populer di kalangan pengguna di Asia Tenggara.
BACA JUGA: Dibanderol Rp4,3 Juta, Ini 6 Keunggulan Huawei Watch GT 2 Pro
Menurut studi Criteo "Peak to Recovery", yang mensurvei lebih dari 18.000 konsumen di seluruh dunia pada Mei 2020, 49% dari semua pembeli Indonesia mengunduh setidaknya satu aplikasi belanja (ritel, makanan, atau toko kelontong / alkohol) selama puncak Covid-19.
”Pandemi Covid-19 telah menghasilkan perubahan perilaku konsumen terkait belanja online. Tidak hanya orang yang berbelanja lebih banyak, mereka juga lebih cenderung menggunakan aplikasi untuk retail,” ujar Pauline.
Pada Q3 2020, data Criteo juga mengungkapkan bahwa 78% konsumen Indonesia telah mengklik iklan dalam aplikasi dalam 6 bulan terakhir dan 53% dari mereka melakukan pembelian setelah mengklik iklan dalam aplikasi.
”Dengan pembeli yang sekarang lebih terbuka terhadap pengalaman ritel di dalam aplikasi, peritel harus meningkatkan upaya untuk melibatkan konsumen melalui media ini selama momen ritel utama seperti 12.12 untuk mencapai daya tarik maksimum,” beber Pauline.
Festival belanja singles day seperti 7.7 atau 8.8 memang tumbuh masing-masing 32% dan 66%. Tapi, masih tetap kalah dengan doubless day seperti 11.11 atau 12.12. Selama 10.10, wilayah Asia Tenggara mencatat peningkatan penjualan 172% secara keseluruhan. Di Indonesia, penjualan meningkat 199%.
Sementara itu, pada 11.11 yang baru-baru ini dilakukan, kawasan Asia Tenggara, Vietnam mengalami kenaikan terbesar diikuti oleh Malaysia, Singapura, Taiwan dan Indonesia dengan angka masing-masing 797%, 589%, 299%, 283% dan 274%.
Chief Marketing Officer iStyle.id Ardi A. Sudarto menyebut bahwa budaya belanja online pada tanggal kembar telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia selama beberapa tahun belakangan. ”Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk meminimalkan aktivitas di luar rumah,” ungkap Ardi.
Ardi juga mengatakan bahwa iStyle.id sebagai e-commerce yang fokus pada beauty dan lifestyle, menyegarkan tampilan agar masyarakat lebih tertarik.
Criteo, platform periklanan untuk internet itu, juga mencatat bahwa aplikasi belanja semakin populer di kalangan pengguna di Asia Tenggara.
BACA JUGA: Dibanderol Rp4,3 Juta, Ini 6 Keunggulan Huawei Watch GT 2 Pro
Menurut studi Criteo "Peak to Recovery", yang mensurvei lebih dari 18.000 konsumen di seluruh dunia pada Mei 2020, 49% dari semua pembeli Indonesia mengunduh setidaknya satu aplikasi belanja (ritel, makanan, atau toko kelontong / alkohol) selama puncak Covid-19.
”Pandemi Covid-19 telah menghasilkan perubahan perilaku konsumen terkait belanja online. Tidak hanya orang yang berbelanja lebih banyak, mereka juga lebih cenderung menggunakan aplikasi untuk retail,” ujar Pauline.
Pada Q3 2020, data Criteo juga mengungkapkan bahwa 78% konsumen Indonesia telah mengklik iklan dalam aplikasi dalam 6 bulan terakhir dan 53% dari mereka melakukan pembelian setelah mengklik iklan dalam aplikasi.
”Dengan pembeli yang sekarang lebih terbuka terhadap pengalaman ritel di dalam aplikasi, peritel harus meningkatkan upaya untuk melibatkan konsumen melalui media ini selama momen ritel utama seperti 12.12 untuk mencapai daya tarik maksimum,” beber Pauline.
(dan)
tulis komentar anda