AMD Dikabarkan Kantongi Lisensi untuk Pasok Huawei
Minggu, 20 September 2020 - 04:45 WIB
SHENZHEN - Huawei terus berjuang untuk tetap eksis di industri seluler. Sejumlah rekanan terpaksa tak lagi mendukung perusahaan , tapi sekarang ada titik cerah. (Baca juga: Ummu Al-Hasan : Potret Pentingnya Perempuan Mencari Ilmu )
Laman Giz China mengabarkan, raksasa prosesor dunia, AMD , bisa membantu kesulitan yang dihadapi Huawei. Menurut transkrip konferensi antara Ross Seymore dan Forrest Norrod, yang seluruhnya disampaikan oleh sumber dari China, pada 18 September lalu, Vice President AMD mengonfirmasi perusahaan telah memperoleh lisensi untuk memasok Huawei. Larangan Huawei oleh AS sendiri memiliki dampak signifikan pada bisnis AMD.
Perangkat Huawei Diburu Konsumen di China
Label harga smartphone Huawei dikabarkan terus meningkat di China. Harga untuk model tertentu telah naik 40% dibandingkan bulan Januari 2020.
Misalnya, harga Desain Porsche Huawei Mate 30 RS naik Rp6,5 juta. Rata-rata, harga perangkat meyarap naik Rp800.000-1 jutaan. Kiriman grosir perangkat juga ludes dibeli dalam hitungan menit. Karena itu, pengecer elektronik harus bergegas lantaran harga perangkat Huawei naik hampir setiap jam.
Tingginya permintaan perangkat Huawei karena banyak yang memutuskan memiliki waktu untuk membeli smartphone sebelum menghilang dari toko. Konsumen memahami Huawei tidak akan memiliki cukup stok prosesor untuk waktu yang lama.
Jadi ke depannya, mereka tidak akan bisa membeli gadget dari pabrikan ini. Karena rilis mereka secara otomatis akan dihentikan.
Analis mengatakan, stok komponen perseroan akan mencukupi hingga pertengahan tahun depan. Secara alami, banyak hal akan bergantung pada kecepatan produksi yang akan dipatuhi Huawei.
Pengguna di China, didorong oleh perasaan patriotik, sepanjang waktu sejak penerapan sanksi oleh Administrasi Trump pada Mei 2019, telah secara aktif mendukung Huawei dengan membeli perangkatnya. (Baca juga: Ilmuwan Temukan Sperma Berukuran Raksasa Berusia 100 Juta Tahun )
Laman Giz China mengabarkan, raksasa prosesor dunia, AMD , bisa membantu kesulitan yang dihadapi Huawei. Menurut transkrip konferensi antara Ross Seymore dan Forrest Norrod, yang seluruhnya disampaikan oleh sumber dari China, pada 18 September lalu, Vice President AMD mengonfirmasi perusahaan telah memperoleh lisensi untuk memasok Huawei. Larangan Huawei oleh AS sendiri memiliki dampak signifikan pada bisnis AMD.
Perangkat Huawei Diburu Konsumen di China
Label harga smartphone Huawei dikabarkan terus meningkat di China. Harga untuk model tertentu telah naik 40% dibandingkan bulan Januari 2020.
Misalnya, harga Desain Porsche Huawei Mate 30 RS naik Rp6,5 juta. Rata-rata, harga perangkat meyarap naik Rp800.000-1 jutaan. Kiriman grosir perangkat juga ludes dibeli dalam hitungan menit. Karena itu, pengecer elektronik harus bergegas lantaran harga perangkat Huawei naik hampir setiap jam.
Tingginya permintaan perangkat Huawei karena banyak yang memutuskan memiliki waktu untuk membeli smartphone sebelum menghilang dari toko. Konsumen memahami Huawei tidak akan memiliki cukup stok prosesor untuk waktu yang lama.
Jadi ke depannya, mereka tidak akan bisa membeli gadget dari pabrikan ini. Karena rilis mereka secara otomatis akan dihentikan.
Analis mengatakan, stok komponen perseroan akan mencukupi hingga pertengahan tahun depan. Secara alami, banyak hal akan bergantung pada kecepatan produksi yang akan dipatuhi Huawei.
Pengguna di China, didorong oleh perasaan patriotik, sepanjang waktu sejak penerapan sanksi oleh Administrasi Trump pada Mei 2019, telah secara aktif mendukung Huawei dengan membeli perangkatnya. (Baca juga: Ilmuwan Temukan Sperma Berukuran Raksasa Berusia 100 Juta Tahun )
(iqb)
tulis komentar anda