Defend IT360, Solusi Jitu Bagi Ancaman Keamanan Siber
Jum'at, 06 Desember 2024 - 15:49 WIB
Dengan mengintegrasikan teknologi AI dan keahlian manusia, Defend IT360 hadir untuk memberikan solusi yang tidak hanya teknis tetapi juga relevan dengan kebutuhan spesifik industri. “Banyak pebisnis kesulitan memantau sistem mereka secara efektif. Defend IT360 memberikan solusi menyeluruh yang membuat klien dapat fokus pada pengembangan bisnis tanpa rasa khawatir,” tambah Oei.
Defend IT360 kini membuka jalan menuju era baru perlindungan siber di Indonesia, memastikan keamanan digital bagi semua lapisan bisnis. Defend IT360 menjadi penyedia layanan keamanan siber yang berfokus pada solusi komprehensif untuk melindungi bisnis dari ancaman digital yang terus berkembang.
Oei menambahkan, ekonomi digital memiliki pangsa pasar besar. Namun demikian, yang terpenting adalah peningkatan kesadaran mengenai keamanan siber. Kemudian, organisasi harus melakukan asesmen pada aset digitalnya.
CEO Defend IT360 Sudino Oei. (Foto: iNews Media Group/Jack Newa)
Keamanan Siber Pilar Ekonomi Digital
Defend IT360 berkomitmen mendukung bisnis dalam membangun ekosistem digital yang sehat dan aman dari ancaman kejahatan siber. Terlebih Indonesia menempati menempati peringkat ke-13 secara global, dan menjadi tertinggi Tenggara dalam hal kebocoran data. Data dari Surfshark mencatat ada 156,8 juta data bocor di Indonesia sejak 2004–2024.
Slamet Aji Pamungkas mengatakan, untuk mencegah kebocoran data tersebut pihaknya memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Menurutnya, industri keamanan siber di Indonesia tumbuh serta berkembang. Industri keamanan siber diharapkan dapat memperkuat keamanan ketahanan digital nasional.
“Peluang industri keamanan siber di Indonesia diperkirakan sekitar Rp23 triliun pada 2023 dan pada 2028, angkanya bisa mencapai Rp70 triliun. Kami berharap industri ini bisa digarap pelaku usaha lokal. Pemerintah terus mendorong pengembangan ekonomi digital guna meningkatkan produktivitas pelaku usaha di tanah air,” ujarnya.
Aji menjelaskan, keamanan siber menjadi salah satu pilar utama dalam upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia. Agar pengembangan ekonomi digital bisa berhasil, maka perlu mencermati empat paradigma keamanan siber, yakni keamanan siber sebagai investasi, keamanan siber by design, paradigma keamanan siber sebagai kolaborasi semua pihak, paradigma keamanan siber berdasarkan kebijakan top down.
Defend IT360 kini membuka jalan menuju era baru perlindungan siber di Indonesia, memastikan keamanan digital bagi semua lapisan bisnis. Defend IT360 menjadi penyedia layanan keamanan siber yang berfokus pada solusi komprehensif untuk melindungi bisnis dari ancaman digital yang terus berkembang.
Oei menambahkan, ekonomi digital memiliki pangsa pasar besar. Namun demikian, yang terpenting adalah peningkatan kesadaran mengenai keamanan siber. Kemudian, organisasi harus melakukan asesmen pada aset digitalnya.
CEO Defend IT360 Sudino Oei. (Foto: iNews Media Group/Jack Newa)
Keamanan Siber Pilar Ekonomi Digital
Defend IT360 berkomitmen mendukung bisnis dalam membangun ekosistem digital yang sehat dan aman dari ancaman kejahatan siber. Terlebih Indonesia menempati menempati peringkat ke-13 secara global, dan menjadi tertinggi Tenggara dalam hal kebocoran data. Data dari Surfshark mencatat ada 156,8 juta data bocor di Indonesia sejak 2004–2024.
Slamet Aji Pamungkas mengatakan, untuk mencegah kebocoran data tersebut pihaknya memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Menurutnya, industri keamanan siber di Indonesia tumbuh serta berkembang. Industri keamanan siber diharapkan dapat memperkuat keamanan ketahanan digital nasional.
“Peluang industri keamanan siber di Indonesia diperkirakan sekitar Rp23 triliun pada 2023 dan pada 2028, angkanya bisa mencapai Rp70 triliun. Kami berharap industri ini bisa digarap pelaku usaha lokal. Pemerintah terus mendorong pengembangan ekonomi digital guna meningkatkan produktivitas pelaku usaha di tanah air,” ujarnya.
Aji menjelaskan, keamanan siber menjadi salah satu pilar utama dalam upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia. Agar pengembangan ekonomi digital bisa berhasil, maka perlu mencermati empat paradigma keamanan siber, yakni keamanan siber sebagai investasi, keamanan siber by design, paradigma keamanan siber sebagai kolaborasi semua pihak, paradigma keamanan siber berdasarkan kebijakan top down.
Lihat Juga :
tulis komentar anda