9 Ragam Modus Penipuan Via WhatsApp, Awas Jadi Korban!

Kamis, 21 November 2024 - 19:28 WIB
Melalui beragam modus yang ada, para penjahat siber bertujuan meraup keuntungan pribadi, tak terkecuali dari platform seperti WhatsApp. Foto: ist
JAKARTA - Ragam modus penipuan via WhatsApp penting diketahui. Para pengguna wajib waspada terhadap penggunaan aplikasi tersebut karena bisa menjadi sarana penjahat siber guna melakukan Phishing atau kegiatan penipuan lainnya.

Kecanggihan teknologi tak melulu membawa manfaat bagi masyarakat. Sebaliknya, hal tersebut ikut berkontribusi terhadap meningkatnya tindak penipuan yang dilakukan orang-orang tak bertanggung jawab.

Melalui beragam modus yang ada, para penjahat siber bertujuan meraup keuntungan pribadi, tak terkecuali dari platform seperti WhatsApp. Dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (12/11/2024), berikut sejumlah modus penipuan lewat aplikasi WhatsApp yang perlu diwaspadai.



Modus Penipuan Via WhatsApp

1. Pengumuman dari bank

Sesuai namanya, penipu dalam hal ini mengaku sebagai utusan dari bank. Contoh modusnya, mereka mengirim pesan dan memberitahukan bahwa Anda menang undian, lalu meminta untuk melakukan pembaruan data pribadi. Nah, di sini mereka bertujuan untuk mendapat password hingga username yang biasa dipakai korban untuk bertransaksi online.

Ada lagi, modus penipu yang meminta korban mengklik tautan untuk mengisi persetujuan dan semacamnya. Jika korban terbujuk dan menuruti, pelaku bisa mencuri data korban.

2. Modus kurir paket

Penipuan berkedok kurir paket sempat viral. Modusnya, penipu akan mengirim sebuah pesan WA kepada korban berisi file dengan ekstensi APK yang bertuliskan "foto paket".

Nah, jika korban mengunduh file APK itu, mereka berisiko kehilangan data penting yang tersimpan di perangkatnya.

3. Undangan pernikahan

Modus ini menjadi salah satu yang paling umum. Pelaku akan berpura-pura sebagai pengirim undangan dan mengirimkan pesan undangan ke calon korban dalam format APK.

Tak berbeda, tujuan pelaku adalah agar korban membuka file tersebut. Nantinya, mereka bisa mendapatkan data pribadi korban dan memanfaatkannya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More