Energi Nuklir Jadi Solusi Data Center Amazon, Google, dan Microsoft yang Rakus Energi!
Sabtu, 02 November 2024 - 07:53 WIB
"Kami percaya bahwa energi nuklir memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan bersih kami dan membantu mewujudkan kemajuan AI," kata Michael Terrell, senior director for energy and climate Google.
Peralihan raksasa teknologi ke energi nuklir menunjukkan beberapa hal:
- Kebutuhan Energi AI yang Sangat Tinggi: AI membutuhkan daya komputasi yang sangat besar, yang berarti kebutuhan energi yang juga sangat besar.
- Komitmen pada Keberlanjutan: Perusahaan teknologi ingin mencapai tujuan keberlanjutan mereka tanpa menghambat perkembangan AI.
- Potensi Energi Nuklir: Energi nuklir dipandang sebagai solusi yang menjanjikan untuk menyediakan energi bersih dalam skala besar.
Di era AI yang semakin berkembang, energi nuklir kembali menjadi sorotan sebagai sumber energi yang bersihdanandal.
Microsoft: Memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang Tidak Aktif
Microsoft berencana untuk mendapatkan tenaga listrik dari sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir yang tidak aktif yang akan dibuka kembali.Tren yang Meningkat
OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, juga dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli listrik dari Helion, sebuah startup energi nuklir. Yann LeCun, kepala AI Meta, juga menekankan perlunya energi nuklir untuk mendukung data center AI.Peralihan raksasa teknologi ke energi nuklir menunjukkan beberapa hal:
- Kebutuhan Energi AI yang Sangat Tinggi: AI membutuhkan daya komputasi yang sangat besar, yang berarti kebutuhan energi yang juga sangat besar.
- Komitmen pada Keberlanjutan: Perusahaan teknologi ingin mencapai tujuan keberlanjutan mereka tanpa menghambat perkembangan AI.
- Potensi Energi Nuklir: Energi nuklir dipandang sebagai solusi yang menjanjikan untuk menyediakan energi bersih dalam skala besar.
Di era AI yang semakin berkembang, energi nuklir kembali menjadi sorotan sebagai sumber energi yang bersihdanandal.
(dan)
tulis komentar anda