Quipper Berikan Solusi Siswa yang Belajar Jarak Jauh
Jum'at, 28 Agustus 2020 - 22:50 WIB
JAKARTA - Genap lima bulan sudah, seluruh sekolah dan siswa di Indonesia mulai melaksanakan kegiatan belajar melalui sistem PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh. Hal tersebut dianggap menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan agar kegiatan belajar mengajar dapat terselenggara meskipun di tengah pandemi. (Lihat videonya: 5 Orang di Tangerang Tewas usai Minum Miras Oplosan)
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan KPAI , sebagian besar responden siswa mengatakan, selama PJJ merasa sulit untuk mengatur waktu belajar. Pada paparan survei pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan sistem penilaian jarak jauh berbasis pengaduan KPAI, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengemukakan banyaknya siswa yang kesulitan mengatur jam belajar karena banyaknya tugas yang diberikan selama masa PJJ. (Baca: Dua Model Hybrid Suka Mogok, Toyota Umumkan Recall)
"Melalui survey yang diikuti oleh 1.700 responden, mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK) sampai SMA/sederajat di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota, masih dijumpai adanya siswa yang menyampaikan sulitnya membagi waktu belajar karena banyaknya tugas, sehingga membuat siswa kurang istirahat, kelelahan dan kehilangan motivasi belajar," ujar Retno.
Lantas pembelajaran daring seperti apakah yang dibutuhkan para siswa agar pengalaman belajar daring mereka dapat terlaksana secara efektif? Business Development Manager Quipper Indonesia, Ruth Ayu Hapsari menuturkan bahwa peran edutech tidak hanya terbatas sebagai penyedia tambahan materi ajar, dengan adanya layanan interaktif maka siswa dapat memiliki pengalaman belajar tambahan online yang lebih terarah guna membantu mereka dalam masa PJJ.
“Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh siswa selama masa PJJ ini dan Quipper hadir untuk membantu para siswa dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Melalui layanan interaktif Quipper Video Masterclass, siswa akan dibimbing oleh Coach dan Tutor untuk mengelola waktu belajar, menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, menyusun rencana belajar mingguan, serta mendapatkan motivasi agar terus bisa semangat dan fokus meraih impian mereka meskipun sekarang belajar melalui PJJ.” Ujar Ayu.
Pada salah satu fitur Quipper Video Masterclass yaitu Bimbingan Online (online coaching), siswa akan memiliki Coach khusus yang berperan untuk membimbing siswa dalam proses belajarnya, memberikan tips belajar efektif, membantu siswa mengatur jadwal belajar hingga memberikan arahan serta masukan untuk persiapan ujian dan masuk universitas. Selain Coach, terdapat juga fitur Tanya Tutor yang dapat membantu siswa dalam hal mata pelajaran sehingga siswa dapat berdiskusi dengan Tutor terkait dengan tugas-tugas sekolah maupun topik-topik materi yang ingin diperdalam siswa. Kedua fitur ini dihadirkan secara interaktif melalui chat di dalam aplikasi Quipper, selain itu tidak terdapat batasan jumlah pertanyaan dalam penggunaan layanan ini sehingga siswa dapat memaksimalkan sesuai dengan kebutuhannya.
Niasya Angelin Putri Kelas 10 SMAN 11 PANGKAJENE KEPULAUAN, menuturkan pengalamannya menggunakan layanan Online Coaching dan menemukan kembali semangat belajar selama PJJ.
“Coach itu sebagai mood booster, penyemangat bahkan bisa jadi tempat curhat karena kalau saya mengeluh capek, semua orang bilang kalau itu resiko saya sebagai siswa. Saya setuju dengan hal itu namun juga saya tetap butuh dukungan dari orang lain, dan Coach di Quipper sangat membantu saya dalam mengatasi hal tersebut.” Ujar Niasya.
Dalam sesi webinar yang diselenggarakan oleh Quipper bersama Iwan Syahril, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 27 Juli 2020, disebutkan bahwa guru tidak pernah akan dapat digantikan oleh teknologi, melainkan teknologi memiliki fungsi untuk menguatkan para guru khususnya selama masa PJJ. Hal tersebut yang melatarbelakangi peran layanan Bimbingan Online sebagai pendukung pelaksana kegiatan belajar mengajar yang dapat membantu siswa untuk dapat lebih semangat lagi dalam mengelola aktivitas belajarnya selama dirumah.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan KPAI , sebagian besar responden siswa mengatakan, selama PJJ merasa sulit untuk mengatur waktu belajar. Pada paparan survei pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan sistem penilaian jarak jauh berbasis pengaduan KPAI, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengemukakan banyaknya siswa yang kesulitan mengatur jam belajar karena banyaknya tugas yang diberikan selama masa PJJ. (Baca: Dua Model Hybrid Suka Mogok, Toyota Umumkan Recall)
"Melalui survey yang diikuti oleh 1.700 responden, mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK) sampai SMA/sederajat di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota, masih dijumpai adanya siswa yang menyampaikan sulitnya membagi waktu belajar karena banyaknya tugas, sehingga membuat siswa kurang istirahat, kelelahan dan kehilangan motivasi belajar," ujar Retno.
Lantas pembelajaran daring seperti apakah yang dibutuhkan para siswa agar pengalaman belajar daring mereka dapat terlaksana secara efektif? Business Development Manager Quipper Indonesia, Ruth Ayu Hapsari menuturkan bahwa peran edutech tidak hanya terbatas sebagai penyedia tambahan materi ajar, dengan adanya layanan interaktif maka siswa dapat memiliki pengalaman belajar tambahan online yang lebih terarah guna membantu mereka dalam masa PJJ.
“Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh siswa selama masa PJJ ini dan Quipper hadir untuk membantu para siswa dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Melalui layanan interaktif Quipper Video Masterclass, siswa akan dibimbing oleh Coach dan Tutor untuk mengelola waktu belajar, menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, menyusun rencana belajar mingguan, serta mendapatkan motivasi agar terus bisa semangat dan fokus meraih impian mereka meskipun sekarang belajar melalui PJJ.” Ujar Ayu.
Pada salah satu fitur Quipper Video Masterclass yaitu Bimbingan Online (online coaching), siswa akan memiliki Coach khusus yang berperan untuk membimbing siswa dalam proses belajarnya, memberikan tips belajar efektif, membantu siswa mengatur jadwal belajar hingga memberikan arahan serta masukan untuk persiapan ujian dan masuk universitas. Selain Coach, terdapat juga fitur Tanya Tutor yang dapat membantu siswa dalam hal mata pelajaran sehingga siswa dapat berdiskusi dengan Tutor terkait dengan tugas-tugas sekolah maupun topik-topik materi yang ingin diperdalam siswa. Kedua fitur ini dihadirkan secara interaktif melalui chat di dalam aplikasi Quipper, selain itu tidak terdapat batasan jumlah pertanyaan dalam penggunaan layanan ini sehingga siswa dapat memaksimalkan sesuai dengan kebutuhannya.
Niasya Angelin Putri Kelas 10 SMAN 11 PANGKAJENE KEPULAUAN, menuturkan pengalamannya menggunakan layanan Online Coaching dan menemukan kembali semangat belajar selama PJJ.
“Coach itu sebagai mood booster, penyemangat bahkan bisa jadi tempat curhat karena kalau saya mengeluh capek, semua orang bilang kalau itu resiko saya sebagai siswa. Saya setuju dengan hal itu namun juga saya tetap butuh dukungan dari orang lain, dan Coach di Quipper sangat membantu saya dalam mengatasi hal tersebut.” Ujar Niasya.
Dalam sesi webinar yang diselenggarakan oleh Quipper bersama Iwan Syahril, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 27 Juli 2020, disebutkan bahwa guru tidak pernah akan dapat digantikan oleh teknologi, melainkan teknologi memiliki fungsi untuk menguatkan para guru khususnya selama masa PJJ. Hal tersebut yang melatarbelakangi peran layanan Bimbingan Online sebagai pendukung pelaksana kegiatan belajar mengajar yang dapat membantu siswa untuk dapat lebih semangat lagi dalam mengelola aktivitas belajarnya selama dirumah.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda