Algoritmanya Dianggap Kacau, Donald Trump Siap Tuntut Google
Selasa, 01 Oktober 2024 - 19:20 WIB
NEW YORK - Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump siap menuntut Google jika ia berhasil memenangkan pemilihan presiden pada 5 November mendatang.
BACA JUGA - Memburu Cinta dengan Mengandalkan Algoritma
Trump menuduh Google secara selektif menampilkan "berita buruk" mengenai dirinya tanpa memberikan bukti konkret atas klaim tersebut.
Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump mengklaim bahwa Google secara ugal-ugalan menggunakan algoritma yang hanya menunjukkan berita negatif tentang dirinya, sementara berita positif tentang kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, mendapatkan sorotan lebih.
"Ini adalah cara ilegal, dan saya berharap Departemen Kehakiman akan menuntut mereka secara pidana atas campur tangan yang terang-terangan dalam pemilu ini," tutur Trump seperti dilansir dari The Guardian.
"Jika tidak, sesuai dengan hukum negara kita, saya akan meminta penuntutan mereka dengan hukuman maksimal setelah saya memenangkan pemilu dan menjadi presiden Amerika Serikat." tambahnya.
Hingga kini, Google belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan yang dilayangkan oleh Trump.
Perlu dicatat bahwa Trump sebelumnya juga pernah mengajukan klaim serupa pada tahun 2019, di mana ia menuduh Google mendukung berita negatif tentangnya selama pemilu 2016. Pada saat itu, Google membantah tuduhan tersebut.
Tuduhan ini kembali mencuat ketika beberapa pendukung Trump, termasuk miliarder Elon Musk, menyampaikan pernyataan serupa.
BACA JUGA - Memburu Cinta dengan Mengandalkan Algoritma
Trump menuduh Google secara selektif menampilkan "berita buruk" mengenai dirinya tanpa memberikan bukti konkret atas klaim tersebut.
Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump mengklaim bahwa Google secara ugal-ugalan menggunakan algoritma yang hanya menunjukkan berita negatif tentang dirinya, sementara berita positif tentang kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, mendapatkan sorotan lebih.
"Ini adalah cara ilegal, dan saya berharap Departemen Kehakiman akan menuntut mereka secara pidana atas campur tangan yang terang-terangan dalam pemilu ini," tutur Trump seperti dilansir dari The Guardian.
"Jika tidak, sesuai dengan hukum negara kita, saya akan meminta penuntutan mereka dengan hukuman maksimal setelah saya memenangkan pemilu dan menjadi presiden Amerika Serikat." tambahnya.
Hingga kini, Google belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan yang dilayangkan oleh Trump.
Perlu dicatat bahwa Trump sebelumnya juga pernah mengajukan klaim serupa pada tahun 2019, di mana ia menuduh Google mendukung berita negatif tentangnya selama pemilu 2016. Pada saat itu, Google membantah tuduhan tersebut.
Tuduhan ini kembali mencuat ketika beberapa pendukung Trump, termasuk miliarder Elon Musk, menyampaikan pernyataan serupa.
(wbs)
tulis komentar anda