OpenAI Siap Jadikan Kecerdasan Buatan untuk Mencari Cuan
Minggu, 29 September 2024 - 09:02 WIB
JAKARTA - OpenAI berencana menjadi perusahaan kecerdasan buatan untuk mencari cuan. Langkah ini juga mencakup perubahan dalam pengelolaan perusahaan, di mana OpenAI tidak akan lagi berada di bawah kendali dewan nirlaba mereka.
BACA JUGA - Profesi yang Hilang Digantikan Kecerdasan Buatan
Meskipun demikian, dewan nirlaba tersebut akan tetap ada dengan kepemilikan saham minoritas di perusahaan yang baru.
Setelah restrukturisasi, CEO OpenAI, Sam Altman, diperkirakan akan menerima ekuitas senilai USD150 miliar (setara dengan Rp2.276 triliun). Hal ini menandakan komitmen OpenAI untuk memperkuat posisi mereka di industri kecerdasan buatan (AI).
"Kami bekerja sama dengan dewan direksi untuk memastikan bahwa kami berada pada posisi terbaik untuk mencapai keberhasilan dalam misi kami," ungkap juru bicara OpenAI kepada Reuters.
Rincian mengenai struktur perusahaan yang diusulkan pertama kali dilaporkan oleh Reuters dan menunjukkan adanya perubahan tata kelola yang signifikan di balik layar di salah satu perusahaan AI terkemuka.
Rencana ini masih dalam tahap diskusi dengan pengacara dan pemegang saham, namun belum ada kepastian kapan proses restrukturisasi akan selesai.
Perubahan ini terjadi setelah beberapa petinggi OpenAI, termasuk CTO Mira Murati, Kepala Peneliti Bob McGrew, dan Wakil Presiden Penelitian Barret Zoph, mengumumkan pengunduran diri mereka dari perusahaan. Langkah ini menunjukkan dinamika internal yang dapat memengaruhi arah strategis OpenAI ke depan.
Dengan rencana restrukturisasi ini, OpenAI berusaha untuk beradaptasi dengan lanskap industri AI yang terus berkembang dan bersaing secara lebih efektif di pasar.
BACA JUGA - Profesi yang Hilang Digantikan Kecerdasan Buatan
Meskipun demikian, dewan nirlaba tersebut akan tetap ada dengan kepemilikan saham minoritas di perusahaan yang baru.
Setelah restrukturisasi, CEO OpenAI, Sam Altman, diperkirakan akan menerima ekuitas senilai USD150 miliar (setara dengan Rp2.276 triliun). Hal ini menandakan komitmen OpenAI untuk memperkuat posisi mereka di industri kecerdasan buatan (AI).
"Kami bekerja sama dengan dewan direksi untuk memastikan bahwa kami berada pada posisi terbaik untuk mencapai keberhasilan dalam misi kami," ungkap juru bicara OpenAI kepada Reuters.
Rincian mengenai struktur perusahaan yang diusulkan pertama kali dilaporkan oleh Reuters dan menunjukkan adanya perubahan tata kelola yang signifikan di balik layar di salah satu perusahaan AI terkemuka.
Rencana ini masih dalam tahap diskusi dengan pengacara dan pemegang saham, namun belum ada kepastian kapan proses restrukturisasi akan selesai.
Perubahan ini terjadi setelah beberapa petinggi OpenAI, termasuk CTO Mira Murati, Kepala Peneliti Bob McGrew, dan Wakil Presiden Penelitian Barret Zoph, mengumumkan pengunduran diri mereka dari perusahaan. Langkah ini menunjukkan dinamika internal yang dapat memengaruhi arah strategis OpenAI ke depan.
Dengan rencana restrukturisasi ini, OpenAI berusaha untuk beradaptasi dengan lanskap industri AI yang terus berkembang dan bersaing secara lebih efektif di pasar.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda