Canggih, Teknologi Navigasi Terbaru Mampu Membuat Drone Terbang Buta
Kamis, 06 Juni 2024 - 12:14 WIB
JAKARTA - Teknologi navigasi terbaru memungkinkan drone terbang tanpa bantuan sinyal GPS. Sistem optik inersia yang hemat biaya ini menawarkan akurasi setara dengan sensor navigasi yang digunakan di pesawat terbang.
Sirkuit inovatif ini dikembangkan oleh One Silicon Chip Photonics (OSCP) yang berbasis di Montreal. Perangkat ini menawarkan navigasi yang akurat tanpa memerlukan sinyal GPS . Teknologi ini sepenuhnya mekanis, memberikan presisi sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan Sistem Pengukuran Inersia Mikro-Elektro-Mekanis (MEMS IMUs) yang umum digunakan dalam aplikasi komersial.
Interesting Engineering, Kamis (6/6/2024) melansir, teknologi fotonik telah menjadi solusi atas keterbatasan miniaturisasi elektronik yang selama ini dibatasi oleh masalah pembuangan panas pada kabel tembaga. Dengan menggantikan elektron dengan foton dan tembaga dengan serat optik, teknologi ini memungkinkan komponen mikro-fotonik dan elektronik diintegrasikan pada tingkat chip, memungkinkan satu serat membawa seluruh informasi yang dibutuhkan.
Dalam upaya memperluas aplikasinya, OSCP telah bekerja sama dengan Thales, perusahaan multinasional Prancis yang mengembangkan sistem rel otonom. Teknologi OSCP telah diuji di lapangan dan menunjukkan potensi untuk meningkatkan otonomi kendaraan rel. Menurut Thales, kombinasi teknologi sensor OSCP dengan sinyal blok bergerak dapat meningkatkan kapasitas rel hingga 50% dan mengurangi penggunaan energi sebesar 15 persen.
Pasar untuk drone komersial diperkirakan akan mencapai USD57 miliar pada tahun 2030, naik dari USD19,9 miliar pada tahun 2022. Sementara itu, pasar kendaraan otonom diperkirakan akan mencapai nilai lebih dari USD13 triliun. Kendati demikian, tantangan utama yang masih dihadapi adalah menemukan sensor navigasi yang lebih terjangkau dan presisi untuk mendukung ekspansi ini.
OSCP mengklaim teknologinya mampu mengatasi tantangan ini, terutama bagi drone dan kendaraan otonom yang harus beroperasi di lingkungan yang sulit atau tanpa akses GPS. Dengan pendanaan awal sebesar USD1,2 juta dari 7percent Ventures dan 2050 Capital, OSCP berencana mengembangkan lebih lanjut teknologi yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dalam transportasi otonom.
“Jalan menuju otonomi penuh memerlukan inovasi fundamental dalam navigasi, bukan hanya lebih banyak sensor dan solusi sementara,” kata Cornel Chiriac, Pendiri 2050 Capital. “OSCP memberikan kombinasi presisi, keandalan, dan efisiensi biaya dalam sebuah chip fotonik yang terintegrasi.”
Dengan teknologi ini, drone dan kendaraan otonom tidak hanya akan menjadi lebih pintar, tetapi juga lebih efisien dan andal dalam operasinya. Teknologi ini diharapkan dapat merevolusi cara kita memandang navigasi otonom, membuka peluang baru di berbagai sektor industri.
Sirkuit inovatif ini dikembangkan oleh One Silicon Chip Photonics (OSCP) yang berbasis di Montreal. Perangkat ini menawarkan navigasi yang akurat tanpa memerlukan sinyal GPS . Teknologi ini sepenuhnya mekanis, memberikan presisi sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan Sistem Pengukuran Inersia Mikro-Elektro-Mekanis (MEMS IMUs) yang umum digunakan dalam aplikasi komersial.
Interesting Engineering, Kamis (6/6/2024) melansir, teknologi fotonik telah menjadi solusi atas keterbatasan miniaturisasi elektronik yang selama ini dibatasi oleh masalah pembuangan panas pada kabel tembaga. Dengan menggantikan elektron dengan foton dan tembaga dengan serat optik, teknologi ini memungkinkan komponen mikro-fotonik dan elektronik diintegrasikan pada tingkat chip, memungkinkan satu serat membawa seluruh informasi yang dibutuhkan.
Dalam upaya memperluas aplikasinya, OSCP telah bekerja sama dengan Thales, perusahaan multinasional Prancis yang mengembangkan sistem rel otonom. Teknologi OSCP telah diuji di lapangan dan menunjukkan potensi untuk meningkatkan otonomi kendaraan rel. Menurut Thales, kombinasi teknologi sensor OSCP dengan sinyal blok bergerak dapat meningkatkan kapasitas rel hingga 50% dan mengurangi penggunaan energi sebesar 15 persen.
Dampak pada Drone dan Kendaraan Otonom
Pasar untuk drone komersial diperkirakan akan mencapai USD57 miliar pada tahun 2030, naik dari USD19,9 miliar pada tahun 2022. Sementara itu, pasar kendaraan otonom diperkirakan akan mencapai nilai lebih dari USD13 triliun. Kendati demikian, tantangan utama yang masih dihadapi adalah menemukan sensor navigasi yang lebih terjangkau dan presisi untuk mendukung ekspansi ini.
OSCP mengklaim teknologinya mampu mengatasi tantangan ini, terutama bagi drone dan kendaraan otonom yang harus beroperasi di lingkungan yang sulit atau tanpa akses GPS. Dengan pendanaan awal sebesar USD1,2 juta dari 7percent Ventures dan 2050 Capital, OSCP berencana mengembangkan lebih lanjut teknologi yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dalam transportasi otonom.
“Jalan menuju otonomi penuh memerlukan inovasi fundamental dalam navigasi, bukan hanya lebih banyak sensor dan solusi sementara,” kata Cornel Chiriac, Pendiri 2050 Capital. “OSCP memberikan kombinasi presisi, keandalan, dan efisiensi biaya dalam sebuah chip fotonik yang terintegrasi.”
Dengan teknologi ini, drone dan kendaraan otonom tidak hanya akan menjadi lebih pintar, tetapi juga lebih efisien dan andal dalam operasinya. Teknologi ini diharapkan dapat merevolusi cara kita memandang navigasi otonom, membuka peluang baru di berbagai sektor industri.
(msf)
tulis komentar anda