Hacker Ini Diwajibkan Berikan Gajinya ke Nintendo Seumur Hidup
Minggu, 26 Mei 2024 - 14:13 WIB
NEW YORK - Gary Bowser, seorang peretas yang terkenal karena perannya dalam kelompok peretas Team Xecuter, dihukum untuk membayar 25-30% dari gajinya ke Nintendo selama sisa hidupnya.
Hal ini merupakan konsekuensi dari perannya dalam mengembangkan dan menjual perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk memainkan game Nintendo bajakan.
Bowser dibebaskan dari penjara pada Maret 2023 setelah menjalani hukuman 40 bulan atas perannya dalam Team Xecuter. Kelompok ini membuat chip mod, kartrid, dan perangkat lunak jailbreak untuk konsol game Nintendo, yang memungkinkan pengguna untuk memainkan game bajakan.
Meskipun dijatuhi hukuman yang berat, Bowser secara mengejutkan menyatakan bahwa ditangkap adalah "berkah".
Dia mengatakan kepada UNILAD bahwa dia "tersesat" sebelum penangkapannya dan bahwa pengalaman di penjara membantunya untuk "menemukan jalan" kembali.
Bowser juga mengatakan bahwa dia tidak menyesali tindakannya, tetapi dia mengakui bahwa dia "tidak mempertimbangkan konsekuensi" dengan cukup serius. Dia berencana untuk menggunakan keahliannya di masa depan untuk "membantu orang, bukan menyakitkan mereka."
Hukuman Bowser adalah contoh yang jelas tentang konsekuensi serius dari pelanggaran hak cipta. Kasus ini juga menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung tentang etika peretasan dan aksesibilitas video game.
Berikut adalah beberapa poin penting tambahan dari kasus ini:
Hal ini merupakan konsekuensi dari perannya dalam mengembangkan dan menjual perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk memainkan game Nintendo bajakan.
Bowser dibebaskan dari penjara pada Maret 2023 setelah menjalani hukuman 40 bulan atas perannya dalam Team Xecuter. Kelompok ini membuat chip mod, kartrid, dan perangkat lunak jailbreak untuk konsol game Nintendo, yang memungkinkan pengguna untuk memainkan game bajakan.
Meskipun dijatuhi hukuman yang berat, Bowser secara mengejutkan menyatakan bahwa ditangkap adalah "berkah".
Dia mengatakan kepada UNILAD bahwa dia "tersesat" sebelum penangkapannya dan bahwa pengalaman di penjara membantunya untuk "menemukan jalan" kembali.
Bowser juga mengatakan bahwa dia tidak menyesali tindakannya, tetapi dia mengakui bahwa dia "tidak mempertimbangkan konsekuensi" dengan cukup serius. Dia berencana untuk menggunakan keahliannya di masa depan untuk "membantu orang, bukan menyakitkan mereka."
Hukuman Bowser adalah contoh yang jelas tentang konsekuensi serius dari pelanggaran hak cipta. Kasus ini juga menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung tentang etika peretasan dan aksesibilitas video game.
Berikut adalah beberapa poin penting tambahan dari kasus ini:
tulis komentar anda