Badai Matahari Berpotensi Putus Jaringan Internet dan Gelombang Radio Hari Ini
Kamis, 25 Januari 2024 - 17:22 WIB
Tanda-tandanya mulai muncul sejak 18 November ketika AR3490, kelompok bintik matahari pertama, muncul di sisi timur laut Matahari.
Lembaga Antariksa Amerika Serikat itu menyebut Matahari mengalami lonjakan aktivitas secara tiba-tiba dengan peningkatan jumlah bintik Matahari yang dampaknya dapat dirasakan hingga Bumi dalam bentuk badai geomagnetik yang memicu pemadaman radio.
Sebuah laporan yang mengutip model NASA mengatakan salah satu CME ini, akan lepas dari korona Matahari dengan kecepatan tinggi. Para ilmuwan memperkirakan CME akan mulai menghantam medan magnet dan atmosfer Bumi pada akhir tanggal 25 November ini.
“Lidah api Matahari dan CME disebabkan oleh Matahari melalui medan magnetnya yang terpelintir dan tertekan melalui gerakan matahari,” Daniel Brown, seorang profesor astronomi dan komunikasi sains di Universitas Nottingham Trent di Inggris.
Lembaga Antariksa Amerika Serikat itu menyebut Matahari mengalami lonjakan aktivitas secara tiba-tiba dengan peningkatan jumlah bintik Matahari yang dampaknya dapat dirasakan hingga Bumi dalam bentuk badai geomagnetik yang memicu pemadaman radio.
Sebuah laporan yang mengutip model NASA mengatakan salah satu CME ini, akan lepas dari korona Matahari dengan kecepatan tinggi. Para ilmuwan memperkirakan CME akan mulai menghantam medan magnet dan atmosfer Bumi pada akhir tanggal 25 November ini.
“Lidah api Matahari dan CME disebabkan oleh Matahari melalui medan magnetnya yang terpelintir dan tertekan melalui gerakan matahari,” Daniel Brown, seorang profesor astronomi dan komunikasi sains di Universitas Nottingham Trent di Inggris.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda