Mengenal PIGEON, Teknologi AI Terbaru yang Bisa Mengungkap Lokasi dari Foto
Sabtu, 23 Desember 2023 - 16:00 WIB
JAKARTA - Terobosan baru teknologi AI memungkinkan untuk mengungkap lokasi seseorang hanya dengan satu foto. Singkat kata, siapapun bisa lari tapi tak akan bisa bersembunyi.
Proyek bernama PIGEON itu akhirnya diputuskan tidak dirilis untuk publik karena dianggap berbahaya. Membuat privasi siapapun berada dalam ancaman.
Dilansir dari Tech Radar, Sabtu (23/12/2023), perangkat Predicting Image Geolocations (PIGEON) diciptakan oleh tiga mahasiswa di Universitas Stanford. Alat ini dirancang untuk membantu menemukan lokasi foto dari Google Street View.
Tetapi ketika diberi foto pribadi yang belum pernah dilihat sebelumnya, perangkat ini bahkan dapat dengan akurat menemukan lokasinya.
Jay Stanley dari American Civil Liberties Union mengatakan perangkat ini memiliki dampak privasi yang serius, termasuk surveilans pemerintah, pelacakan perusahaan, dan pelecehan. Sebagai contoh, pemerintah dapat menggunakan PIGEON untuk menemukan aktivis atau melihat apakah seseorang telah mengunjungi tempat-tempat yang tidak disetujui. Atau seorang penguntit dapat menggunakannya untuk mengetahui di mana korban potensial tinggal. Di tangan yang salah, teknologi semacam ini bisa menimbulkan kerusakan besar.
Dipacu oleh kekhawatiran tersebut, para pencipta perangkat ini memutuskan untuk tidak merilis teknologi tersebut ke dunia luas. Tetapi seperti yang dikemukakan Stanley, itu mungkin bukan akhir dari masalah. "Fakta bahwa ini dilakukan sebagai proyek mahasiswa membuat Anda bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan oleh, misalnya, Google," ujarnya.
Kemajuan teknologi ibarat pedang bermata dua. Jika digunakan dengan benar akan memiliki banyak manfaat dan sebaliknya. Penggunaan PIGEON secara positif misalnya, untuk mengidentifikasi tempat yang membutuhkan pekerjaan jalan atau pemeliharaan lainnya; membantu merencanakan liburan ke tempat dengan pemandangan seperti yang ada di foto; atau pemantauan keanekaragaman hayati.
Namun, mengidentifikasi lokasi seseorang dengan cara ini dapat menjadi sangat bermasalah dalam hal privasi dan memiliki dampak besar pada media sosial.
Proyek bernama PIGEON itu akhirnya diputuskan tidak dirilis untuk publik karena dianggap berbahaya. Membuat privasi siapapun berada dalam ancaman.
Dilansir dari Tech Radar, Sabtu (23/12/2023), perangkat Predicting Image Geolocations (PIGEON) diciptakan oleh tiga mahasiswa di Universitas Stanford. Alat ini dirancang untuk membantu menemukan lokasi foto dari Google Street View.
Tetapi ketika diberi foto pribadi yang belum pernah dilihat sebelumnya, perangkat ini bahkan dapat dengan akurat menemukan lokasinya.
Jay Stanley dari American Civil Liberties Union mengatakan perangkat ini memiliki dampak privasi yang serius, termasuk surveilans pemerintah, pelacakan perusahaan, dan pelecehan. Sebagai contoh, pemerintah dapat menggunakan PIGEON untuk menemukan aktivis atau melihat apakah seseorang telah mengunjungi tempat-tempat yang tidak disetujui. Atau seorang penguntit dapat menggunakannya untuk mengetahui di mana korban potensial tinggal. Di tangan yang salah, teknologi semacam ini bisa menimbulkan kerusakan besar.
Dipacu oleh kekhawatiran tersebut, para pencipta perangkat ini memutuskan untuk tidak merilis teknologi tersebut ke dunia luas. Tetapi seperti yang dikemukakan Stanley, itu mungkin bukan akhir dari masalah. "Fakta bahwa ini dilakukan sebagai proyek mahasiswa membuat Anda bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan oleh, misalnya, Google," ujarnya.
Pedang bermata dua
Kemajuan teknologi ibarat pedang bermata dua. Jika digunakan dengan benar akan memiliki banyak manfaat dan sebaliknya. Penggunaan PIGEON secara positif misalnya, untuk mengidentifikasi tempat yang membutuhkan pekerjaan jalan atau pemeliharaan lainnya; membantu merencanakan liburan ke tempat dengan pemandangan seperti yang ada di foto; atau pemantauan keanekaragaman hayati.
Namun, mengidentifikasi lokasi seseorang dengan cara ini dapat menjadi sangat bermasalah dalam hal privasi dan memiliki dampak besar pada media sosial.
(msf)
tulis komentar anda