Target Kurangi Emisi Karbon, Xiaomi Lakukan 5 Langkah Ini
Rabu, 13 Desember 2023 - 15:33 WIB
JAKARTA - Langkah untuk mengurangi emisi karbon tidak hanya dilakukan industri otomotif dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Sejumlah perusahaan elektronik pun juga sudah memiliki strategi untuk memangkas emisi karbon.
Di industri elektrik, emisi karbon yang merupakan pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke atmosfer dan berdampak pada perubahan iklim itu bisa dihasilkan dari banyak hal. Mulai dari proses pembuatan perangkat elektronik, penambangan bahan baku, produksi komponen, bahkan saat perakitan dan penggunaannya.
Vice President and Chief Financial Officer of Xiaomi Alain Lam Sai-wai mengatakan, perusahaan juga melakukan transisi nol-karbon. “Inovasi teknologi adalah inti dari transformasi ramah lingkungan. Karena itu, kami terus meningkatkan efisiensi produk dan mengedepankan aspek sustainability pada seluruh lifecycle produk,” bebernya.
Hal itu dituangkan dalam White Paper perdana Xiaomi tentang Penanganan Perubahan Iklim yang mencatatkan berbagai cara perusahaan terkait mitigasi perubahan iklim di Conference of the Parties to the United Nations Framework Convention on Climate Change (COP28).
Dokumen tersebut merinci Filosofi Nol-karbon Xiaomi, termasuk penggunaan AIoT (Artificial Internet of Things) dengan dukungan AI untuk membangun produk ramah lingkungan dan rantai pasokan yang berkelanjutan.
“Tujuan kami adalah memfasilitasi transisi nol-karbon bagi industri. Kami juga membaut panduan yang diadopsi secara luas oleh pembuat kebijakan dalam mengupayakan pencapaian nol-emisi gas rumah kaca. Targetnya adalah mencapai netralitas karbon pada tahun 2040 melalui rangkaian bisnis yang berjalan,” beber Alain Lam Sai-wai.
1. Dekarbonisasi Operasional
Xiaomi mengaku melakukan dekarbonisasi operasional dengan meningkatkan efisiensi energi dan menerapkan proses manufaktur canggih. Termasuk untuk mitra-mitra mereka. Salah satunya memakai teknologi kecerdasan buatan di bidang manufaktur dalam meningkatkan efisiensi dan inovasi.
Di industri elektrik, emisi karbon yang merupakan pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke atmosfer dan berdampak pada perubahan iklim itu bisa dihasilkan dari banyak hal. Mulai dari proses pembuatan perangkat elektronik, penambangan bahan baku, produksi komponen, bahkan saat perakitan dan penggunaannya.
Vice President and Chief Financial Officer of Xiaomi Alain Lam Sai-wai mengatakan, perusahaan juga melakukan transisi nol-karbon. “Inovasi teknologi adalah inti dari transformasi ramah lingkungan. Karena itu, kami terus meningkatkan efisiensi produk dan mengedepankan aspek sustainability pada seluruh lifecycle produk,” bebernya.
Hal itu dituangkan dalam White Paper perdana Xiaomi tentang Penanganan Perubahan Iklim yang mencatatkan berbagai cara perusahaan terkait mitigasi perubahan iklim di Conference of the Parties to the United Nations Framework Convention on Climate Change (COP28).
Dokumen tersebut merinci Filosofi Nol-karbon Xiaomi, termasuk penggunaan AIoT (Artificial Internet of Things) dengan dukungan AI untuk membangun produk ramah lingkungan dan rantai pasokan yang berkelanjutan.
“Tujuan kami adalah memfasilitasi transisi nol-karbon bagi industri. Kami juga membaut panduan yang diadopsi secara luas oleh pembuat kebijakan dalam mengupayakan pencapaian nol-emisi gas rumah kaca. Targetnya adalah mencapai netralitas karbon pada tahun 2040 melalui rangkaian bisnis yang berjalan,” beber Alain Lam Sai-wai.
Nah, berikut beberapa langkah Xiaomi untuk mencapai target netralitas karbon:
1. Dekarbonisasi Operasional
Xiaomi mengaku melakukan dekarbonisasi operasional dengan meningkatkan efisiensi energi dan menerapkan proses manufaktur canggih. Termasuk untuk mitra-mitra mereka. Salah satunya memakai teknologi kecerdasan buatan di bidang manufaktur dalam meningkatkan efisiensi dan inovasi.2. Penggunaan AI di Platform IoT
Lewat kecerdasan buatan di platform AIoT, pengguna dapat memantau penggunaan listrik dengan lebih mudah dan mengelola energi dengan lebih efisien. Sehingga bisa mengurangi emisi gas rumah kaca rumah tangga dan konsumsi energi dengan menggunakan solusi rumah pintar.
tulis komentar anda