Ini Alasan Angkatan Antariksa Amerika Serikat Larang Penggunaan Kecerdasan Artifisial

Kamis, 12 Oktober 2023 - 06:26 WIB
Militer Amerika mengaku sangat berhati-hati untuk menggunakan kecerdasan buatan. Foto: Military Aerospace
JAKARTA - US Space Force atau Angkatan Antariksa Amerika Serikat melarang penggunaan Artificial Intellegence atau kecerdasan buatan. Apa penyebabnya?

US Space Force atau Angkatan Antariksa Amerika Serikat melarang seluruh anggotanya menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau keceedasan buatan. Dilaporkan Channel News Asia, Kamis (12/10) ini pelarangan itu dituangkan dalam memo khusus yang diedarkan ke seluruh anggota US Space Force.

Dalam memo itu disebutkan penggunaan AI harus dihentikan karena kekhawatiran adanya gangguan terhadap keamanan data.



"Pelarangan itu termasuk menggunakan chatbot di seluruh komputer milik US Space Force. Pelarangan terus berlaku sampainada persetujuan baru dari otoritas yang bertanggung jawab penuh," tulis memo tersebut.

Lisa Costa, Chief Technology and Innovation Officer US Space Force mengatakan saat ini kehadiran AI memang tidak bisa diragukan mampu meningkatkan kualitas dan mempercepat berbagai bidang pekerjaan. Termasuk pekerjaan yang dilakukan oleh seluruh anggota US Space Force.

Saat ini pihaknya bersama Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, akan segera membentuk kelompok khusus untuk mempelajari penggunaan AI. Diharapkan kelompok itu nantinya bisa memberikan panduan dalam menggunakan kecerdasan buatan yang tidak berpotensi kebocoran data.



Sementara Tanya Downsworth, juru bicara US Space Force membenarkan larangan sementara penggunaan AI tersebut. Larangan tersebut menurutnya dilakukan untuk mendapatkan strategi terbaik untuk meningkatkan kemampuan US Space Force di masa depan.

“Ini adalah tindakan sementara untuk melindungi data layanan kami dan Wali,”tegasnya.
(dan)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More