Ini yang Terjadi saat Manusia Sakaratul Maut Menurut Ilmu Pengetahuan
Senin, 18 September 2023 - 13:58 WIB
JAKARTA - Misteri tentang apa yang terjadi saat manusia menghadapi sakaratul maut sedikit demi sedikit mulai terkuak. Menurut penelitian, orang sekarat akan memasuki dimensi realitas baru.
Momen sekarat atau dikenal near-death experience (NDE) sering kali dikatakan sebagai persepsi terpisah dari tubuh. Peristiwa ini dicatat secara konsisten, menunjukkan bahwa NDE bukanlah fenomena budaya.
Penelitian terbaru, yang mengamati pria dan wanita yang mengalami serangan jantung saat berada di rumah sakit, menemukan 11 persen dari mereka yang selamat melaporkan bahwa sebenarnya dalam keadaan sadar.
Selain itu, dari 85 persen yang menerima pemantauan otak selama CPR, hampir 40 persen memiliki aktivitas otak yang kembali normal, atau hampir normal, dari keadaan garis datar, bahkan setelah satu jam setelah CPR.
Pembacaan Electroencephalogram (EEG) untuk mengukur aktivitas otak mencatat lonjakan gelombang gamma, delta, theta, alpha, dan beta yang terkait dengan fungsi mental yang lebih tinggi.
Para peneliti berpendapat bahwa ketika seseorang sekarat , otak akan menghilangkan sistem pengereman alami, yang mungkin membuka akses ke dimensi realitas baru, termasuk menampilkan semua ingatan.
Semua kenangan yang tersimpan dari masa kanak-kanak hingga jelang kematian , yang dievaluasi dari perspektif moralitas akan muncul. Dengan kata lain, tiap momen dalam kehidupan akan melintas di depan mata.
Meskipun para ilmuwan belum memahami tujuan evolusi dari peristiwa ini, mereka mengatakan hal ini membuka pintu bagi eksplorasi sistematis tentang apa yang terjadi ketika seseorang meninggal.
Momen sekarat atau dikenal near-death experience (NDE) sering kali dikatakan sebagai persepsi terpisah dari tubuh. Peristiwa ini dicatat secara konsisten, menunjukkan bahwa NDE bukanlah fenomena budaya.
Penelitian terbaru, yang mengamati pria dan wanita yang mengalami serangan jantung saat berada di rumah sakit, menemukan 11 persen dari mereka yang selamat melaporkan bahwa sebenarnya dalam keadaan sadar.
Selain itu, dari 85 persen yang menerima pemantauan otak selama CPR, hampir 40 persen memiliki aktivitas otak yang kembali normal, atau hampir normal, dari keadaan garis datar, bahkan setelah satu jam setelah CPR.
Pembacaan Electroencephalogram (EEG) untuk mengukur aktivitas otak mencatat lonjakan gelombang gamma, delta, theta, alpha, dan beta yang terkait dengan fungsi mental yang lebih tinggi.
Para peneliti berpendapat bahwa ketika seseorang sekarat , otak akan menghilangkan sistem pengereman alami, yang mungkin membuka akses ke dimensi realitas baru, termasuk menampilkan semua ingatan.
Semua kenangan yang tersimpan dari masa kanak-kanak hingga jelang kematian , yang dievaluasi dari perspektif moralitas akan muncul. Dengan kata lain, tiap momen dalam kehidupan akan melintas di depan mata.
Meskipun para ilmuwan belum memahami tujuan evolusi dari peristiwa ini, mereka mengatakan hal ini membuka pintu bagi eksplorasi sistematis tentang apa yang terjadi ketika seseorang meninggal.
Lihat Juga :
tulis komentar anda