Elon Musk Gunakan Data Pengguna X untuk Melatih Kecerdasan Buatan xAI
Jum'at, 01 September 2023 - 21:25 WIB
SAN FRANSISCO - Pemilik media sosial X (sebelumnya Twitter) Elon Musk akan menggunakan informasi yang diposting pengguna untuk melatih model kecerdasan buatan ( Artificial Intelligence/AI ) yang dikembangkan Startup miliknya xAI. Kebijakan privasi X yang baru ini akan mulai berlaku pada 29 September 2023.
Musk menanggapi postingan tentang perubahan ini di X, dengan mengatakan bahwa mereka hanya akan menggunakan informasi yang tersedia untuk umum untuk melatih AI milik xAI. Dikutip dari laman businessinsider, Jumat (1/9/2023), mereka tidak akan menggunakan "DM atau apa pun yang bersifat pribadi".
Selama sesi audio langsung di X pada bulan Juli, Elon Musk mengatakan bahwa startup AI miliknya, xAI, akan menggunakan data publik dari platform media sosialnya untuk melatih model AI-nya. Namun, belum jelas bagaimana mereka akan menggunakan informasi dari X dan model AI mana yang terkait dengannya.
Kebijakan privasi X yang baru, menyatakan bahwa perusahaan “dapat menggunakan informasi yang kami kumpulkan dan informasi yang tersedia untuk umum untuk membantu melatih model pembelajaran mesin atau kecerdasan buatan kami untuk tujuan yang diuraikan dalam kebijakan ini.”
Diketahui teknologi yang mendukung produk AI generatif seperti ChatGPT, memerlukan data dalam jumlah besar untuk dilatih. Sebelumnya, data ini diambil dari sumber web yang tersedia untuk umum seperti Reddit dan Wikipedia.
Elon Musk pernah mengkritik platform lain yang menggunakan X untuk melatih AI. Bahkan dia mengancam akan menuntut Microsoft pada bulan April karena "melatih secara ilegal menggunakan data Twitter."
Beberapa dari perusahaan-perusahaan sekarang ingin mengambil keuntungan dari hal ini atau menghentikannya sama sekali. Reddit, misalnya, mengatakan pada bulan April bahwa pihaknya berencana membebankan biaya kepada perusahaan AI untuk akses ke datanya.
Sementara situs lain seperti The New York Times dan Amazon memblokir web crawler OpenAI. Situs media sosial, dengan persediaan konten buatan pengguna yang tiada habisnya, adalah tambang emas bagi perusahaan AI yang haus akan sumber data pelatihan baru.
Meta, yang juga mengembangkan model AI generatifnya sendiri, baru-baru ini memperkenalkan opsi bagi pengguna Facebook untuk tidak membagikan data mereka guna melatih model AI-nya. Namun hal ini memiliki keterbatasan, menurut Gizmodo, dan tidak ada jaminan bahwa semua informasi pengguna akan dihapus dari database pelatihan AI-nya.
Musk menanggapi postingan tentang perubahan ini di X, dengan mengatakan bahwa mereka hanya akan menggunakan informasi yang tersedia untuk umum untuk melatih AI milik xAI. Dikutip dari laman businessinsider, Jumat (1/9/2023), mereka tidak akan menggunakan "DM atau apa pun yang bersifat pribadi".
Selama sesi audio langsung di X pada bulan Juli, Elon Musk mengatakan bahwa startup AI miliknya, xAI, akan menggunakan data publik dari platform media sosialnya untuk melatih model AI-nya. Namun, belum jelas bagaimana mereka akan menggunakan informasi dari X dan model AI mana yang terkait dengannya.
Kebijakan privasi X yang baru, menyatakan bahwa perusahaan “dapat menggunakan informasi yang kami kumpulkan dan informasi yang tersedia untuk umum untuk membantu melatih model pembelajaran mesin atau kecerdasan buatan kami untuk tujuan yang diuraikan dalam kebijakan ini.”
Diketahui teknologi yang mendukung produk AI generatif seperti ChatGPT, memerlukan data dalam jumlah besar untuk dilatih. Sebelumnya, data ini diambil dari sumber web yang tersedia untuk umum seperti Reddit dan Wikipedia.
Elon Musk pernah mengkritik platform lain yang menggunakan X untuk melatih AI. Bahkan dia mengancam akan menuntut Microsoft pada bulan April karena "melatih secara ilegal menggunakan data Twitter."
Beberapa dari perusahaan-perusahaan sekarang ingin mengambil keuntungan dari hal ini atau menghentikannya sama sekali. Reddit, misalnya, mengatakan pada bulan April bahwa pihaknya berencana membebankan biaya kepada perusahaan AI untuk akses ke datanya.
Sementara situs lain seperti The New York Times dan Amazon memblokir web crawler OpenAI. Situs media sosial, dengan persediaan konten buatan pengguna yang tiada habisnya, adalah tambang emas bagi perusahaan AI yang haus akan sumber data pelatihan baru.
Meta, yang juga mengembangkan model AI generatifnya sendiri, baru-baru ini memperkenalkan opsi bagi pengguna Facebook untuk tidak membagikan data mereka guna melatih model AI-nya. Namun hal ini memiliki keterbatasan, menurut Gizmodo, dan tidak ada jaminan bahwa semua informasi pengguna akan dihapus dari database pelatihan AI-nya.
(wib)
tulis komentar anda