Pengadilan Rusia Denda Apple Rp63,6 Juta, Dinilai Sebar Informasi Keliru
Kamis, 03 Agustus 2023 - 22:52 WIB
MOSKOW - Pengadilan Rusia menjatuhkan denda kepada Apple sekitar USD4.200 (Rp63,6 juta) karena dinilai menyebarkan informasi keliru terkait militer Moskow dan konflik dengan Ukraina. Untungnya denda itu bagi Apple tidak terlalu besar karena hanya setara dengan keuntungan yang diperoleh dalam 2 detik.
Dikutip dari laman Apple Insider, Kamis (3/8/2023), Apple dinyatakan bersalah oleh hakim perdamaian di pengadilan KARENA melanggar undang-undang "melawan mendiskreditkan militer Rusia dan menyebarkan informasi palsu tentang konflik Ukraina".
Menurut Associated Press, secara khusus, pengadilan menemukan podcast dan artikel yang ditawarkan melalui Apple News bertentangan dengan undang-undang Rusia saat ini yang melarang diskusi tentang perang yang berpihak pada Ukraina.
“Tidak jelas apakah pengadilan membedakan Apple News sebagai agregator, atau sebagai penulis konten. Juga tidak jelas apakah tertarik dengan perbedaannya,” tulis Apple Insider.
Apple menghentikan semua penjualan dan operasi di Rusia tak lama setelah negara itu menginvasi negara tetangga Ukraina. Tapi itu tidak menghentikan otoritas Rusia untuk mengejar perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.
Sebelumnya pada tahun 2023, Apple kehilangan keuntungan yang mengejutkan selama satu jam ke Rusia atas dugaan pelanggaran antimonopoli terkait dengan App Store. Kemudian pada bulan Juni, Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh Apple membuat pintu belakang ke iOS untuk memungkinkan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) mengawasi pejabat dan warga sipil Rusia.
Apple segera membantah tuduhan tersebut, dengan menyatakan bahwa "tidak pernah bekerja dengan pemerintah mana pun untuk memasukkan pintu belakang ke dalam produk Apple mana pun dan tidak akan pernah."
Dikutip dalam putusan itu The Wikimedia Foundation selaku penerbit Wikipedia juga menghadapi denda yang lebih berat sebesar 3 juta rubel atau sekitar USD31.850. Padahal Wikimedia sebelumnya telah mengindikasikan bahwa informasinya berasal dari sumber yang baik dan sesuai dengan standarnya.
Dikutip dari laman Apple Insider, Kamis (3/8/2023), Apple dinyatakan bersalah oleh hakim perdamaian di pengadilan KARENA melanggar undang-undang "melawan mendiskreditkan militer Rusia dan menyebarkan informasi palsu tentang konflik Ukraina".
Menurut Associated Press, secara khusus, pengadilan menemukan podcast dan artikel yang ditawarkan melalui Apple News bertentangan dengan undang-undang Rusia saat ini yang melarang diskusi tentang perang yang berpihak pada Ukraina.
“Tidak jelas apakah pengadilan membedakan Apple News sebagai agregator, atau sebagai penulis konten. Juga tidak jelas apakah tertarik dengan perbedaannya,” tulis Apple Insider.
Apple menghentikan semua penjualan dan operasi di Rusia tak lama setelah negara itu menginvasi negara tetangga Ukraina. Tapi itu tidak menghentikan otoritas Rusia untuk mengejar perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.
Sebelumnya pada tahun 2023, Apple kehilangan keuntungan yang mengejutkan selama satu jam ke Rusia atas dugaan pelanggaran antimonopoli terkait dengan App Store. Kemudian pada bulan Juni, Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh Apple membuat pintu belakang ke iOS untuk memungkinkan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) mengawasi pejabat dan warga sipil Rusia.
Apple segera membantah tuduhan tersebut, dengan menyatakan bahwa "tidak pernah bekerja dengan pemerintah mana pun untuk memasukkan pintu belakang ke dalam produk Apple mana pun dan tidak akan pernah."
Baca Juga
Dikutip dalam putusan itu The Wikimedia Foundation selaku penerbit Wikipedia juga menghadapi denda yang lebih berat sebesar 3 juta rubel atau sekitar USD31.850. Padahal Wikimedia sebelumnya telah mengindikasikan bahwa informasinya berasal dari sumber yang baik dan sesuai dengan standarnya.
(wib)
tulis komentar anda