Mengenal Teknologi Sonobuoy, Perangkat Pendeteksi Kapal Selam Titan milik Pesawat P-8 Poseidon
Sabtu, 24 Juni 2023 - 19:50 WIB
Sinyal awal posisi kapal selam Titan yang hilang di Samudra Atlantik tertangkap pesawat P-8 Poseidon Kanada yang melakukan pencarian menggunakan teknologi sonobuoy. Foto/Naval Post
LONDON - Sinyal awal posisi kapal selam Titan yang hilang di Samudra Atlantik tertangkap pesawat P-8 Poseidon Kanada yang melakukan pencarian menggunakan teknologi sonobuoy. Perangkat sonar bawah air sonobuoy dari pesawat P-8 Poseidon menangkap suara dentuman setiap 30 menit dari dasar samudra Atlantik.
Memang kapal selam Titan dinyatakan meledak akibat tekanan bawah laut dalam misi ekspedisi penyelaman ke situs bangkai kapal Titanic di kedalaman 12.500 kaki atau 3.810 meter. Namun, tetap menarik untuk mengupas bagaimana teknologi sonobuoys bekerja mendeteksi objek di laut dalam.
Dikutip dari laman Daily Mail, Sabtu (24/6/2023), sonobuoy awalnya dikembangkan untuk mendeteksi kapal selam U-boat Jerman selama Perang Dunia Kedua. Sonobuoys akan mendeteksi sinyal akustik bawah air yang dihasilkan U-boat melalui hidrofon, kemudian diteruskan ke pesawat melalui pemancar radio.
Setelah perang selesai, teknologi sonobuoy tetap digunakan untuk berbagai tujuan termasuk dalam operasi pencarian dan penyelamatan. Sebab, teknologi sonobuoy dapat memetakan lokasi kecelakaan pesawat, kapal tenggelam atau korban selamat di laut.
Jadi sonobuoy adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi objek yang bergerak di dalam air. Biasanya, sonobuoy digunakan untuk mendeteksi kapal selam dengan mendengarkan suara yang dihasilkan oleh baling-baling dan mesin (deteksi pasif) atau dengan memantulkan "ping" sonar dari permukaan kapal selam (deteksi aktif).
Saat mencapai air, sonobuoy menyebar dengan benar pada kedalaman yang dibutuhkan dan menjaga komunikasi dengan pesawat yang melayang di atasnya. Begitu berada di dalam air, sonobuoy terpisah menjadi dua, dengan pemancar frekuensi radio di salah satu ujungnya terombang-ambing kembali ke permukaan.
Memang kapal selam Titan dinyatakan meledak akibat tekanan bawah laut dalam misi ekspedisi penyelaman ke situs bangkai kapal Titanic di kedalaman 12.500 kaki atau 3.810 meter. Namun, tetap menarik untuk mengupas bagaimana teknologi sonobuoys bekerja mendeteksi objek di laut dalam.
Dikutip dari laman Daily Mail, Sabtu (24/6/2023), sonobuoy awalnya dikembangkan untuk mendeteksi kapal selam U-boat Jerman selama Perang Dunia Kedua. Sonobuoys akan mendeteksi sinyal akustik bawah air yang dihasilkan U-boat melalui hidrofon, kemudian diteruskan ke pesawat melalui pemancar radio.
Baca Juga
Setelah perang selesai, teknologi sonobuoy tetap digunakan untuk berbagai tujuan termasuk dalam operasi pencarian dan penyelamatan. Sebab, teknologi sonobuoy dapat memetakan lokasi kecelakaan pesawat, kapal tenggelam atau korban selamat di laut.
Jadi sonobuoy adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi objek yang bergerak di dalam air. Biasanya, sonobuoy digunakan untuk mendeteksi kapal selam dengan mendengarkan suara yang dihasilkan oleh baling-baling dan mesin (deteksi pasif) atau dengan memantulkan "ping" sonar dari permukaan kapal selam (deteksi aktif).
Proses Peluncuran Sonobuoy
Saat pesawat P-8 Poseidon Kanada terbang di atas area pencarian di Atlantik Utara, menjatuhkan perangkat yang disebut sonobuoy. Saat dijatuhkan dari pesawat ke dalam air, sonobuoy mengembangkan parasut.Saat mencapai air, sonobuoy menyebar dengan benar pada kedalaman yang dibutuhkan dan menjaga komunikasi dengan pesawat yang melayang di atasnya. Begitu berada di dalam air, sonobuoy terpisah menjadi dua, dengan pemancar frekuensi radio di salah satu ujungnya terombang-ambing kembali ke permukaan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda