Meta Siap Hadirkan Media Sosial Baru Mirip Twitter

Minggu, 21 Mei 2023 - 23:02 WIB
Meta siapkan aplikasi berbasis teks baru Instagram untuk percakapan yang diberi nama kode P92. FOTO/ THE VERGE
MENLO PARK - Meta siapkan media sosial pesaing Twitter lantaran tampilan dan fiturnya yang mirip dengan media sosial Elon Musk tersebut.



Bocoran soal tampilan media sosial Meta ini pun hadir ke publik berdasarkan laporan Lia Haberman dalam buletin ICYMI Substack miliknya.



Pada slide tangkapan layar yang dipublikasikan Haberman, nama aplikasi itu tidak disebutkan dengan jelas.

Haberman menjelaskan platform itu disebut aplikasi berbasis teks baru Instagram untuk percakapan yang diberi nama kode P92. Para pengguna bisa masuk dengan username dan password Instagram mereka.

Pengikut (followers), bio, dan verifikasi pengguna akan langsung ditransfer dari aplikasi utama Instagram ke platform baru tersebut.

Ketika masuk ke aplikasi, pengguna bisa melihat feed seperti Instagram. Menariknya, pengguna bisa membuat postingan teks sepanjang 500 karakter dengan tautan foto dan video. Bisa dikatakan platform ini merupakan gabungan dari Instagram dan Twitter.

Meta juga dikabarkan akan menerapkan kontrol moderasi sejak awal perilisannya nanti. Dengan begitu, pengguna bisa mengatur siapa yang dapat membalas dan menyebut akunnya. Akun yang telah diblokir di Instagram, juga akan terbawa ke platform baru tersebut.

Bocoran informasi menyebut aplikasi Instagram baru juga membawa elemen desentralisasi. Platform ini akan kompatibel dengan aplikasi lainnya, seperti Mastodon.

Artinya pengguna aplikasi lain bisa mengikuti, berinteraksi dengan aplikasi Instagram teks apabila akunnya bersifat publik. Jika akun pribadi, interaksi antar pengguna juga dapat dilakukan setelah permintaan sebagai pengikut diterima, demikian sebagaimana dikutip dari The Verge, Minggu (21/5/2023).

Diperkirakan platform Meta yang terintegrasi Instagram ini kemungkinan bakal diminati banyak orang. Hal ini mengingat Twitter yang mulai ditinggalkan imbas beberapa kebijakan yang dianggap merugikan pengguna.

Karena alasan itu banyak orang mulai mencari platform baru yang bisa melakukan 'tweet' serupa dengan Twitter.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More