Twitter Berangus Kebebasan Berekspresi saat Pemilihan Presiden di Turki

Rabu, 17 Mei 2023 - 20:17 WIB
Ilustrasi Twitter. Foto: Istimewa
JAKARTA - Twitter memberlakukan pembatasan terhadap empat akun dan 409 tweet, saat Pemilihan Presiden di Turki. Langkah Twitter pun mendapat kecaman.

Dilansir dari The Hill, Twitter tidak berdaya dan tunduk pada otoritas Turki untuk membatasi kebebasan berekspresi.

Dalam salah satu tweetnya, Elon Musk mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak selain melakukan pembatasan di Turki. Pilihannya, Twitter yang disetop secara keseluruhan atau pembatasan.





"Pilihannya adalah Twitter yang dicekik secara keseluruhan atau membatasi akses ke beberapa tweet. Yang mana yang kamu mau," katanya, dikutip Rabu (17/5/2023).

Di antara yang protes dengan keputusan Musk, adalah pemain NBA kelahiran Turki, Enes Kanter Freedom.

"Saya tidak ingin mendengar tentang Elon Musk berbicara tentang kebebasan berbicara lagi. Dia benar-benar tunduk pada kediktatoran," kata Kanter.

Dikatakan, Pemerintah Turki telah memanggil Musk untuk memberitahunya, jika Anda tidak melarang beberapa akun, maka kami akan menutup seluruh aplikasi di Turki.

"Dan dia memilih bisnis dan uang atas moral dan prinsipnya. Jadi, saya tidak ingin mendengar tentang dia berbicara tentang kebebasan berbicara lagi. Dia salah untuk itu, pasti," jelasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More