FBI Akui Sabotase Perangkat Lunak Mata-mata Rusia Turla
Rabu, 10 Mei 2023 - 17:28 WIB
JAKARTA - FBI mengaku telah menyabotase serangkaian perangkat lunak berbahaya yang digunakan mata-mata elite Rusia, di Amerika Serikat (AS). Hal ini diharapkan dapat memutus kegiatan mata-mata Rusia.
Dilansir dari NBC News, pakar teknis FBI telah mengidentifikasi dan menonaktifkan malware yang dimiliki oleh Layanan Keamanan FSB Rusia, terhadap sejumlah komputer di Amerika.
"Kami menilai ini sebagai alat spionase utama mereka. Kami berharap, operasi ini akan memberantasnya dari medan perang virtual," kata otoritas terkait, dikutip dari NBC, Rabu (10/5/2023).
Pihak tersebut mengatakan, FSB memata-matai di belakang malware, yang dikenal sebagai Snake atau bagian dari kelompok peretasan terkenal yang dilacak oleh sektor swasta dan dikenal sebagai "Turla."
"Kelompok ini telah aktif selama dua dekade, terhadap berbagai target yang selaras dengan Nato, lembaga pemerintah AS dan perusahaan teknologi," timpal seorang pejabat senior FBI.
Turla secara luas dianggap sebagai salah satu tim peretas paling canggih oleh komunitas riset keamanan.
"Mereka telah bertahan dalam bayang-bayang dengan berfokus pada keamanan sembunyi-sembunyi dan operasional," sambung John Hultquist, Wakil Presiden Analisis Ancaman di cyber security AS Mandiant.
Dilansir dari NBC News, pakar teknis FBI telah mengidentifikasi dan menonaktifkan malware yang dimiliki oleh Layanan Keamanan FSB Rusia, terhadap sejumlah komputer di Amerika.
"Kami menilai ini sebagai alat spionase utama mereka. Kami berharap, operasi ini akan memberantasnya dari medan perang virtual," kata otoritas terkait, dikutip dari NBC, Rabu (10/5/2023).
Pihak tersebut mengatakan, FSB memata-matai di belakang malware, yang dikenal sebagai Snake atau bagian dari kelompok peretasan terkenal yang dilacak oleh sektor swasta dan dikenal sebagai "Turla."
"Kelompok ini telah aktif selama dua dekade, terhadap berbagai target yang selaras dengan Nato, lembaga pemerintah AS dan perusahaan teknologi," timpal seorang pejabat senior FBI.
Turla secara luas dianggap sebagai salah satu tim peretas paling canggih oleh komunitas riset keamanan.
"Mereka telah bertahan dalam bayang-bayang dengan berfokus pada keamanan sembunyi-sembunyi dan operasional," sambung John Hultquist, Wakil Presiden Analisis Ancaman di cyber security AS Mandiant.
(san)
tulis komentar anda