Predator Seksual Manfaatkan Aplikasi Keamanan Life360 untuk Memantau Korbannya
Selasa, 11 April 2023 - 16:19 WIB
Ilustrasi kasus kekerasan seksual. Foto: Istimewa
JAKARTA - Aplikasi keamanan Life360 di Amerika Serikat (AS) ternyata kerap digunakan para predator anak untuk memantau korbannya. Aplikasi yang telah digunakan lebih dari 50 juta pengguna itu, aktif di 195 negara.
Seperti dilansir Forbes, kasus ini berawal dari laporan seorang korban perdagangan orang yang dipaksa mengunggah aplikasi Life360 di ponselnya.
"Aplikasi yang mengklaim memiliki 50 juta pengguna aktif di 195 negara ini adalah salah satu aplikasi keamanan keluarga paling populer di Amerika," tulis laman itu, dikutip Selasa (11/4/2023).
Melalui aplikasi itu, para orang tua dapat memantau keberadaan anak-anak mereka setiap saat. Aplikasi ini juga menampilkan koordinat langsung mereka di peta. Namun, aplikasi ini tidak lepas dari penyalahgunaan.
"Menurut sembilan kasus federal, setidaknya sejak 2018, aplikasi itu juga telah digunakan oleh predator seksual untuk memantau dan mengendalikan korban mereka," ungkapnya.
Joe Scaramucci, penyelidik perdagangan manusia dari Waco, Texas, mengatakan bahwa penggunaan teknologi GPS untuk melacak korban perdagangan manusia telah meningkat secara substansial seiring perkembangan teknologi.
"Pedagang manusia sering menggunakan pelacakan GPS bawaan, serta aplikasi sekunder seperti Life360 atau bahkan aplikasi media sosial seperti Snapchat, untuk menjadi mata mereka," timpalnya.
Seperti dilansir Forbes, kasus ini berawal dari laporan seorang korban perdagangan orang yang dipaksa mengunggah aplikasi Life360 di ponselnya.
"Aplikasi yang mengklaim memiliki 50 juta pengguna aktif di 195 negara ini adalah salah satu aplikasi keamanan keluarga paling populer di Amerika," tulis laman itu, dikutip Selasa (11/4/2023).
Melalui aplikasi itu, para orang tua dapat memantau keberadaan anak-anak mereka setiap saat. Aplikasi ini juga menampilkan koordinat langsung mereka di peta. Namun, aplikasi ini tidak lepas dari penyalahgunaan.
"Menurut sembilan kasus federal, setidaknya sejak 2018, aplikasi itu juga telah digunakan oleh predator seksual untuk memantau dan mengendalikan korban mereka," ungkapnya.
Joe Scaramucci, penyelidik perdagangan manusia dari Waco, Texas, mengatakan bahwa penggunaan teknologi GPS untuk melacak korban perdagangan manusia telah meningkat secara substansial seiring perkembangan teknologi.
"Pedagang manusia sering menggunakan pelacakan GPS bawaan, serta aplikasi sekunder seperti Life360 atau bahkan aplikasi media sosial seperti Snapchat, untuk menjadi mata mereka," timpalnya.
tulis komentar anda