Ada Karakter Garuda, Roro Kidul hingga Kabayan dalam Game Fantasy Town
Kamis, 16 Juli 2020 - 23:10 WIB
Game Fantasy Town yang dikembangkan oleh Arumgames dan dirilis oleh Garena Indonesia sudah tersedia dan dapat diunduh secara gratis di Google Play. Foto/ist
JAKARTA - Garena Indonesia secara resmi merilis game simulasi farming yang berjudul Fantasy Town. Game ini menghadirkan banyak elemen Indonesia , seperti karakter Roro Kidul, Iteung, dan Kabayan yang siap menemani petualangan gamer di dalam game.
Game Fantasy Town yang dikembangkan oleh Arumgames dan dirilis oleh Garena Indonesia sudah tersedia dan dapat diunduh secara gratis di Google Play. Sementara untuk ketersediaannya di App Store dijanjikan segera menyusul.
“Fantasy Town merupakan game daring berbasis farming simulator, yang dapat sekaligus mengajarkan cinta budaya Indonesia serta konsep kebersamaan,” kata Calvindoro Chrisna, Strategic Operations Garena Indonesia, Kamis (16/7/2020).
Saat bermain Fantasy Town, orang tua dapat mendampingi anak dan mengajak mereka menikmati sederet fitur menariknya. Antara lain, bercocok tanam, membangun kota impian, berpetualang menjelajahi tempat-tempat baru, serta melawan berbagai monster.
Para pemain akan ditemani oleh karakter lokal mulai dari Garuda, Roro Kidul, hingga Radu yang terinspirasi dari pakaian adat Madura. Selain itu, dapat juga mengunjungi berbagai bangunan lokal seperti Monas, Museum Fatahillah, Lawang Sewu, Rumah Gadang, Rumah Adat Papua, Rumah Adat NTT, serta Rumah Adat Makassar.
“Kami berharap, melalui game farming ini, anak-anak muda dapat lebih mengenal dan mencintai budaya asli Indonesia,” harap Chrisna.
Dalam ceritanya, Fantasy Town merupakan kota yang damai dan makmur. Namun semua berubah ketika troll datang menyerang dan menghancurkan kota. Semua bangunan kota hancur akibat serangan troll.
Saat harapan sudah pupus, seorang ksatria bangkit untuk menyelamatkan kota. Semua citizen (sebutan untuk karakter di Fantasy Town) saling membantu dan ikut berjuang bersama ksatria tersebut. Akhirnya, setelah mengalahkan troll, kota pun kembali damai tapi masih porak poranda.
Fantasy Town memiliki 12 tipe citizen yang terdiri dari ksatria, penyihir, dan prajurit yang bisa digunakan untuk mengalahkan monster. Kemudian ada petani, tukang roti, pedagang, koki, perajin, penambang, pandai besi, nelayan, dan boneka kayu.
Game Fantasy Town yang dikembangkan oleh Arumgames dan dirilis oleh Garena Indonesia sudah tersedia dan dapat diunduh secara gratis di Google Play. Sementara untuk ketersediaannya di App Store dijanjikan segera menyusul.
“Fantasy Town merupakan game daring berbasis farming simulator, yang dapat sekaligus mengajarkan cinta budaya Indonesia serta konsep kebersamaan,” kata Calvindoro Chrisna, Strategic Operations Garena Indonesia, Kamis (16/7/2020).
Saat bermain Fantasy Town, orang tua dapat mendampingi anak dan mengajak mereka menikmati sederet fitur menariknya. Antara lain, bercocok tanam, membangun kota impian, berpetualang menjelajahi tempat-tempat baru, serta melawan berbagai monster.
Para pemain akan ditemani oleh karakter lokal mulai dari Garuda, Roro Kidul, hingga Radu yang terinspirasi dari pakaian adat Madura. Selain itu, dapat juga mengunjungi berbagai bangunan lokal seperti Monas, Museum Fatahillah, Lawang Sewu, Rumah Gadang, Rumah Adat Papua, Rumah Adat NTT, serta Rumah Adat Makassar.
“Kami berharap, melalui game farming ini, anak-anak muda dapat lebih mengenal dan mencintai budaya asli Indonesia,” harap Chrisna.
Dalam ceritanya, Fantasy Town merupakan kota yang damai dan makmur. Namun semua berubah ketika troll datang menyerang dan menghancurkan kota. Semua bangunan kota hancur akibat serangan troll.
Saat harapan sudah pupus, seorang ksatria bangkit untuk menyelamatkan kota. Semua citizen (sebutan untuk karakter di Fantasy Town) saling membantu dan ikut berjuang bersama ksatria tersebut. Akhirnya, setelah mengalahkan troll, kota pun kembali damai tapi masih porak poranda.
Fantasy Town memiliki 12 tipe citizen yang terdiri dari ksatria, penyihir, dan prajurit yang bisa digunakan untuk mengalahkan monster. Kemudian ada petani, tukang roti, pedagang, koki, perajin, penambang, pandai besi, nelayan, dan boneka kayu.
(iqb)
tulis komentar anda