Meta Terjun Juga dalam Persaingan AI, Mark Zuckerberg Perkenalkan LLaMA
Sabtu, 25 Februari 2023 - 08:03 WIB
MENLO PARK - Meta bakal meramaikan persaingan industri Artificial Intelligence (AI) bersama nama besar lain yang sudah melangkah lebih dahulu, seperti Microsoft dan Google. Pendiri dan CEO Meta, Mark Zuckerberg , terjun dalam kancah AI dengan memperkenalkan LLaMA atau Large-Language Model AI.
Dalam siaran pers, Meta memperkirakan bahwa peran utama LLaMA adalah sebagai Artificial Intelligence yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan Artificial Intelligence. Di atas kertas, LLaMA tampaknya tidak diposisikan sebagai pesaing langsung untuk ChatGPT, AI yang dikembangkan Microsoft atau algoritme Google dengan AI, Bard.
“LLaMA membutuhkan daya komputasi dan sumber daya yang jauh lebih sedikit untuk menguji pendekatan baru, memvalidasi pekerjaan orang lain, dan mengeksplorasi kasus penggunaan baru. LLaMA dirancang untuk menjadi alat yang efisien yang paling cocok untuk tugas-tugas terfokus,” demikian keterangan Meta dikutip SINDOnews dari laman slashgear, Sabtu (25/2/2023).
Secara sederhana kehadiran LLaMA bertujuan untuk mempermudah penggunaan AI lainnya tanpa memperparah masalah itu sendiri. Tentu ini membuka bidang baru untuk pengembangan AI, setidaknya dalam hal alat yang berhubungan dengan pelanggan.
Diketahui sebagian besar AI yang ramah pengguna hingga saat ini telah mengikuti model asisten obrolan, yang membutuhkan AI yang cukup kuat untuk menangani pertanyaan apa pun yang diajukan pengguna. Untuk itu, Meta menyebutkan secara eksplisit tentang batasan LLaMA dan perlindungan yang digunakan dalam mengembangkannya.
Meta menyarankan dalam kasus penggunaan khusus, perlu diuji pada model kecil yang dilatih dengan basis bahasa besar. Untuk itu, seperti LLaMA, lebih mudah dilatih ulang dan disesuaikan untuk kasus penggunaan produk potensial tertentu. Langkah ini terutama untuk memfokuskan bidang yang diterapkan pada aplikasi AI.
Selain itu, Meta akan membatasi aksesibilitas LLaMA, setidaknya pada awalnya, untuk peneliti akademis, mereka yang berafiliasi dengan organisasi di pemerintahan, masyarakat sipil, dan akademisi. Termasuk juga laboratorium penelitian industri di seluruh dunia.
Dalam siaran pers, Meta memperkirakan bahwa peran utama LLaMA adalah sebagai Artificial Intelligence yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan Artificial Intelligence. Di atas kertas, LLaMA tampaknya tidak diposisikan sebagai pesaing langsung untuk ChatGPT, AI yang dikembangkan Microsoft atau algoritme Google dengan AI, Bard.
“LLaMA membutuhkan daya komputasi dan sumber daya yang jauh lebih sedikit untuk menguji pendekatan baru, memvalidasi pekerjaan orang lain, dan mengeksplorasi kasus penggunaan baru. LLaMA dirancang untuk menjadi alat yang efisien yang paling cocok untuk tugas-tugas terfokus,” demikian keterangan Meta dikutip SINDOnews dari laman slashgear, Sabtu (25/2/2023).
Secara sederhana kehadiran LLaMA bertujuan untuk mempermudah penggunaan AI lainnya tanpa memperparah masalah itu sendiri. Tentu ini membuka bidang baru untuk pengembangan AI, setidaknya dalam hal alat yang berhubungan dengan pelanggan.
Diketahui sebagian besar AI yang ramah pengguna hingga saat ini telah mengikuti model asisten obrolan, yang membutuhkan AI yang cukup kuat untuk menangani pertanyaan apa pun yang diajukan pengguna. Untuk itu, Meta menyebutkan secara eksplisit tentang batasan LLaMA dan perlindungan yang digunakan dalam mengembangkannya.
Meta menyarankan dalam kasus penggunaan khusus, perlu diuji pada model kecil yang dilatih dengan basis bahasa besar. Untuk itu, seperti LLaMA, lebih mudah dilatih ulang dan disesuaikan untuk kasus penggunaan produk potensial tertentu. Langkah ini terutama untuk memfokuskan bidang yang diterapkan pada aplikasi AI.
Selain itu, Meta akan membatasi aksesibilitas LLaMA, setidaknya pada awalnya, untuk peneliti akademis, mereka yang berafiliasi dengan organisasi di pemerintahan, masyarakat sipil, dan akademisi. Termasuk juga laboratorium penelitian industri di seluruh dunia.
tulis komentar anda