VIVA Belum Berani Kembangkan TV Kabel
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Visi Media Media Asis Tbk (VIVA) Anindya Bakrie mengungkapkan belum akan mengembangkan televisi (TV) kabel atau berbayar. Sebab, perusahaan belum terlalu memahami bisnis tersebut.
Dia mengatakan perseroan masih akan fokus pada televisi free to air (FTA) dan internet melalui web berita. Pihaknya tidak akan terburu-buru mendistribusikan ke banyak konten, seperti TV berbayar.
"Bidang yang tidak tahu kita tidak buru-buru, untuk distribusikan konten lebih banyak. Kalau masyarakat sudah punya antena bisa gratis ya gartis, kan kebiasaan yang gratis," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Anindya juga akan mengkaji ulang program siaran olahraga (sport) karena biayanya terlampau mahal. Sementara sponsor olahraga yang biasanya dari rokok sudah mulai dibatasi waktu tayang iklannya.
"Kaji ulang program sport mahal, iklan rokok sudah tidak boleh lagi bebas, sedangkan kebanyakan siaran olahraga sponsornya dari rokok," jelas Anindya.
Di tempat yang sama, Wakil Presiden Direktur Bismarka Kurniawan belum berani bermain di tv berbayar karena besarnya biaya belanja modal (capital expenditure/capex). "TV kabel kan ada pay TV, satelite atau kabel, dan terestrial. kita tidak berani main disitu capex besar sementara penetraai kecil," pungkasnya.
Dia mengatakan perseroan masih akan fokus pada televisi free to air (FTA) dan internet melalui web berita. Pihaknya tidak akan terburu-buru mendistribusikan ke banyak konten, seperti TV berbayar.
"Bidang yang tidak tahu kita tidak buru-buru, untuk distribusikan konten lebih banyak. Kalau masyarakat sudah punya antena bisa gratis ya gartis, kan kebiasaan yang gratis," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Anindya juga akan mengkaji ulang program siaran olahraga (sport) karena biayanya terlampau mahal. Sementara sponsor olahraga yang biasanya dari rokok sudah mulai dibatasi waktu tayang iklannya.
"Kaji ulang program sport mahal, iklan rokok sudah tidak boleh lagi bebas, sedangkan kebanyakan siaran olahraga sponsornya dari rokok," jelas Anindya.
Di tempat yang sama, Wakil Presiden Direktur Bismarka Kurniawan belum berani bermain di tv berbayar karena besarnya biaya belanja modal (capital expenditure/capex). "TV kabel kan ada pay TV, satelite atau kabel, dan terestrial. kita tidak berani main disitu capex besar sementara penetraai kecil," pungkasnya.
(dol)