Telkomsigma Juga Bidik Pangsa Pasar Pelaku UKM
A
A
A
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya PT Telkomsigma membidik pangsa pasar pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Presiden Direktur Telkomsigma, Judi Achmadi mengatakan sebagai penyedia layanan teknologi informasi (TI), perseroan tidak hanya bermain di pasar korporasi. Tetapi juga ke pelaku UKM di Indonesia.
"Standar layanan TI dari Telkomsigma memang tinggi sehingga banyak yang mengira kami fokus di segmen korporasi saja. Padahal, kami sebenarnya juga melayani segmen UKM yang memiliki potensi pasar besar," kata Judi kepada sejumlah media di Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, TelkomSigma memiliki layanan STAR DC atau Smart Solution with Trusted, Affordable and Reliable (Star Data Center). Layanan yang diberikan STAR DC adalah data center TIER II plus dengan retrofit aset milik Telkom yang ada yakni Sentral Telepon Otomatis (STO).
"Saat ini STO terdapat di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Medan sudah diretrofit untuk mendukung STAR DC. Penggunanya sudah sekitar 20 ribu meter persegi. Kita targetnya punya 18 STAR DC," jelasnya.
Judi memaparkan, STAR-DC juga dijadikan pijakan awal bagi TelkomSigma untuk mengedukasi segmen enterprise yang ingin mencicipi cloud computing. Melalui penghematan yang ditawarkan dengan layanan TelkomSigma, ada kebutuhan lebih besar di korporasi maupun UKM.
"Setelah menikmati penghematan ini, baru kami tawarkan Data Center Tier III atau III plus. Selain itu kami juga tawarkan layanan Star Cloud," katanya.
Star Cloud adalah produk brand untuk layanan data center terkomprehensif dengan berbasis Cloud, seperti web-hosting, mail-hosting, penyewaan data center atau co-location untuk back-up system. Layanan ini sangat cocok bagi UKM yang mulai memikirkan pentingnya data base serta jumlah cabang yang mulai tumbuh.
Menurut dia, perseroan akan terus memperkuat infrastruktur data center dari kapasitas sekitar 60.000-65.000 meter persegi, tahun ini ditargetkan menjadi 100.000 meter persegi.
"Kami akan membangun Disaster Recovery Center (DRC) Park di Balikpapan dengan luas 40.000 meter persegi dan data senter di Bekasi dengan luas 30.000 meter persegi. Kita juga akan bangun data senter di Bali dan dukung bisnis Telkomsel di Timor Leste," imbuhnya.
Presiden Direktur Telkomsigma, Judi Achmadi mengatakan sebagai penyedia layanan teknologi informasi (TI), perseroan tidak hanya bermain di pasar korporasi. Tetapi juga ke pelaku UKM di Indonesia.
"Standar layanan TI dari Telkomsigma memang tinggi sehingga banyak yang mengira kami fokus di segmen korporasi saja. Padahal, kami sebenarnya juga melayani segmen UKM yang memiliki potensi pasar besar," kata Judi kepada sejumlah media di Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, TelkomSigma memiliki layanan STAR DC atau Smart Solution with Trusted, Affordable and Reliable (Star Data Center). Layanan yang diberikan STAR DC adalah data center TIER II plus dengan retrofit aset milik Telkom yang ada yakni Sentral Telepon Otomatis (STO).
"Saat ini STO terdapat di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Medan sudah diretrofit untuk mendukung STAR DC. Penggunanya sudah sekitar 20 ribu meter persegi. Kita targetnya punya 18 STAR DC," jelasnya.
Judi memaparkan, STAR-DC juga dijadikan pijakan awal bagi TelkomSigma untuk mengedukasi segmen enterprise yang ingin mencicipi cloud computing. Melalui penghematan yang ditawarkan dengan layanan TelkomSigma, ada kebutuhan lebih besar di korporasi maupun UKM.
"Setelah menikmati penghematan ini, baru kami tawarkan Data Center Tier III atau III plus. Selain itu kami juga tawarkan layanan Star Cloud," katanya.
Star Cloud adalah produk brand untuk layanan data center terkomprehensif dengan berbasis Cloud, seperti web-hosting, mail-hosting, penyewaan data center atau co-location untuk back-up system. Layanan ini sangat cocok bagi UKM yang mulai memikirkan pentingnya data base serta jumlah cabang yang mulai tumbuh.
Menurut dia, perseroan akan terus memperkuat infrastruktur data center dari kapasitas sekitar 60.000-65.000 meter persegi, tahun ini ditargetkan menjadi 100.000 meter persegi.
"Kami akan membangun Disaster Recovery Center (DRC) Park di Balikpapan dengan luas 40.000 meter persegi dan data senter di Bekasi dengan luas 30.000 meter persegi. Kita juga akan bangun data senter di Bali dan dukung bisnis Telkomsel di Timor Leste," imbuhnya.
(dol)