Polytron Fokus Garap Pasar Smartphone
Senin, 30 Maret 2015 - 20:38 WIB
Polytron Fokus Garap Pasar Smartphone
A
A
A
SEMARANG - Pada 2015 Polytron lebih konsentrasi di pasar smartphone yang merupakan divisi paling muda di bangun PT Hartono Istana Teknologi. Keseriusannya dengan memproduksi smartphone Android dengan teknologi 4G LTE, menggandeng Qualcomm sebagai chipset yang digunakannya pada ZAP 5.
Santo Kadarusman Public Relations dan Marketing Event Manager Polytron mengatakan, di triwulan pertama Polytron telah berhasil memproduksi puluhan juta perangkat elektronik.
”Dan untuk sisa sembilan bulan berikutnya di 2015, Polytron tetap terus konsisten memproduksi lebih banyak untuk menutupi pasar demand di Indonesia,” katanya.
Menurutnya, saat ini yang masih menjadi kendala adalah nilai tukar rupiah yang kurang stabil sehingga mempengaruhi biaya produksi sebagian komponen elektronik. Karena, sebagian kecil komponen masih impor dari luar.
“Namun Kami yakin hal ini dapat dilalui dengan baik, berhubung Polytron telah eksis di Indonesia selama 40 tahun sebagai brand elektronik lokal yang hingga kini masih tetap diminati masyarakat Indonesia”, tutur Santo.
Dia menjelaskan, salah satu produk yang sudah diproduksi ZAP 5 di masa pre-order, Polytron telah berhasil melepas 3000 unit di blibli.com pada masa itu yang dimulai sejak 28 Januari 2015. “Tak hanya itu, dukungan dari pemerintah juga memberikan dorongan besar bagi Polytron untuk tetap berkonsentrasi di lini smartphone,” bebernya.
Polytron saat ini sudah siap sebagai produsen lokal dalam aturan TKDN yang rencananya akan mulai diberlakukan di Indonesia per 1 Januari 2017. Dimana berdasarkan aturan tersebut, komponen lokal harus lebih banyak dibandingkan komponen import.
Santo Kadarusman Public Relations dan Marketing Event Manager Polytron mengatakan, di triwulan pertama Polytron telah berhasil memproduksi puluhan juta perangkat elektronik.
”Dan untuk sisa sembilan bulan berikutnya di 2015, Polytron tetap terus konsisten memproduksi lebih banyak untuk menutupi pasar demand di Indonesia,” katanya.
Menurutnya, saat ini yang masih menjadi kendala adalah nilai tukar rupiah yang kurang stabil sehingga mempengaruhi biaya produksi sebagian komponen elektronik. Karena, sebagian kecil komponen masih impor dari luar.
“Namun Kami yakin hal ini dapat dilalui dengan baik, berhubung Polytron telah eksis di Indonesia selama 40 tahun sebagai brand elektronik lokal yang hingga kini masih tetap diminati masyarakat Indonesia”, tutur Santo.
Dia menjelaskan, salah satu produk yang sudah diproduksi ZAP 5 di masa pre-order, Polytron telah berhasil melepas 3000 unit di blibli.com pada masa itu yang dimulai sejak 28 Januari 2015. “Tak hanya itu, dukungan dari pemerintah juga memberikan dorongan besar bagi Polytron untuk tetap berkonsentrasi di lini smartphone,” bebernya.
Polytron saat ini sudah siap sebagai produsen lokal dalam aturan TKDN yang rencananya akan mulai diberlakukan di Indonesia per 1 Januari 2017. Dimana berdasarkan aturan tersebut, komponen lokal harus lebih banyak dibandingkan komponen import.
(dol)
