Perjalanan Industri Internet Indonesia Sepanjang 2014

Selasa, 06 Januari 2015 - 07:39 WIB
Perjalanan Industri Internet Indonesia Sepanjang 2014
Perjalanan Industri Internet Indonesia Sepanjang 2014
A A A
JAKARTA - Pelaku industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional Indonesia melalui 2014 dengan berbagai catatan.

Pelaku industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencapai puncak ketika Pemilu dan Pilpres 2014.

Kala itu, peran sosial media meningkat dari April hingga Oktober, karena digunakan sebagai sarana kampanye putih maupun hitam. Bahkan, transaksi online atau e-Commerce, e-blusukan Jokowi pun ikut meningkat.

Salah satu yang menonjol di permukaan adalah putusan hukum kasus IM2, yang kemudian mengundang kritikan masyarakat dan menyuarakan kebebasan mantan Dirut IM2 Indar Atmanto.

Selain itu, 2014 juga diwarnai dengan perkenalan masyarakat Indonesia dengan teknologi 4G LT, di penghujung tahun. sejumlah operator berlomba meluncurkan akses 4G LTE kepada pelanggannya.

Tercatat, ada Indosat, Telkomsel, dan XL yang sudah memulai layanan komersial 4G LTE. Layanan ini semakin disempurnakan di awal 2015. Terobosan dan inovasi terbukti menjadi perhatian khusus pelaku industri.

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sammy Pangerapan berharap, pemerintahan Presiden Joko Widodo memberikan perhatian lebih kepada industri TIK nasional.

Salah satunya dengan menyelesaikan adanya ketidakpastian hukum yang menimpa pelaku industri.

Di sisi lain, Sammy memberi catatan khusus bahwa pengguna internet di 2015 akan lebih mementingkan kualitas dan keamanan jaringan internet.

“Jadi mereka menginginkan layanan internet bukan sekedar akses saja, tapi lebih dari itu. Jaringan internet harus lebih berkualitas dan secure,” ujarnya seperti dalam keterangan resmi diterima Sindonews, Selasa (6/1/2015).

Tuntutan ini seiring dengan semakin meningkatnya transaksi e-Commerce dan pengguna tidak menginginkan lagi adanya email sampah (spam), akun aspal atau website yang juga aspal.

“Tuntutan lainnya, mereka menginginkan adanya national single payment untuk transkasi e-Commerce dimana 2014 belum direalisasikan. Lagi-lagi masalah secure jaringan akan mendominasi di 2015,” ujarnya.

Terkait kesiapan para operator, Sammy melihat bahwa masing-masing operator telekomunikasi sudah mengantisipasinya. Mulai dari meningkatkan layanan, memperbaiki jaringan yang dimilikinya hingga meluncurkan akses cepat berupa 4G LTE.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8863 seconds (0.1#10.140)