Penjualan Platform Smartphone Baru Diharapkan Meningkat di 2015
A
A
A
LONDON - Platform smartphone baru, seperti Android One, FirefoxOS dan Tizen, diharapkan dapat mengalami peningkatan penjualan pada 2015.
Dilansir dari Phonearena, Kamis (1/1/2014), untuk meningkatkan penjualan tersebut, pembeli smartphone akan didorong pertama kalinya dengan mencari dana guna menggantikan featurephone.
Para vendor smartphone kini banyak menurunkan harga handset-nya di pasar negara berkembang, lantaran featurephones telah kehilangan pangsa pasar. Dan handset sekarang kebanyakan didukung platform baru dengan model entry-level namun kisaran harganya USD50 (Rp600 ribu) hingga USD100.
Menurut Gartner, pengiriman featurephone telah menyumbang 38% dari total pengiriman handset pada kuartal ketiga (Q3) 2014. Peneliti melihat angka tersebut menurun 10% pada 2018.
Kesenjangan harga antara featurephones dan smartphone yang menyempit. Membuat mereka (pengguna), akan mengganti featurephone yang sudah usang dan sekarang lebih cenderung beralih ke smartphone dengan harga lebih rendah/terjangkau.
Salah satunya model smartphone Google Android One, yang diharapkan pada semester pertama 2015 akan diproduksi oleh HTC, Asus, Acer dan Lenovo. Di mana ponsel pintar ini harus memiliki fitur dan prosesor yang diproduksi oleh MediaTek dan Qualcomm.
Sebut saja, smartphone Samsung Tizen yang bertenaga Samsung Z1 diharapkan akan diluncurkan di India pada 18 Januari. Selain itu, Mozilla dengan mitra-mitranya juga telah berkolaburasi untuk menghasilkan handset FirefoxOS.
Setidaknya sekitar 14 buah operator di 30 negara telah resmi mengadopsi smartphone Firefox OS ini, dan diklaim bahwa handset ini dibanderol USD30 atau sekitar Rp371 ribu tentunya untuk membuat plaform ini semakin dikenal dikalangan luas.
Dilansir dari Phonearena, Kamis (1/1/2014), untuk meningkatkan penjualan tersebut, pembeli smartphone akan didorong pertama kalinya dengan mencari dana guna menggantikan featurephone.
Para vendor smartphone kini banyak menurunkan harga handset-nya di pasar negara berkembang, lantaran featurephones telah kehilangan pangsa pasar. Dan handset sekarang kebanyakan didukung platform baru dengan model entry-level namun kisaran harganya USD50 (Rp600 ribu) hingga USD100.
Menurut Gartner, pengiriman featurephone telah menyumbang 38% dari total pengiriman handset pada kuartal ketiga (Q3) 2014. Peneliti melihat angka tersebut menurun 10% pada 2018.
Kesenjangan harga antara featurephones dan smartphone yang menyempit. Membuat mereka (pengguna), akan mengganti featurephone yang sudah usang dan sekarang lebih cenderung beralih ke smartphone dengan harga lebih rendah/terjangkau.
Salah satunya model smartphone Google Android One, yang diharapkan pada semester pertama 2015 akan diproduksi oleh HTC, Asus, Acer dan Lenovo. Di mana ponsel pintar ini harus memiliki fitur dan prosesor yang diproduksi oleh MediaTek dan Qualcomm.
Sebut saja, smartphone Samsung Tizen yang bertenaga Samsung Z1 diharapkan akan diluncurkan di India pada 18 Januari. Selain itu, Mozilla dengan mitra-mitranya juga telah berkolaburasi untuk menghasilkan handset FirefoxOS.
Setidaknya sekitar 14 buah operator di 30 negara telah resmi mengadopsi smartphone Firefox OS ini, dan diklaim bahwa handset ini dibanderol USD30 atau sekitar Rp371 ribu tentunya untuk membuat plaform ini semakin dikenal dikalangan luas.
(dol)