Alibaba Perangi Barang Palsu Kerahkan 7400 Orang
A
A
A
BEIJING - Alibaba mengungkapkan, telah memerangi lebih dari satu juta Border Gateway Protocol (BGP) masalah barang palsu.
Dilansir dari Itproportal, Senin (29/12/2014), langkah ini diambil dikarenakan maraknya penjualan barang palsu di China. Perusahaan e-Commerce asal Negeri Tirai Bambu tersebut, memiliki 2.000 pekerja untuk mencari dan mengatasi barang palsu di situs e-Commerce mereka dengan 5.400 relawan yang terlibat setiap hari.
Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Alibaba mengatakan, itu masih tidak cukup dan akan menambahkan 200 orang pada tahun depan.
"Kami menanggapi masalah melawan barang palsu ini dengan serius dan tanggung jawab," ucap Chief Executive dari Alibaba Group, Jonathan Lu.
Sementara itu, Ketua Perusahaan Jack Ma menyatakan, jika e-Commerce tidak baik di China, sehingga biarpun sedikit akan berpengaruh dengan Alibaba Group. Meskipun perusahaan telah melakukan banyak hal memerangi barang palsu, perjuangan ini masih berjalan panjang.
Menurut hasil investigasi State Administration of Industry & Commerce (SAIC), lebih dari 10% barang yang dibeli secara online dari pengecer, adalah barang palsu.
Alibaba menuturkan, sikap perusahaan dalam hal ini untuk membantu penegakan hukum China. Pasalnya lebih dari 1.000 kasus pemalsuan barang ini terjadi selama 2014 di China.
Dilansir dari Itproportal, Senin (29/12/2014), langkah ini diambil dikarenakan maraknya penjualan barang palsu di China. Perusahaan e-Commerce asal Negeri Tirai Bambu tersebut, memiliki 2.000 pekerja untuk mencari dan mengatasi barang palsu di situs e-Commerce mereka dengan 5.400 relawan yang terlibat setiap hari.
Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Alibaba mengatakan, itu masih tidak cukup dan akan menambahkan 200 orang pada tahun depan.
"Kami menanggapi masalah melawan barang palsu ini dengan serius dan tanggung jawab," ucap Chief Executive dari Alibaba Group, Jonathan Lu.
Sementara itu, Ketua Perusahaan Jack Ma menyatakan, jika e-Commerce tidak baik di China, sehingga biarpun sedikit akan berpengaruh dengan Alibaba Group. Meskipun perusahaan telah melakukan banyak hal memerangi barang palsu, perjuangan ini masih berjalan panjang.
Menurut hasil investigasi State Administration of Industry & Commerce (SAIC), lebih dari 10% barang yang dibeli secara online dari pengecer, adalah barang palsu.
Alibaba menuturkan, sikap perusahaan dalam hal ini untuk membantu penegakan hukum China. Pasalnya lebih dari 1.000 kasus pemalsuan barang ini terjadi selama 2014 di China.
(dyt)