Kutu Vespa Tak Hanya Taklukkan Lautan Pasir Bromo
A
A
A
JAKARTA - Kutu Vespa (Kuves) sukses menggelar touring perdana sejauh 1100 km yang telah berlangsung 7-11 November 2014. Perjalanan rute wisata ini melibatkan 20 unit kutu (julukan Vespa) dari berbagai model dan tahun produksi.
Kota Surabaya menjadi start awal touring perdana komunitas pengguna skuter asal Italia. “Kami akan melalui jalur Surabaya-Madura-Surabaya-Lapindo-Pananjakan-Bromo-Malang-Madiun-Sarangan-Solo-Semarang,” jelas ketua Kuves, Sentot Soepartono.
Pada kesempatan tersebut Kuves juga mengadakan pertemuan silahturahmi dengan Scooter Club Surabaya dan Modern Vespa Surabaya. Jalur utama pulau Madura sepanjang 330 km menjadi jalan yang mengasyikan saat menyusuri pesisir Pantai Selatan hingga Pantai Utara.
“Jalannya mulus dan jarang perempatan,” ungkap Sri Sabarno, yang membesut kutu Sprint lansiran 2014. Kakek berusia 63 tahun ini mengaku berkendara di Madura bisa memacu adrenalinnya.
Lain halnya dengan Septian Rintiarno (29 tahun) yang menunggangi Bellisima warna Silver. Menurutnya, jalur Bromo adalah yang paling menantang, pengendara harus sigap karena jalur didominasi jalan berliku, menanjak dan menurun.
“Bayangkan saja Kita harus menuruni puncak Pananjakan 1 setinggi 2770 meter di atas permukaan laut untuk mencapai lautan pasir Bromo,” tambahnya.
Puas menikmati indahnya pemandangan dan dinginnya gurun pasir Bromo, para kutu pun melanjutkan perjalanan ke Kota Malang. Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan menuju Kota Madiun.
Setelahbermalam di Madiun, konvoi bergerak menuju Semarang. Jalur berliku yang membelah Gunung Lawu menjadi santapan para kutu hingga Kota Solo.Dan memasuki Kota Semarang rombongan Touring PerdanaKutu Vespa disambutoleh Modern Vespa Semarang.
Meski baru dideklarasikan pada 17 Agustus 2014, Kuves telah melakukan berbagai persiapan touring perdana ini. Hal ini terlihat dari penggunaan kelengkapan berkendara yang melekat di para anggotanya.
“Selain persiapan kendaraan dan kelengkapan berkendara, pemahaman tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara menjadi fokus di Kutu Vespa,” tutup, Yusuf Arief, Sekjen Kuves.
Kota Surabaya menjadi start awal touring perdana komunitas pengguna skuter asal Italia. “Kami akan melalui jalur Surabaya-Madura-Surabaya-Lapindo-Pananjakan-Bromo-Malang-Madiun-Sarangan-Solo-Semarang,” jelas ketua Kuves, Sentot Soepartono.
Pada kesempatan tersebut Kuves juga mengadakan pertemuan silahturahmi dengan Scooter Club Surabaya dan Modern Vespa Surabaya. Jalur utama pulau Madura sepanjang 330 km menjadi jalan yang mengasyikan saat menyusuri pesisir Pantai Selatan hingga Pantai Utara.
“Jalannya mulus dan jarang perempatan,” ungkap Sri Sabarno, yang membesut kutu Sprint lansiran 2014. Kakek berusia 63 tahun ini mengaku berkendara di Madura bisa memacu adrenalinnya.
Lain halnya dengan Septian Rintiarno (29 tahun) yang menunggangi Bellisima warna Silver. Menurutnya, jalur Bromo adalah yang paling menantang, pengendara harus sigap karena jalur didominasi jalan berliku, menanjak dan menurun.
“Bayangkan saja Kita harus menuruni puncak Pananjakan 1 setinggi 2770 meter di atas permukaan laut untuk mencapai lautan pasir Bromo,” tambahnya.
Puas menikmati indahnya pemandangan dan dinginnya gurun pasir Bromo, para kutu pun melanjutkan perjalanan ke Kota Malang. Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan menuju Kota Madiun.
Setelahbermalam di Madiun, konvoi bergerak menuju Semarang. Jalur berliku yang membelah Gunung Lawu menjadi santapan para kutu hingga Kota Solo.Dan memasuki Kota Semarang rombongan Touring PerdanaKutu Vespa disambutoleh Modern Vespa Semarang.
Meski baru dideklarasikan pada 17 Agustus 2014, Kuves telah melakukan berbagai persiapan touring perdana ini. Hal ini terlihat dari penggunaan kelengkapan berkendara yang melekat di para anggotanya.
“Selain persiapan kendaraan dan kelengkapan berkendara, pemahaman tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara menjadi fokus di Kutu Vespa,” tutup, Yusuf Arief, Sekjen Kuves.
(dol)