Harapan MNC Sky Vision pada Pemerintahan Baru
A
A
A
JAKARTA - PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) berharap, pemerintahan baru di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.
"Ya, dengan pemerintahan baru ini kami harapkan perekonomian di tanah air juga akan lebih baik lagi. Sehingga, dapat memberikan pengaruh terhadap industri Pay TV," kata Direktur Keuangan MNC Sky Vision Effendi Budiman di MNC Tower, Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Effendi menuturkan, saat ini penetrasi dari industri Pay TV masih sangat kecil. Hal Ini terlihat dari munculnya perusahaan Pay TV baru.
"Industri Pay TV, secara industri penetrasi masih kecil masih 9%, berarti pasar masih sangat besar," ujarnya.
Menurutnya, pada tahun-tahun berikutnya, tantangan yang harus dihadapi perseroan adalah maraknya pembajakan yang dilakukan pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Sehingga, memberikan dampak cukup besar bagi perusahaan.
"Tantangan kami untuk tahun depan itu, saat ini semakin marak pembajakan, ini sangat mengganggu kinerja kami sebenarnya," terang dia.
Untuk itu, Effendi berharap kepada pemerintahan baru dapat mengambil sikap tegas terkait moratorium perizinan perusahaan Pay TV di Tanah Air.
Meski demikian, perusahaan masih tetap optimis untuk dapat mempertahankan pangsa pasar yang sebesar 75%.
"Kami enggak ada target market share untuk tahun depan ya. Tapi minimal, kami akan mempertahankan market share di level 75%," pungkasnya.
"Ya, dengan pemerintahan baru ini kami harapkan perekonomian di tanah air juga akan lebih baik lagi. Sehingga, dapat memberikan pengaruh terhadap industri Pay TV," kata Direktur Keuangan MNC Sky Vision Effendi Budiman di MNC Tower, Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Effendi menuturkan, saat ini penetrasi dari industri Pay TV masih sangat kecil. Hal Ini terlihat dari munculnya perusahaan Pay TV baru.
"Industri Pay TV, secara industri penetrasi masih kecil masih 9%, berarti pasar masih sangat besar," ujarnya.
Menurutnya, pada tahun-tahun berikutnya, tantangan yang harus dihadapi perseroan adalah maraknya pembajakan yang dilakukan pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Sehingga, memberikan dampak cukup besar bagi perusahaan.
"Tantangan kami untuk tahun depan itu, saat ini semakin marak pembajakan, ini sangat mengganggu kinerja kami sebenarnya," terang dia.
Untuk itu, Effendi berharap kepada pemerintahan baru dapat mengambil sikap tegas terkait moratorium perizinan perusahaan Pay TV di Tanah Air.
Meski demikian, perusahaan masih tetap optimis untuk dapat mempertahankan pangsa pasar yang sebesar 75%.
"Kami enggak ada target market share untuk tahun depan ya. Tapi minimal, kami akan mempertahankan market share di level 75%," pungkasnya.
(izz)