Software Nominasi KM Dikembangkan Melalui Training
A
A
A
ORGANISASI www.kicaumania.or.id (KM) terus melakukan pengembangan inovasi dalam menunjang lomba burung berkicau melalui Software Nominasi KM untuk membantu penjurian burung berkicau.
Setelah digunakan di event-event lomba hajatan KM, Software Nominasi KM terus dievaluasi untuk disempurnakan. Karena pada saat dipergunakan di event lomba Pemilu KM Cup, Wali Kota Depok Cup, dan KM Jatim Cup, ternyata Software Nominasi KM perlu ada perbaikan meski berjalan lancar dalam tiga event tersebut.
Pencetus Software Nominasi KM, Yogi Prayogi (CJ) menjelaskan, penggunaan software ini sangat efektif untuk membantu penjurian dan meminimalisir kecurangan-kecurangan yang dilakukan juri, sehingga tercipta lomba burung yang fair play.
“Software Nominasi KM ini untuk memudahkan proses penjurian dan perekapan secara otomatis dan agar penjurian berjalan dengan benar dapat diterima oleh semua pihak, serta secara kuantitas dan kualitas bisa dipertanggungjawabkan karena berjalan secara fair play,” ujarnya.
Meski demikian, Yogi mengakui bahwa kendala paling besar dalam menerapkan Software Nominasi KM ini adalah kesiapan para juri yang ada saat ini yang belum familiar menggunakan teknologi komputerisasi di dunia penjurian burung berkicau.
“Tapi bagi juri yang sudah mengetahui dan paham cara kerja sistem, ini sangat membantu terutama yang suka main fair play,” ucapnya.
Karena juri belum familiar dengan perangkat elektronik dalam melakukan tugasnya, sehingga masih harus dibantu oleh Team Software. Team Software bertugas mengasisteni juri dalam melakukan rekap nilai secara komputerisasi, mengumpulkan penilaian-penilaian juri dalam bentuk ranking untuk menentukan burung-burung yang layak dikoncerkan.
Dan untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk bergabung dalam Team Software, Yogi bersama KM mengadakan Training Software Nominasi KM, di Villa Bintaro Indah, Jl Sulawesi, Pondok Aren, Tangerang pada Sabtu 11 Oktober 2014 dan langsung praktik lapangan dalam lomba burung berkicau Inovasi Cup di Lapangan Hobbyku, Kahfi I, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu 12 Oktober 2014.
Yogi mengaku, Training Software Nominasi KM diadakan untuk ajang sharing pengetahuan dan sosialisasi Software Nominasi KM, karena yang mengikuti training merupakan member KM dan di luar KM yang berprofesi juri. Training yang diadakan sejak pukul 09.00-17.00 WIB tersebut terlihat seru dengan berbagai materi diskusi dan praktik simulasi lapangan yang diikuti 10 peserta.
“Training mengulas seluruh model penjurian (nominasi) tentang plus minusnya, pembahasan utama tentang software nominasi, kelebihan, cara kerja dan cara menggunakannnya,” paparnya.
Sesi pertama H. Ari Suprawadi mengawali training dengan materi “Etika EO, Juri, dan Peserta Lomba” dimana menjelaskan bagaimana etika-etika EO dalam mengadakan lomba, juri dalam melakukan penjurian, dan peserta lomba dalam berlomba. Disusul Kenny Rafsajani yang membawakan materi “Dasar Sistem Penjurian Lomba Burung” yang mana menjelaskan standard penilaian lomba burung berkicau, tugas juri, korlap, IP, dan rekap.
Di sesi kedua, Kenny Rafsajani memberikan materi “Perekapan Manual Secara Umum” yang menjelaskan rekap manual secara umum tanpa nominasi, menggunakan sistem nominasi, dan penentuan juara koncer dan di luar koncer. Dilanjutkan dengan Om Bewok dengan materi “Sistem Nominasi Secara Manual (Umum)” yang memaparkan simulasi sistem nominasi manual, sistem nominasi dengan ajuan 2 atau 3 burung, pengajuan nominasi oleh juri, korlap/IP, dan penentuan juara koncer dan di luar koncer.
Sesi ketiga, Yogi Prayogi memberikan materi “Sistem Nominasi Software KM” yang menjelaskan sejarah dan berbagai sistem software lomba, sistem software nominasi KM, pengajuan nominasi oleh juri, penentuan juara koncer dari software, penentuan juara di luar koncer, dan sistem rekap software.
Training ditutup dengan “Praktik Sistem Nominasi Software”. Praktik simulasi dilakukan di dalam ruang kelas dengan menggunakan komputer, laptop, tablet dan gadget lainnya.
Dalam simulasi, nampak peserta sangat antusias seakan-akan benar-benar dalam nuansa lomba burung. Instruktur dan peserta lomba tak jarang terlibat dalam perdebatan seru, mendiskusikan berbagai kasus-kasus kontroversial di ajang lomba-lomba burung selama ini. Diskusi menjadi lengkap dan obyektif karena peserta terdiri dari profesi juri, pemain lomba dan yang pernah bertugas sebagai korlap dan IP.
“Saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Semoga dengan semakin seringnya kegiatan seperti ini, KM turut memberikan edukasi pada masyarakat, khususnya penghobi burung. Karena secara tidak langsung, jika lomba makin fair play, peserta makin banyak, jadi itu turut membantu perekonomian masyarakat yang memanfaatkan event lomba burung,” jelas H. Ari Suprawadi.
Yogi mengisahkan, ide memunculkan Software Nominasi KM akibat keprihatinannya melihat penjurian lomba burung berkicau yang tidak sesuai dengan proses penjurian yang benar. Akibatnya, terjadi krisis kepercayaan dari para peserta lomba terhadap penjurian lomba burung berkicau.
Dia menegaskan, Software Nominasi KM ini fungsinya bukan untuk menggantikan tugas juri, melainkan hanya mengontrol dan membantu meringankan tugas juri sekaligus memberikan keterbukaan informasi kepada peserta lomba. Sehingga penjurian berjalan dengan benar, dapat diterima oleh semua pihak, serta lomba dinilai berjalan secara fair play.
“Software Nominasi KM ini cukup efektif karena menyingkat waktu penjurian untuk identifikasi burung-burung yang layak juara,” ujarnya.
Selama digunakan di event lomba KM baru-baru ini, Software Nominasi KM bisa diterima oleh pemain dan juri karena dapat melihat langsung ajuan nominasi terbanyak sampai terendah, sehingga dengan cepat teridentifikasi burung-burung yang layak diajukan juara koncer.
Namun Yogi menjelaskan, selayaknya dengan perkembangan iptek, software ini selalu diperbaiki, disempurnakan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan lomba. “Tapi selama ini apa yang sudah kita upayakan, sesimbang dengan output yang saya harapkan,” akunya.
Training ini rencananya akan diadakan kembali dalam waktu dua bulan ke depan. Selain untuk wilayah Jabodetabek, training juga akan menyasar wilayah Semarang dan Surabaya. Bagi peserta training, khususnya juri dan team software KM, akan dilibatkan di lomba yang menggunakan sistem ini.
“Saya berhadap, software ini memudahkan pekerjaan juri dan panitia khususnya team rekap antisipasi KKN, software bisa mengontrol kinerja juri, dan untuk peserta lomba bisa melihat langsung dan memantu hasil penjurian, jadi lebih terbuka dari sistem manapun,” tutupnya.
Setelah digunakan di event-event lomba hajatan KM, Software Nominasi KM terus dievaluasi untuk disempurnakan. Karena pada saat dipergunakan di event lomba Pemilu KM Cup, Wali Kota Depok Cup, dan KM Jatim Cup, ternyata Software Nominasi KM perlu ada perbaikan meski berjalan lancar dalam tiga event tersebut.
Pencetus Software Nominasi KM, Yogi Prayogi (CJ) menjelaskan, penggunaan software ini sangat efektif untuk membantu penjurian dan meminimalisir kecurangan-kecurangan yang dilakukan juri, sehingga tercipta lomba burung yang fair play.
“Software Nominasi KM ini untuk memudahkan proses penjurian dan perekapan secara otomatis dan agar penjurian berjalan dengan benar dapat diterima oleh semua pihak, serta secara kuantitas dan kualitas bisa dipertanggungjawabkan karena berjalan secara fair play,” ujarnya.
Meski demikian, Yogi mengakui bahwa kendala paling besar dalam menerapkan Software Nominasi KM ini adalah kesiapan para juri yang ada saat ini yang belum familiar menggunakan teknologi komputerisasi di dunia penjurian burung berkicau.
“Tapi bagi juri yang sudah mengetahui dan paham cara kerja sistem, ini sangat membantu terutama yang suka main fair play,” ucapnya.
Karena juri belum familiar dengan perangkat elektronik dalam melakukan tugasnya, sehingga masih harus dibantu oleh Team Software. Team Software bertugas mengasisteni juri dalam melakukan rekap nilai secara komputerisasi, mengumpulkan penilaian-penilaian juri dalam bentuk ranking untuk menentukan burung-burung yang layak dikoncerkan.
Dan untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk bergabung dalam Team Software, Yogi bersama KM mengadakan Training Software Nominasi KM, di Villa Bintaro Indah, Jl Sulawesi, Pondok Aren, Tangerang pada Sabtu 11 Oktober 2014 dan langsung praktik lapangan dalam lomba burung berkicau Inovasi Cup di Lapangan Hobbyku, Kahfi I, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu 12 Oktober 2014.
Yogi mengaku, Training Software Nominasi KM diadakan untuk ajang sharing pengetahuan dan sosialisasi Software Nominasi KM, karena yang mengikuti training merupakan member KM dan di luar KM yang berprofesi juri. Training yang diadakan sejak pukul 09.00-17.00 WIB tersebut terlihat seru dengan berbagai materi diskusi dan praktik simulasi lapangan yang diikuti 10 peserta.
“Training mengulas seluruh model penjurian (nominasi) tentang plus minusnya, pembahasan utama tentang software nominasi, kelebihan, cara kerja dan cara menggunakannnya,” paparnya.
Sesi pertama H. Ari Suprawadi mengawali training dengan materi “Etika EO, Juri, dan Peserta Lomba” dimana menjelaskan bagaimana etika-etika EO dalam mengadakan lomba, juri dalam melakukan penjurian, dan peserta lomba dalam berlomba. Disusul Kenny Rafsajani yang membawakan materi “Dasar Sistem Penjurian Lomba Burung” yang mana menjelaskan standard penilaian lomba burung berkicau, tugas juri, korlap, IP, dan rekap.
Di sesi kedua, Kenny Rafsajani memberikan materi “Perekapan Manual Secara Umum” yang menjelaskan rekap manual secara umum tanpa nominasi, menggunakan sistem nominasi, dan penentuan juara koncer dan di luar koncer. Dilanjutkan dengan Om Bewok dengan materi “Sistem Nominasi Secara Manual (Umum)” yang memaparkan simulasi sistem nominasi manual, sistem nominasi dengan ajuan 2 atau 3 burung, pengajuan nominasi oleh juri, korlap/IP, dan penentuan juara koncer dan di luar koncer.
Sesi ketiga, Yogi Prayogi memberikan materi “Sistem Nominasi Software KM” yang menjelaskan sejarah dan berbagai sistem software lomba, sistem software nominasi KM, pengajuan nominasi oleh juri, penentuan juara koncer dari software, penentuan juara di luar koncer, dan sistem rekap software.
Training ditutup dengan “Praktik Sistem Nominasi Software”. Praktik simulasi dilakukan di dalam ruang kelas dengan menggunakan komputer, laptop, tablet dan gadget lainnya.
Dalam simulasi, nampak peserta sangat antusias seakan-akan benar-benar dalam nuansa lomba burung. Instruktur dan peserta lomba tak jarang terlibat dalam perdebatan seru, mendiskusikan berbagai kasus-kasus kontroversial di ajang lomba-lomba burung selama ini. Diskusi menjadi lengkap dan obyektif karena peserta terdiri dari profesi juri, pemain lomba dan yang pernah bertugas sebagai korlap dan IP.
“Saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Semoga dengan semakin seringnya kegiatan seperti ini, KM turut memberikan edukasi pada masyarakat, khususnya penghobi burung. Karena secara tidak langsung, jika lomba makin fair play, peserta makin banyak, jadi itu turut membantu perekonomian masyarakat yang memanfaatkan event lomba burung,” jelas H. Ari Suprawadi.
Yogi mengisahkan, ide memunculkan Software Nominasi KM akibat keprihatinannya melihat penjurian lomba burung berkicau yang tidak sesuai dengan proses penjurian yang benar. Akibatnya, terjadi krisis kepercayaan dari para peserta lomba terhadap penjurian lomba burung berkicau.
Dia menegaskan, Software Nominasi KM ini fungsinya bukan untuk menggantikan tugas juri, melainkan hanya mengontrol dan membantu meringankan tugas juri sekaligus memberikan keterbukaan informasi kepada peserta lomba. Sehingga penjurian berjalan dengan benar, dapat diterima oleh semua pihak, serta lomba dinilai berjalan secara fair play.
“Software Nominasi KM ini cukup efektif karena menyingkat waktu penjurian untuk identifikasi burung-burung yang layak juara,” ujarnya.
Selama digunakan di event lomba KM baru-baru ini, Software Nominasi KM bisa diterima oleh pemain dan juri karena dapat melihat langsung ajuan nominasi terbanyak sampai terendah, sehingga dengan cepat teridentifikasi burung-burung yang layak diajukan juara koncer.
Namun Yogi menjelaskan, selayaknya dengan perkembangan iptek, software ini selalu diperbaiki, disempurnakan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan lomba. “Tapi selama ini apa yang sudah kita upayakan, sesimbang dengan output yang saya harapkan,” akunya.
Training ini rencananya akan diadakan kembali dalam waktu dua bulan ke depan. Selain untuk wilayah Jabodetabek, training juga akan menyasar wilayah Semarang dan Surabaya. Bagi peserta training, khususnya juri dan team software KM, akan dilibatkan di lomba yang menggunakan sistem ini.
“Saya berhadap, software ini memudahkan pekerjaan juri dan panitia khususnya team rekap antisipasi KKN, software bisa mengontrol kinerja juri, dan untuk peserta lomba bisa melihat langsung dan memantu hasil penjurian, jadi lebih terbuka dari sistem manapun,” tutupnya.
(gpr)