Intensitas Cahaya Gadget Bikin Anak-anak Pakai Kacamata
A
A
A
JAKARTA - Pengaruh gaya hidup moderen tidak selalu positif, seperti halnya intensitas cahaya gadget berpengaruh pada kesehatan mata.
Melalui klinik specialis mata keluarga Indonesia, SMEC Group meluncurkan program Cek Mata Yuk! di Jakarta, menciptakan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan mata sejak dini bagi masyarakat Jakarta karena dampak pengaruh gaya hidup modern seperti gadget terhadap kesehatan mata.
"Karena dari gaya hidup moderen yang semakin membahayakan mata, akibat penggunaan alat-alat berteknologi secara terus menerus," ungkap Chief Executive Officer SMEC Group, Imsyah Satari, di Talkshow memperingati World Sight Day 2014 di Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Lebih lanjut, D. A. N Candra Sari menambahkan, sebagai generasi hidup di era moderen ini, anak-anak sudah diperkenalkan dengan beragam gadget dan teknologi di usia dini.
"Para generasi mereka cenderung memiliki mata terkena intensitas paparan cahaya lebih banyak, sehingga kita sering menjumpai anak-anak usia dini telah menggunakan kacamata," tandasnya.
Candra menekankan, mata adalah organ yang sangat vital, untuk itu saya menghimbau kesadaran masyarakat dan para ibu untuk memeriksakan mata sejak dini.
"Kebanyakan kasus anak-anak yang saya tangani berupa miopia karena terlalu sering menggunakan gadget," imbuhnya.
Sementara itu, Ikhsan Revino dari SMEC menjelaskan, mata selalu digunakan untuk melihat gadget seperti komputer, smartphone, maupun tablet.
"Dalam waktu lama dan tanpa istirahat dapat mengakibatkan Asthenopia (mata lelah) yakni pupil mata lambat bereaksi terhadap cahaya karena telah berlebihan terkena cahaya dan dampak parahnya bisa menimbulkan silindris," terangnya.
Melalui klinik specialis mata keluarga Indonesia, SMEC Group meluncurkan program Cek Mata Yuk! di Jakarta, menciptakan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan mata sejak dini bagi masyarakat Jakarta karena dampak pengaruh gaya hidup modern seperti gadget terhadap kesehatan mata.
"Karena dari gaya hidup moderen yang semakin membahayakan mata, akibat penggunaan alat-alat berteknologi secara terus menerus," ungkap Chief Executive Officer SMEC Group, Imsyah Satari, di Talkshow memperingati World Sight Day 2014 di Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Lebih lanjut, D. A. N Candra Sari menambahkan, sebagai generasi hidup di era moderen ini, anak-anak sudah diperkenalkan dengan beragam gadget dan teknologi di usia dini.
"Para generasi mereka cenderung memiliki mata terkena intensitas paparan cahaya lebih banyak, sehingga kita sering menjumpai anak-anak usia dini telah menggunakan kacamata," tandasnya.
Candra menekankan, mata adalah organ yang sangat vital, untuk itu saya menghimbau kesadaran masyarakat dan para ibu untuk memeriksakan mata sejak dini.
"Kebanyakan kasus anak-anak yang saya tangani berupa miopia karena terlalu sering menggunakan gadget," imbuhnya.
Sementara itu, Ikhsan Revino dari SMEC menjelaskan, mata selalu digunakan untuk melihat gadget seperti komputer, smartphone, maupun tablet.
"Dalam waktu lama dan tanpa istirahat dapat mengakibatkan Asthenopia (mata lelah) yakni pupil mata lambat bereaksi terhadap cahaya karena telah berlebihan terkena cahaya dan dampak parahnya bisa menimbulkan silindris," terangnya.
(dyt)