Menaruh Jakarta di Mazda2
A
A
A
JAKARTA - Sebagai pemilik toko cutting sticker bernama Pacman di MGK Kemayoran, Imam tidak sekadar ingin berjualan saja. Dia pun merasa perlu untuk memberikan contoh kepada calon konsumennya bagaimana membuat cutting sticker di mobil dengan cara yang semenarik mungkin.
Dia pun mengorbankan mobil Mazda2 produksi 2010 miliknya sebagai kelinci percobaan. Agar tampil istimewa, Imam perlu mencari ide yang segar dan tidak pasaran. Dia tidak mau cutting sticker miliknya itu hanya berupa tokoh super hero animasi atau gambar lainnya.
Pikir punya pikir dia pun mencoba menaruh Peta Jakarta ke mobil Mazda2 tersebut. Dia beralasan saat ini masih banyak orang yang tidak tahu betul nama jalan-jalan di Jakarta. Jadi dengan menaruh Jakarta di mobilnya tersebut, akan banyak orang penasaran dengan mobilnya itu.
Membuat Peta Jakarta ke dalam bentuk cutting sticker bukan perkara mudah. Sebenarnya, Imam bisa mengambil jalan pintas dengan mencoba metode printing. Namun bukan Imam namanya jika ingin yang mudah-mudah saja. Dia tetap setia dengan cutting sticker demi mendapatkan tantangan berarti.
Menggunakan produk 3M, kreasi Imam diawali pada meja komputer. Selama beberapa waktu, pria yang tinggal di Tomang, Jakbar ini berkutat di depan komputer. Menentukan desain yang tepat. Disesuaikan pula dengan bentuk bodi yang menggembung di bagian buritan.
Untuk Peta Jakarta, dia mengambil peta yang ada di Google Maps. Dia menjamin semua jalan yang ada di Peta Jakarta itu tidak ada yang salah. Semuanya plek jiplek dengan peta Jakarta di Google Maps.
Karena keterbatasan dimensi mobil, Imam tidak bisa membuat Peta Jakarta secara keseluruhan. Dia hanya memilih kawasan Senayan dan Tugu Monas. Kedua lokasi ini dipilih karena memang sudah sangat lekat dengan kota Jakarta.
Setelah stiker dasar tertempel, Imam mengaku dibutuhkan ketelitian untuk menempelkan jalan-jalannya. Harus benar-benar presisi dan titik singgungan antar jalan juga harus sesuai. Menurut dia yang paling susah itu adalah menempelkan nama-nama jalan serta memasang garis peta.
Untuk panduan menempelkan garis peta, nama jalan dan jalan, peta harus di print lebih besar. Penempelan stiker ini bukan saja di samping, tapi sampai bagian atap. Menurutnya, jika hanya bodi samping tanpa diikuti atap, akan terlihat aneh.
Begitu urusan cutting sticker selesai, Imam tidak keburu puas diri. Dia mencoba memodifikasi mobil Mazda2 miliknya dengan radikal. Dia pun mengubah 2 pintu depan dengan pintu baru bermodel gunting alias scissor. Ya, mirip-mirip dengan pintu yang ada di Lamborghini. Kap mesin pun bisa dibuka dengan motorized. Ini juga berlaku dengan pintu bagasi. Alhasil, Mazda2 Peta Jakarta ini memang jadi sangat istimewa.
Dia pun mengorbankan mobil Mazda2 produksi 2010 miliknya sebagai kelinci percobaan. Agar tampil istimewa, Imam perlu mencari ide yang segar dan tidak pasaran. Dia tidak mau cutting sticker miliknya itu hanya berupa tokoh super hero animasi atau gambar lainnya.
Pikir punya pikir dia pun mencoba menaruh Peta Jakarta ke mobil Mazda2 tersebut. Dia beralasan saat ini masih banyak orang yang tidak tahu betul nama jalan-jalan di Jakarta. Jadi dengan menaruh Jakarta di mobilnya tersebut, akan banyak orang penasaran dengan mobilnya itu.
Membuat Peta Jakarta ke dalam bentuk cutting sticker bukan perkara mudah. Sebenarnya, Imam bisa mengambil jalan pintas dengan mencoba metode printing. Namun bukan Imam namanya jika ingin yang mudah-mudah saja. Dia tetap setia dengan cutting sticker demi mendapatkan tantangan berarti.
Menggunakan produk 3M, kreasi Imam diawali pada meja komputer. Selama beberapa waktu, pria yang tinggal di Tomang, Jakbar ini berkutat di depan komputer. Menentukan desain yang tepat. Disesuaikan pula dengan bentuk bodi yang menggembung di bagian buritan.
Untuk Peta Jakarta, dia mengambil peta yang ada di Google Maps. Dia menjamin semua jalan yang ada di Peta Jakarta itu tidak ada yang salah. Semuanya plek jiplek dengan peta Jakarta di Google Maps.
Karena keterbatasan dimensi mobil, Imam tidak bisa membuat Peta Jakarta secara keseluruhan. Dia hanya memilih kawasan Senayan dan Tugu Monas. Kedua lokasi ini dipilih karena memang sudah sangat lekat dengan kota Jakarta.
Setelah stiker dasar tertempel, Imam mengaku dibutuhkan ketelitian untuk menempelkan jalan-jalannya. Harus benar-benar presisi dan titik singgungan antar jalan juga harus sesuai. Menurut dia yang paling susah itu adalah menempelkan nama-nama jalan serta memasang garis peta.
Untuk panduan menempelkan garis peta, nama jalan dan jalan, peta harus di print lebih besar. Penempelan stiker ini bukan saja di samping, tapi sampai bagian atap. Menurutnya, jika hanya bodi samping tanpa diikuti atap, akan terlihat aneh.
Begitu urusan cutting sticker selesai, Imam tidak keburu puas diri. Dia mencoba memodifikasi mobil Mazda2 miliknya dengan radikal. Dia pun mengubah 2 pintu depan dengan pintu baru bermodel gunting alias scissor. Ya, mirip-mirip dengan pintu yang ada di Lamborghini. Kap mesin pun bisa dibuka dengan motorized. Ini juga berlaku dengan pintu bagasi. Alhasil, Mazda2 Peta Jakarta ini memang jadi sangat istimewa.
(dol)