Ini Pendapat Ahli Desain UI Soal Ponsel Android
A
A
A
NEW YORK - Banyak pengguna iPhone berusaha setengah mati beralih ke Android selama bertahun-tahun. Beberapa diantara mereka ada yang menyukainya dan lainnya bahkan tidak tahan walau sehari saja.
Dilansir dari BGR, Rabu (28/5/2014), ahli desain dari UI, Hillel Cooperman, mantan ahli pengalaman pengguna Microsoft dan pendiri konsultan desain pengalaman pengguna Jackson Fish Market, baru-baru ini memutuskan merelakan iPhone-nya dan mengambil HTC One supaya dia bisa mendapatkan pemahaman tentang pengguna Android.
Tampaknya ia tidak menyukai segala sesuatu dengan kedua ponsel andalan HTC dan platform mobile Google tersebut, yakni Nexus 5.
Cooperman mengatakan bar pemberitahuan selalu muncul di bagian atas layar secara terus menerus. Hal ini dinilainya cukup mengganggu.
Sedangkan dari implementasi tombol pada layar navigasi bar, ia mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat desain dari UI yang mengacaukan seperti yang ada di ponsel Android. Sehingga membutuhkan langkah tambahan untuk menampilkannya walau tidak memiliki fungsi tambahan sama sekali.
Tombol back universal Android, dinilainya terlalu membingungkan dan terasa mengganggu. Konten tampilan awal pernagkat terdiri dari ikon-ikon kecil dan terlalu banyak jarak.
Jadi, apakah Cooperman menemukan sesuatu yang dapat membuatnya menyukai Android? Pada dasarnya tidak ada.
"Hari-hari saya berpengalaman menggunakan Android hampir tidak pernah menyenangkan," ucapnya. Dia tidak menyukai ponsel Android-nya. "Saya tidak suka memakainya. Saya memilih untuk tidak membrowsing dengannya. Saya tidak tertairk menginstal aplikasi baru," ungkapnya.
Dilansir dari BGR, Rabu (28/5/2014), ahli desain dari UI, Hillel Cooperman, mantan ahli pengalaman pengguna Microsoft dan pendiri konsultan desain pengalaman pengguna Jackson Fish Market, baru-baru ini memutuskan merelakan iPhone-nya dan mengambil HTC One supaya dia bisa mendapatkan pemahaman tentang pengguna Android.
Tampaknya ia tidak menyukai segala sesuatu dengan kedua ponsel andalan HTC dan platform mobile Google tersebut, yakni Nexus 5.
Cooperman mengatakan bar pemberitahuan selalu muncul di bagian atas layar secara terus menerus. Hal ini dinilainya cukup mengganggu.
Sedangkan dari implementasi tombol pada layar navigasi bar, ia mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat desain dari UI yang mengacaukan seperti yang ada di ponsel Android. Sehingga membutuhkan langkah tambahan untuk menampilkannya walau tidak memiliki fungsi tambahan sama sekali.
Tombol back universal Android, dinilainya terlalu membingungkan dan terasa mengganggu. Konten tampilan awal pernagkat terdiri dari ikon-ikon kecil dan terlalu banyak jarak.
Jadi, apakah Cooperman menemukan sesuatu yang dapat membuatnya menyukai Android? Pada dasarnya tidak ada.
"Hari-hari saya berpengalaman menggunakan Android hampir tidak pernah menyenangkan," ucapnya. Dia tidak menyukai ponsel Android-nya. "Saya tidak suka memakainya. Saya memilih untuk tidak membrowsing dengannya. Saya tidak tertairk menginstal aplikasi baru," ungkapnya.
(dyt)