Human error faktor utama gangguan jaringan operator seluler

Sabtu, 05 April 2014 - 16:06 WIB
Human error faktor utama...
Human error faktor utama gangguan jaringan operator seluler
A A A
Sindonews.com - Faktor kesalahan manusia (human error) menjadi faktor utama seringnya gangguan jaringan yang melanda operator seluler.

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono menanggapi gangguan jaringan Indosat kemarin tidak ada pembajakan Internet Protocol (IP) seperti isu yang berkembang. Namun dalam kasus Indosat adalah murni kesalahan teknis karena human error.

Nonot menjelaskan sistematika tentang IP dan berlangsungnya kegiatan internet melalui routing dengan banyak jalur. “Kalau salah nomor itu kan mesti salah belok, kalau salah belok kan pasti tabrakan. Itu yang dibilang membajak,” tegas Nonot saat dihubungi Sabtu (5/4/2014).

Yang pasti kata Nonot, ketika terjadinya masalah tersebut, jaringan Indosat sedang down. Ini juga sering dialami oleh operator telekomunikasi lainnya.

Dia menjelaskan, jaringan yang down boleh saja, yang tidak boleh jaringan yang sering down karena ini berkaitan dengan komitmen operator yang harus menjaga kinerja jaringan dan koneksi bisa tersambung dengan baik.

“Karena itu harus ada yang ahli untuk menjelaskan kenapa sampai terjadi masalah ini," ujar dia.

Nonot melihat dalam kasus Indosat banyak kepentingan asing yang terhambat. Ini wajar karena dalam industri telekomunikasi melibatkan jaringan seluruh internasional yang berpusat di Amerika Serikat.

“Jadi, saya melihat tudingan BGP Monitoring itu terlalu emosional,”ujar dia.

Menurut Ketua Bidang Sekuriti Jaringan APJII Irvan Nasrun, kejadian seperti itu memang bisa melumpuhkan jaringan. Namun ditegaskannya, Indosat yang tergabung di dalam APJII tidak melakukan pembajakan seperti yang dituding oleh BGP dalam laporannya.

"Kejadian yang terjadi di Indosat ini merupakan human error dan bukan hal yang disengaja serta tidak ada hubungannya dengan ulah teroris atau pihak asing tapi murni karena human error," kata Irvan.

Sementara Executive Director Masyarakat Telekomunikasi (Mastel) Eddy Thoyib mengapresiasi upaya Indosat yang sigap dan telah bekerja keras mengatasi masalah jaringan internet ini, sehingga bisa mengembalikan layanan seperti semula patut diapresiasi,” ujarnya.

Meski Indosat cukup lama memperbaiki gangguan tersebut, Eddy melihat kerja keras yang ditunjukkan Indosat. Eddy menampik jika gangguan internet ini karena Indosat sudah membajak 415.652 prefix internet sebagaimana dilansir firma internet BGP Monitoring.

“Itu jelas tidak benar dan menyesatkan bagi masyarakat. Kalau pun dijelaskan, tentu sangat teknis sekali. Yang lebih penting, Indosat telah memperbaiki dan mengembalikan layanan seperti semula,” ujarnya.
(rna)
Berita Terkait
Internet Membantu Anak...
Internet Membantu Anak Muda Indonesia tetap Semangat di saat Pandemik
Layanan Telekomunikasi...
Layanan Telekomunikasi Indosat Ooredoo Kini Tersedia di Gerai Erafone
Indosat Ooredoo Catat...
Indosat Ooredoo Catat Kinerja Positif pada Kuartal I/2020
Indosat Ooredoo MPWR...
Indosat Ooredoo MPWR Membidik Generasi Digital, Ini Promo Super-Hematnya
Terdampak Pandemi, Indosat...
Terdampak Pandemi, Indosat Rugi Rp457 Miliar di Kuartal III
Indosat Ooredoo Ajak...
Indosat Ooredoo Ajak Masyarakat Bangkit Melawan Virus Corona
Berita Terkini
China Bocor Halus: Robot...
China Bocor Halus: Robot Humanoid Tiangong Jadi Open Source, Siapa Saja Boleh Gunakan dan Kembangkan!
2 jam yang lalu
Era Baru Internet Tanpa...
Era Baru Internet Tanpa Kartu Fisik, Begini Jurus XLSMART Dorong Adopsi eSIM!
3 jam yang lalu
Varian JN.1 Picu Lonjakan...
Varian JN.1 Picu Lonjakan Drastis Kasus Covid-19 di Asia
13 jam yang lalu
Keseringan Menggunakan...
Keseringan Menggunakan Ponsel Diklaim Menyebabkan Kepala Tertunduk
1 hari yang lalu
Nama Baru Elon Musk...
Nama Baru Elon Musk di X Menyebabkan Kripto Tiba-tiba Melonjak
1 hari yang lalu
Heboh HP Tak Kasat Mata...
Heboh HP Tak Kasat Mata Viral di TikTok
1 hari yang lalu
Infografis
Musuh-musuh Utama AS...
Musuh-musuh Utama AS dan NATO akan Gelar Latihan Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved