Musik komunal ala Moby

Kamis, 13 Februari 2014 - 13:14 WIB
Musik komunal ala Moby
Musik komunal ala Moby
A A A
INI tidak hanya terjadi pada musisi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Band dan musikus kini menggantungkan pendapatan mereka pada touring dan merchandise. Penjualan album baik dalam bentuk digital ataupun dalam bentuk CD sudah tidak lagi jadi penghasilan utama seiring dengan maraknya pembajakan dan layanan streaming.

Tapi, Moby punya cara berbeda. Musisi yang konsisten membuat lagu elektronik sejak 1980-an itu keluar dengan solusi oxymoron yang hampir belum pernah dicoba sebelumnya.

Kreator hits seperti Porcelain dan We Are Made of Stars itu membagi lagunya kepada fans secara gratis melalui situs BitTorrent dan Blend.io. BitTorrent adalah situs yang paling dibenci para musisi dan label karena menjadi sumber pembajakan tidak hanya musik, tapi juga film.

Nah, yang menarik, lagu yang dibagi itu masih dalam bentuk raw atau kasar. Tujuannya tidak lain agar lagu tersebut dirombak lagi oleh musisi lain untuk dijadikan lagu baru. “Di era digital seperti sekarang ini Anda tidak bisa mengontrol atau mengurung sesuatu,” katanya pada The Verge. “Menurut saya sebagai musisi kita harus membuat karya secara gratis dan membiarkannya kembali lagi ke kita,”ujarnya.

Total ada 4 lagu dan 3 buah video yang dibagi gratis di album terbaru Innocent. Di BitTorrent, file tersebut dijadikan bundle yang jika ingin mengunduh harus memberikan alamat email, dan menghubungkannya langsung ke email jika ingin membeli lagu lainnya di album tersebut. Di dunia game atau aplikasi mobile cara ini mirip seperti model freemium. Yakni, memberi sesuatu secara gratis untuk mendapat data konsumen dan membuat sebagian fitur berbayar.

Hebatnya, bundle Moby itu telah diunduh 8.9 juta kali, membuatnya menjadi artis BitTorrent yang paling banyak diunduh selama 2013. ”Langkah ini memang membuat eksekutif label marah-marah. Tapi, menurut saya justru menarik,” paparnya.

Single terbaru Moby, “Almost Home” dirilis di Blend.io. Tidak hanya file musiknya, tapi juga source code yang hanya bisa dibuka lewat program seperti Ableton Live, ProTools dan Garage Band. Musisi tidak perlu membayar untuk menggunakan lagu di Blend.io, bahkan diperbolehkan menjual hasil remix mereka sendiri.

“Kita memasuki era kolektif dan communal. Saya rasa album saya berikutnya akan lebih baik jika semakin banyak orang ikut berkolaborasi,” bebernya. Moby bisa melakukan hal tersebut karena ia adalah musisi independen. “Jika ada orang mengambil file saya dan membuat versinya sendiri yang lebih populer, justru luar biasa,” katanya. danang arradian
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9850 seconds (0.1#10.140)