NextStrain Pastikan Jelang Ramadan Corona Memasuki Fase Tidak Berbahaya

Minggu, 05 April 2020 - 13:05 WIB
NextStrain Pastikan...
NextStrain Pastikan Jelang Ramadan Corona Memasuki Fase Tidak Berbahaya
A A A
LONDON - Virus Corona yang terus bermutasi memasuki fase yang sangat dinantikan para peneliti. Memasuki bulan April 2020 ini atau jelang bulan Ramadan para ilmuwan memastikan corona bermutasi kira-kira setiap 15 hari sekali dan terus menjinak.

Ribuan urutan genetik virus telah diunggah ke database terbuka NextStrain yang menunjukkan bagaimana virus bermigrasi dan membelah menjadi subtipe baru.

Para peneliti mengatakan data menunjukkan virus corona bermutasi rata-rata setiap 15 hari, menurut National Geographic.

Salah satu pendiri NextStrain, Trevor Bedford, mengatakan bahwa mutasi sangat kecil sehingga tidak ada satu strain yang lebih mematikan daripada yang lain.

Para peneliti juga percaya strain tidak akan tumbuh lebih mematikan ketika berevolusi.

Bedford mengatakan kepada National Geographic: "Mutasi ini benar-benar jinak dan berguna sebagai potongan teka-teki untuk mengungkap bagaimana virus menyebar." tulis The Sun Minggu (5/4/2020).

Dia menambahkan berbagai jenis virus memungkinkan untuk melacak penularannya dan seberapa luas penyebarannya, yang mengindikasikan apakah kebijakan isolasi sendiri berdampak.

“Kita akan dapat mengetahui seberapa jauh transmisi yang kita lihat dan menjawab pertanyaan,‘ Bisakah kita melepaskan kaki kita dari gas? ” Kata Bedford.

Sebelumnya di Bulan Maret lalu, Otoritas kesehatan Islandia mendeteksi 40 varian virus corona setelah bermutasi. Temuan itu muncul setelah mereka melakukan tes dengan menggandeng perusahaan genetika swasta deCODE genetics terhadap 9.768 orang di negara tersebut.

Menurut profesor dan virolog Universitas Copenhagen, Allan Randrup Thomsen, temuan ini menyiratkan bahwa virus pada akhirnya akan menjadi lebih menular, kendati tidak terlalu parah.

"Ini berarti bahwa virus dapat menginfeksi lebih banyak karena lebih baik beradaptasi, tetapi bukan varian virus penyebab penyakit yang bertahan. Ini adalah varian yang menyebabkan lebih sedikit penyakit," papar Thomsen kepada surat kabar Denmark, Information, yang dikutip Sputnik.
(wbs)
Berita Terkait
Foto-Foto Labotarium...
Foto-Foto Labotarium Wuhan Simpan 1.500 Virus Termasuk COVID-19
Ilmuwan Australia Percaya...
Ilmuwan Australia Percaya Virus Corona Buatan Manusia
Virus Corona Jadi Kado...
Virus Corona Jadi Kado Terbaik di Hari Jadi Bumi
Asal Muasal Virus Corona...
Asal Muasal Virus Corona yang Seharusnya Tak Perlu Diperdebatkan
Teknologi Sensor Sel...
Teknologi Sensor Sel Biologis Mampu Deteksi Virus Corona
Ilmuwan TOP Dunia Yakin...
Ilmuwan TOP Dunia Yakin Vaksin Tak Akan Musnahkan Virus Corona
Berita Terkini
Cara Melakukan Drop...
Cara Melakukan Drop Pin di Google Maps dan Apa Saja Fungsinya?
58 menit yang lalu
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Kamis 22 Mei 2025, Klaim Sekarang!
2 jam yang lalu
Mengapa Video dan Situs...
Mengapa Video dan Situs Dewasa Tak Bisa Diputar di Indonesia?
2 jam yang lalu
Nvidia: AS Gagal Total...
Nvidia: AS Gagal Total Bikin China Sengsara, Justru Perusahaan Kami yang Merana!
2 jam yang lalu
Cek Cara Mendapatkan...
Cek Cara Mendapatkan Potongan Rp7.000 untuk Bayar Listrik dan Paket Data di Aplikasi Moxa
3 jam yang lalu
Spesifikasi dan Fitur...
Spesifikasi dan Fitur Redmi A5, HP Sejutaan Paling Layak Beli di 2025?
3 jam yang lalu
Infografis
Epidemiologi Pastikan...
Epidemiologi Pastikan Virus Langya Tidak Menular Antar Manusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved