Keamanan, Cloud, dan Peran C-Level
A
A
A
Myles HosfordHead of Security Architecture, ASEAN, AWS
Banyak C-levels (direktur hingga chief information security officer/CISO) yang semakin sadar pentingnya infrastruktur dalam layanan cloud. Mereka tidak segan berinvestasi pada layanan keamanan cloud terbaik guna menjamin terbangunnya sebuah infrastruktur yang aman, gesit, dan fleksibel untuk mendukung operasional.
Namun, ada satu hal yang perlu dijadikan prioritas pebisnis. Misalnya, berinvestasi pada SDM (pakar cloud) serta memberi prioritas pada seluruh sumber daya perusahaan untuk memastikan keamanan dan efisiensi.
Setiap bisnis beragam dan punya keistimewaan. Para C-level harus saling bertukar pikiran untuk memastikan apakah solusi keamanan cloud yang mereka adopsi tepat dan akan efektif dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan bisnis perusahaan.
Bukan Hanya Tanggung Jawab Divisi TI
CISO memang mengontrol beragam program keamanan yang diterapkan di perusahaan, tetapi juga punya tanggung jawab terhadap program keamanan yang lebih luas, yang mencakup bisnis secara keseluruhan.
Jajaran C-level yang memiliki kewenangan mengambil keputusan, mulai chief executive officers (CEO) hingga chief financial officers (CFO), perlu dilibatkan sejak awal.
Ini terkait persiapan proses yang mendukung tersampaikannya informasi secara cepat kepada mereka jika sewaktu-waktu terjadi upaya penyusupan. Dengan begitu, mereka bisa berkeputusan dan bertindak serta melakukan proses pemulihan sekaligus meminimalkan dampak yang ditimbulkan.
Intinya, jajaran direksi perusahaan perlu memiliki pemahaman bahwa kepatuhan terhadap regulasi, seperti general data protection regulation (GDPR), juga berpengaruh terhadap meningkatnya kesehatan keuangan perusahaan.
Untuk itu, pengelolaan kelaikan keamanan seyogianya dilakukan kolektif. Saat mempertimbangkan penyedia cloud bagi perusahaan, mereka punya tanggung jawab kolegial mempertimbangkan mitra mana yang tepat. Patuh pada standar GDPR membuat perusahaan dianggap lebih bertanggung jawab dalam menjaga keamanan data. Tidak hanya pada infrastruktur milik mereka sendiri, tetapi juga mitra dan penyuplai.
Karena itu, keputusan dewan direksi mempertimbangkan kemitraan dengan penyedia cloud menjadi kunci mencegah timbulnya masalah bisnis di kemudian hari.
Peran Aktif C-Level
Perusahaan yang terinformasi dengan baik akan berupaya keras melindungi aset yang dimiliki. Namun faktanya, banyak yang fokus pada ancaman keamanan yang umum saja. Inilah mengapa C-level perlu melibatkan diri sesuai kapasitas mereka.
Mereka perlu menempatkan prioritas dalam penerapan fokus strategi keamanan. Dari memahami sejauh mana kompleksitas data yang bernaung di jaringan hingga apakah penggunaan setiap informasi berharga milik perusahaan, baik yang terdapat di cloud maupun data center, sudah sesuai standar perlindungan informasi di industri.
Ini menuntut perlunya peran serta kolaboratif antara jajaran direksi dan tim keamanan TI di perusahaan. Di sinilah peran penyedia cloud mendukung dihadirkannya perlindungan menyeluruh terhadap data di cloud lewat layanan, proses, serta teknologi keamanan mutakhir seperti enkripsi.
Edukasi kepada Direksi
Jajaran direksi sudah harus menyadari pentingnya strategi penerapan sistem keamanan siber yang memadai bagi perusahaan, baik secara proaktif maupun kolaboratif.
Di Amazon Web Services (AWS), membekali pemahaman tepat kepada pelanggan merupakan kunci dihadirkannya pertahanan keamanan optimal.
Kami memberi pemahaman menyeluruh kepada mereka mengenai layanan keamanan dan teknologi cloud agar dapat membangun solusi yang mampu melindungi organisasi, sekaligus mendukung akselerasi pertumbuhan dan inovasi perusahaan.
Edukasi yang tepat kepada seluruh karyawan mengenai keunggulan cloud serta seluruh perangkat keamanan siber memberi mereka kesempatan turut ambil bagian dalam menciptakan keamanan siber yang tangguh di perusahaan.
Karyawan menjadi lebih yakin dalam menerapkan strategi bisnis. Di tengah masyarakat yang kian terkoneksi, perusahaan perlu lebih serius berinvestasi meningkatkan kecakapan terkait keamanan berbasis cloud.
Agar SDM Betah
Kompetisi menggaet talenta terbaik di industri keamanan sengit. Perusahaan saling berlomba menawarkan yang terbaik agar mereka tertarik. Dari besaran gaji aduhai, peluang berlabuh ke posisi lebih tinggi dengan cepat, hingga beragam tawaran lainnya.
Penerapan teknologi cloud di perusahaan dianggap sebagai satu daya tawar yang menarik bagi talenta tersebut. Sebenarnya platform cloud terbaik mendukung diselenggarakannya proses otomatisasi di ranah keamanan yang sebelumnya membutuhkan sumber daya dan upaya lebih. Staf bisa lebih fokus menuntaskan tugas-tugas lain yang dianggap krusial.
Keamanan dari Puncak
Kunci penerapan strategi keamanan sukses terletak pada kepiawaian pimpinan dalam memimpin perusahaan. Menuntut keselarasan peran dalam menyatukan bisnis dan kesigapan untuk selalu berada di garda terdepan. Pemahaman terhadap setiap jengkal bisnis perusahaan mutlak dimiliki.
Pemimpin yang baik ialah mereka yang mampu menempatkan sumber daya sebagai prioritas, berinvestasi pada teknologi tepat, serta mampu menjaga talenta terbaik perusahaan di bidang keamanan TI, berperan serta secara proaktif mendorong terlaksananya agenda digital perusahaan dalam perlindungan data.
Banyak C-levels (direktur hingga chief information security officer/CISO) yang semakin sadar pentingnya infrastruktur dalam layanan cloud. Mereka tidak segan berinvestasi pada layanan keamanan cloud terbaik guna menjamin terbangunnya sebuah infrastruktur yang aman, gesit, dan fleksibel untuk mendukung operasional.
Namun, ada satu hal yang perlu dijadikan prioritas pebisnis. Misalnya, berinvestasi pada SDM (pakar cloud) serta memberi prioritas pada seluruh sumber daya perusahaan untuk memastikan keamanan dan efisiensi.
Setiap bisnis beragam dan punya keistimewaan. Para C-level harus saling bertukar pikiran untuk memastikan apakah solusi keamanan cloud yang mereka adopsi tepat dan akan efektif dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan bisnis perusahaan.
Bukan Hanya Tanggung Jawab Divisi TI
CISO memang mengontrol beragam program keamanan yang diterapkan di perusahaan, tetapi juga punya tanggung jawab terhadap program keamanan yang lebih luas, yang mencakup bisnis secara keseluruhan.
Jajaran C-level yang memiliki kewenangan mengambil keputusan, mulai chief executive officers (CEO) hingga chief financial officers (CFO), perlu dilibatkan sejak awal.
Ini terkait persiapan proses yang mendukung tersampaikannya informasi secara cepat kepada mereka jika sewaktu-waktu terjadi upaya penyusupan. Dengan begitu, mereka bisa berkeputusan dan bertindak serta melakukan proses pemulihan sekaligus meminimalkan dampak yang ditimbulkan.
Intinya, jajaran direksi perusahaan perlu memiliki pemahaman bahwa kepatuhan terhadap regulasi, seperti general data protection regulation (GDPR), juga berpengaruh terhadap meningkatnya kesehatan keuangan perusahaan.
Untuk itu, pengelolaan kelaikan keamanan seyogianya dilakukan kolektif. Saat mempertimbangkan penyedia cloud bagi perusahaan, mereka punya tanggung jawab kolegial mempertimbangkan mitra mana yang tepat. Patuh pada standar GDPR membuat perusahaan dianggap lebih bertanggung jawab dalam menjaga keamanan data. Tidak hanya pada infrastruktur milik mereka sendiri, tetapi juga mitra dan penyuplai.
Karena itu, keputusan dewan direksi mempertimbangkan kemitraan dengan penyedia cloud menjadi kunci mencegah timbulnya masalah bisnis di kemudian hari.
Peran Aktif C-Level
Perusahaan yang terinformasi dengan baik akan berupaya keras melindungi aset yang dimiliki. Namun faktanya, banyak yang fokus pada ancaman keamanan yang umum saja. Inilah mengapa C-level perlu melibatkan diri sesuai kapasitas mereka.
Mereka perlu menempatkan prioritas dalam penerapan fokus strategi keamanan. Dari memahami sejauh mana kompleksitas data yang bernaung di jaringan hingga apakah penggunaan setiap informasi berharga milik perusahaan, baik yang terdapat di cloud maupun data center, sudah sesuai standar perlindungan informasi di industri.
Ini menuntut perlunya peran serta kolaboratif antara jajaran direksi dan tim keamanan TI di perusahaan. Di sinilah peran penyedia cloud mendukung dihadirkannya perlindungan menyeluruh terhadap data di cloud lewat layanan, proses, serta teknologi keamanan mutakhir seperti enkripsi.
Edukasi kepada Direksi
Jajaran direksi sudah harus menyadari pentingnya strategi penerapan sistem keamanan siber yang memadai bagi perusahaan, baik secara proaktif maupun kolaboratif.
Di Amazon Web Services (AWS), membekali pemahaman tepat kepada pelanggan merupakan kunci dihadirkannya pertahanan keamanan optimal.
Kami memberi pemahaman menyeluruh kepada mereka mengenai layanan keamanan dan teknologi cloud agar dapat membangun solusi yang mampu melindungi organisasi, sekaligus mendukung akselerasi pertumbuhan dan inovasi perusahaan.
Edukasi yang tepat kepada seluruh karyawan mengenai keunggulan cloud serta seluruh perangkat keamanan siber memberi mereka kesempatan turut ambil bagian dalam menciptakan keamanan siber yang tangguh di perusahaan.
Karyawan menjadi lebih yakin dalam menerapkan strategi bisnis. Di tengah masyarakat yang kian terkoneksi, perusahaan perlu lebih serius berinvestasi meningkatkan kecakapan terkait keamanan berbasis cloud.
Agar SDM Betah
Kompetisi menggaet talenta terbaik di industri keamanan sengit. Perusahaan saling berlomba menawarkan yang terbaik agar mereka tertarik. Dari besaran gaji aduhai, peluang berlabuh ke posisi lebih tinggi dengan cepat, hingga beragam tawaran lainnya.
Penerapan teknologi cloud di perusahaan dianggap sebagai satu daya tawar yang menarik bagi talenta tersebut. Sebenarnya platform cloud terbaik mendukung diselenggarakannya proses otomatisasi di ranah keamanan yang sebelumnya membutuhkan sumber daya dan upaya lebih. Staf bisa lebih fokus menuntaskan tugas-tugas lain yang dianggap krusial.
Keamanan dari Puncak
Kunci penerapan strategi keamanan sukses terletak pada kepiawaian pimpinan dalam memimpin perusahaan. Menuntut keselarasan peran dalam menyatukan bisnis dan kesigapan untuk selalu berada di garda terdepan. Pemahaman terhadap setiap jengkal bisnis perusahaan mutlak dimiliki.
Pemimpin yang baik ialah mereka yang mampu menempatkan sumber daya sebagai prioritas, berinvestasi pada teknologi tepat, serta mampu menjaga talenta terbaik perusahaan di bidang keamanan TI, berperan serta secara proaktif mendorong terlaksananya agenda digital perusahaan dalam perlindungan data.
(ysw)