Ramadan 2020 Bakal Lebih Istimewa Karena Kedatangan Asteroid Bersahabat

Senin, 09 Maret 2020 - 14:02 WIB
Ramadan 2020 Bakal Lebih...
Ramadan 2020 Bakal Lebih Istimewa Karena Kedatangan Asteroid Bersahabat
A A A
JAKARTA - Bulan Ramadan 2020 bakal terasa istimewa bagi penggemar astronomi. Sebab ada asteroid besar sekelas “Apollo” yang diprediksi bakal mendekati Bumi.

Bulan Ramadan 1441 H sendiri sudah ditetapkan oleh PP Muhammadiyah akan jatuh pada tanggal 24 April 2020. Sementara, merujuk data Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA yang dilaporkan laman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan, Asteroid 2016 HP6 akan melitas mendekati Bumi pada 8 Mei, pukul 04.48 WIB pada jarak 4,33 jb (jarak bulan) atau 1,66 juta kilometer. Asteroid ini memiliki kecpatan relatif 5,72 kilometer per detik ketika mendekati Bumi dan dikategorikan sebagai asteroid Apollo.

Asteroid Apollo adalah asteroid yang memiliki sumbu setengah panjang lebih besar dibandingkan orbit Bumi (> 1 Satuan Astronomi, SA). Namun jarak perhelionnya lebih kecil dibandingkan aphelion Bumi (< 1,017 SA).

Beberapa asteorid Apollo bisa menjadi ancaman bagi penduduk di Bumi apabila berada pada jarak yang sangat dekat. Ambil contoh, Meteor Chelyabinsk yang memasuki atmosfer Bumi dan meledak di langit Kota Chelyabinsk, Rusia pada 15 Februari 2013 lalu dengan ukuran 17 meter.

Asteroid 2016 HP6 memiliki sumbu setengah panjang sebesar 1,579 SA atau 236 juta kilometer dengan kelonjongan orbit sebesar 0,357. Jarak terdekat asteroid ini dengan Matahari sebesar 1,014 SA dengan kemiringan orbit 3,92° terhadap ekliptika, yang mana sedikit lebih miring dibandingkan orbit Venus (inklinasi 3,39°).

Periode orbit asteroid ini selama 724,5 hari atau 1,98 tahun atau sedikit lebih lama dibandingkan periode orbit Mars yakni 687 hari atau 1,88 tahun.

Asteroid 2016 HP6 diperkirakan berukuran antara 23 hingga 52 meter dengan magnitudo absolut +25,3 jika diamati pada jarak 1 SA dari Matahari. Asteroid ini memiliki jarak perpotongan orbit minimum (minimum orbit intersection distance, MOID) sebesar 0,0053817 SA atau 805 ribu kilometer terhadap orbit Bumi, yang mana jauh lebih kecil dari 0,05 SA atau 7,5 juta kilometer, tapi magnitudo absolutnya lebih besar daripada +22. Sehingga objek ini tidak dapat dikategorikan sebagai objek berpotensi bahaya (Potentially Hazardous Object, PHO).

Disitat dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, lintasan orbit asteroid dapat berubah dikarenakan tarikan gravitasi planet. Saintis percaya asteroid sesatan (stray asteroid) maupun pecahan dari tabrakan asteroid lebih awal telah menabrak Bumi di masa silam, yang mana berperan penting dalam evolusi planet Bumi.

Sedangkan menurut Planetary Defense Coordination Office NASA, jatuhnya asteroid adalah proses alami yang terjadi terus menerus. Setiap harinya, material 80-100 ton, asteroid jatuh ke Bumi dari luar angkasa dalam bentuk debu dan meteorit kecil (pecahan asteroid yang hancur di atmosfer Bumi).

Setidaknya dalam 20 tahun terakhir, sensor radar Pemerintah Amerika Serikat telah mendeteksi hampir 600 asteroid berukuran sangat kecil (beberapa meter saja) yang memasuki atmosfer Bumi, sehingga menciptakan bolide atau fireball. Para ahli memperkirakan benda jatuh alami yang besarnya sama dengan pecahan meteorit di Chelyabinsk terjadi sekali atau dua kali dalam 100 tahun.

Lapan dalam website-nya menyebutkan, benda jatuh alami yang lebih besar diperkirakan sangat jarang terjadi bahkan dalam skala ratusan hingga ribuan tahun. Namun mengingat ketidaklengkapan katalog Objek Dekat Bumi saat ini, benda jatuh alami seperti meteorit Chelyabinsk dapat terjadi kapan saja.
(mim)
Berita Terkait
Asteroid Melintasi Bumi...
Asteroid Melintasi Bumi 21 Maret, NASA Bersiaga, LAPAN Pastikan Tak Bahaya
Ini Misi Ruang Angkasa...
Ini Misi Ruang Angkasa yang Menewaskan Astronautnya
LAPAN Bagikan Hasil...
LAPAN Bagikan Hasil Pengamatan Malam Langit Gelap, Ada Jupiter Hingga Galaxy Bima Sakti
Pesawat Roc Stratolaunch...
Pesawat Roc Stratolaunch Jalani Uji Terbang Ke-6, Hasilnya Tidak Terduga
Tingkatkan Kemampuan...
Tingkatkan Kemampuan ISS, Dua Astronot NASA Berjalan di Luar Angkasa
Misi New Horizons NASA...
Misi New Horizons NASA Ungkap Material Kabut Es Pluto yang Berbahaya
Berita Terkini
Gambar AI Donald Trump...
Gambar AI Donald Trump Jadi Paus Picu Reaksi Keras
9 jam yang lalu
Fenomena Alam Pemicu...
Fenomena Alam Pemicu Ratusan Gempa Bumi per-Hari Terdeteksi
10 jam yang lalu
Rekomendasi Link Tambah...
Rekomendasi Link Tambah Follower TikTok Gratis
11 jam yang lalu
Satelit Kubus Milik...
Satelit Kubus Milik Korea Selatan Bakal Ramaikan Misi Artemis
12 jam yang lalu
Elon Musk Samakan Dirinya...
Elon Musk Samakan Dirinya dengan Buddha
14 jam yang lalu
Cara Mengubah Kuota...
Cara Mengubah Kuota Belajar Menjadi Internet Tanpa Aplikasi
15 jam yang lalu
Infografis
Jusuf Muda Dalam, Menteri...
Jusuf Muda Dalam, Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved