Facebook Tumpas Hoax Terkait Penyebaran Virus Corona
A
A
A
MENLO PARK - Kabar hoax atau informasi yang salah mudah sekali tersebar di sosial media. Penyebarannya bisa sangat masif dan cepat, apa lagi terkait informasi yang sedang banyak dibicarakan, seperti virus Corona.
Untuk menekan salah informasi yang tersebar di platform miliknya, Facebook mengambil langkah-langkah baru nan tegas. Upaya ini juga agar penggunanya mendapat informasi yang akurat dan dapat dipercaya seputar virus Corona.
Raksasa jejaring sosial itu melakukan pemeriksaan fakta kepada konten dan menghilangkan klaim palsu yang beredar di seluruh properti utama Facebook. Instagram turut menjadi platform yang diperiksa serupa, karena masih termasuk di bawah naungan Facebook.
Selain itu, CEO Perusahaan, Mark Zuckerberg ini juga secara pro aktif mengirimkan pemberitahuan kepada pengguna, yang telah berbagi atau aktif mencoba menyebarkan kebohongan terkait virus Corona.
Melansir laman Venture Beat, Minggu (2/2/2020), Facebook menyatakan, akan mulai menghapus konten yang melibatkan klaim palsu atau teori konspirasi, mengenai bagaimana virus mematikan ini telah menyebar. Sembari melakukan pemblokiran atau membatasi tagar yang meningkatkan paparan informasi yang salah.
Namun, Facebook bukan satu-satunya platform yang melakukan langkah ini. Sebelumnya, Twitter juga ikut berjuang melawan penyebaran hoax dan informasi yang salah terkait Corona.
Begitu juga dengan Google. Mesin pencari raksasa ini mengaktifkan fitur SOS Alert di layanan Search mereka. Jadi, ketika pengguna mencari Corona virus, mereka akan dibawa ke hasil penelurusan yang berisi tips kesahatan dan berita-berita terkait virus Corona.
Untuk menekan salah informasi yang tersebar di platform miliknya, Facebook mengambil langkah-langkah baru nan tegas. Upaya ini juga agar penggunanya mendapat informasi yang akurat dan dapat dipercaya seputar virus Corona.
Raksasa jejaring sosial itu melakukan pemeriksaan fakta kepada konten dan menghilangkan klaim palsu yang beredar di seluruh properti utama Facebook. Instagram turut menjadi platform yang diperiksa serupa, karena masih termasuk di bawah naungan Facebook.
Selain itu, CEO Perusahaan, Mark Zuckerberg ini juga secara pro aktif mengirimkan pemberitahuan kepada pengguna, yang telah berbagi atau aktif mencoba menyebarkan kebohongan terkait virus Corona.
Melansir laman Venture Beat, Minggu (2/2/2020), Facebook menyatakan, akan mulai menghapus konten yang melibatkan klaim palsu atau teori konspirasi, mengenai bagaimana virus mematikan ini telah menyebar. Sembari melakukan pemblokiran atau membatasi tagar yang meningkatkan paparan informasi yang salah.
Namun, Facebook bukan satu-satunya platform yang melakukan langkah ini. Sebelumnya, Twitter juga ikut berjuang melawan penyebaran hoax dan informasi yang salah terkait Corona.
Begitu juga dengan Google. Mesin pencari raksasa ini mengaktifkan fitur SOS Alert di layanan Search mereka. Jadi, ketika pengguna mencari Corona virus, mereka akan dibawa ke hasil penelurusan yang berisi tips kesahatan dan berita-berita terkait virus Corona.
(mim)