Meski Ciptakan OS Sendiri, Huawei Masih Ingin Gunakan Android
Meski Ciptakan OS Sendiri, Huawei Masih Ingin Gunakan Android
A
A
A
MENLO PARK - Seperti diketahui, akibat perang dagang antara China dan Amerika Serikat, Huawei dilarang menjalin kerja sama dengan perusahaan apapun asal negeri Paman Sam.
Buntut dari larangan itu membuat Huawei harus rela tidak bisa mengakses Android buatan Google di perangkat mereka. Beberapa bulan terakhir, perusahaan terlihat berupaya mencari solusi untuk menciptakan sistem operasi sendiri.
Huawei akhirnya berhasil menciptakan OS Harmony. Sayangnya, sistem yang diciptakan ini bukan untuk menggantikan Android, seperti yang diharapkan banyak orang.
Mengutip laman Slash Gear, Jumat (31/1/2020), penciptaan Harmony OS hanya sebagai platform IoT yang baru. Huawei masih harus melakukan lebih banyak upaya, untuk mengembangkan dan menawarkan Huawei Mobile Services dan AppGallery, sebagai pengganti Google Play Services dan Store.
Hingga saat ini, penjualan Huawei masih ditopang dari perangkat mereka yang masih bisa akses Google dan pasar China. Perusahaan tampaknya ingin mengumpulkan minat dari pengembang aplikasi.
Di sisi lain, Der Standar melaporkan, Huawei dikabarkan tidak akan kembali menggunakan Google, meskipun larangan itu dicabut. Namun, pihak Huawei berkata lain. Perusahaan mengindikasikan masih tetap memilih menggunakan Android jika situasinya berbeda.
Meski begitu, bukan tidak mungkin Huawei menutup pintu selamanya bagi Google. Sebab, perusahaan tetap yakin mempunyai kemampuan untuk mengembangkan sistem operasi sendiri.
Buntut dari larangan itu membuat Huawei harus rela tidak bisa mengakses Android buatan Google di perangkat mereka. Beberapa bulan terakhir, perusahaan terlihat berupaya mencari solusi untuk menciptakan sistem operasi sendiri.
Huawei akhirnya berhasil menciptakan OS Harmony. Sayangnya, sistem yang diciptakan ini bukan untuk menggantikan Android, seperti yang diharapkan banyak orang.
Mengutip laman Slash Gear, Jumat (31/1/2020), penciptaan Harmony OS hanya sebagai platform IoT yang baru. Huawei masih harus melakukan lebih banyak upaya, untuk mengembangkan dan menawarkan Huawei Mobile Services dan AppGallery, sebagai pengganti Google Play Services dan Store.
Hingga saat ini, penjualan Huawei masih ditopang dari perangkat mereka yang masih bisa akses Google dan pasar China. Perusahaan tampaknya ingin mengumpulkan minat dari pengembang aplikasi.
Di sisi lain, Der Standar melaporkan, Huawei dikabarkan tidak akan kembali menggunakan Google, meskipun larangan itu dicabut. Namun, pihak Huawei berkata lain. Perusahaan mengindikasikan masih tetap memilih menggunakan Android jika situasinya berbeda.
Meski begitu, bukan tidak mungkin Huawei menutup pintu selamanya bagi Google. Sebab, perusahaan tetap yakin mempunyai kemampuan untuk mengembangkan sistem operasi sendiri.
(wbs)
Explore More