Smart Home Office, Kebutuhan Kekinian

Rabu, 15 Januari 2020 - 22:17 WIB
Smart Home Office, Kebutuhan...
Smart Home Office, Kebutuhan Kekinian
A A A
JAKARTA - Disadari atau tidak, industri dunia sedang memasuki tahap transisi baru yang dikenal sebagai Industry 4.0, yaitu proses produksi di mana mesin-mesin tidak bekerja secara individu, tetapi bisa berkomunikasi satu dengan yang lainnya.

Hal ini dapat dilakukan karena mesin-mesin tersebut menghasilkan data besar yang memungkinkan untuk melakukan berbagai hal, misalnya identifikasi peluang dan mengoptimalkan logistik.

Beberapa Industry 4.0 yang paling umum adalah smart home dan smart office. Kedua hal tersebut sudah tidak begitu asing di telinga kita, mengingat banyaknya brand besar yang sudah mulai memasarkan istilah ini sebagai keunggulan mereka.

Smart building adalah sebuah konsep gedung, baik kantor ataupun rumah, yang peralatan dan perangkatnya dapat dikontrol menggunakan sensor jarak jauh yang terhubung dengan internet.

“Di sistem smart building , peralatan dan perangkatnya dapat dihubungkan ke internet dan pengguna dapat mengatur fungsi seperti akses CCTV, kunci pintu rumah, lampu pencahayaan, jadwal menyalakan AC, home theater dan lain-lain,” ujar Christian Jourdy Hadisurja, Senior Engineer PT Air Distribution Product Indonesia (ADPI), perusahaan yang bergerak dalam pasar itu.

Dengan membawa salah satu market leader di Singapura bermerek Quantum Automation di Indonesia, ADPI masuk menjadi system integrator untuk Smart Building Management System. Sampai saat ini perusahaan tersebut sudah menyelesaikan berbagai proyek untuk smart building di Jakarta. Sistem yang telah diimplementasikannya adalah Building Management System berbasis IP (IBMS).

“Salah satu keunggulan sistem ini adalah kemampuan memonitor sistem dari mana saja dan kapan saja selama lokasi tersebut memiliki koneksi internet. Kami juga telah mengimplementasikan Web Based Visitor Management System, sehingga apabila visitoringin datang, baik untuk meeting atau bertemu klien, cukup dengan mengunduh aplikasi dan mendaftar terlebih dahulu. Kemudian tanpa perlu mengantre lagi, visitor sudah bisa mengakses tempat yang ingin dituju hanya dengan menggunakan smartphone ,” ujar Christian.

Selain itu, sistem lain yang pernah diimplementasikan perusahaan adalah IP Based CCTV yang telah diintegrasikan dengan analytics video. Jadi, CCTV tidak hanya dapat memantau, tetapi juga dapat menganalisis gerak-gerik seluruh pengunjung yang sedang berkunjung ke gedung. Apabila ada pengunjung yang dianggap mencurigakan, kemana saja mereka melangkah, gerak-geriknya akan terus dipantau.

Sistem-sistem lain yang pernah diimplementasikan ADPI di antaranya Chiller Plant Optimization System, Integrated Security Management System, Intercom System dan Guard Tour System, serta Communication Infrastructure System.

Walaupun Industry 4.0 masih terus berkembang dan mungkin akan baru matang setelah 30 tahun ke depan, ada beberapa organisasi yang menyangkal bahwa Industry 4.0 akan berpengaruh dalam bisnis mereka. Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa Industry 4.0 sedang berkembang pesat.
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2289 seconds (0.1#10.140)