Aset Kripto Jadi Investasi Terbaik Dunia Selama Setahun Terakhir

Kamis, 09 Januari 2020 - 20:00 WIB
Aset Kripto Jadi Investasi Terbaik Dunia Selama Setahun Terakhir
Aset Kripto Jadi Investasi Terbaik Dunia Selama Setahun Terakhir
A A A
JAKARTA - Volume perdagangan aset kripto di dunia selama tahun 2019 mengalami penurunan secara signifikan apabila dibandingkan 2017. Meski begitu, aset kripto tetap memiliki nilai kapitalisasi cukup fenomenal dan memiliki performa yang termasuk paling tinggi dibandingkan pilihan investasi lainnya dalam satu tahun terakhir.

Hal ini menjadikan aset kripto tetap menjadi pilihan investasi terbaik selama 10 tahun belakangan ini. Selama 8 tahun terakhir, nilai terendah bitcoin dalam bitcoin terus meninggi setiap tahunnya berturut-turut: 2012 : USD4 , 2013: USD65, 2014: USD200, 2015: USD185, 2016: USD365, 2017: UDS780, 2018: USD3.200, 2019: USD3.360.

Terlebih lagi, menurut data setahun terakhir performa aset kripto selama tahun 2018-2019 dianggap lebih baik dari aset tradisional seperti saham, obligasi, komoditas. Dilihat dari stabilitas harga selama satu tahun belakang ini, Bitcoin mengalami kenaikan 80,09% dalam setahun terakhir.

Sedangkan IHSG, emas, dan obligasi berturut-turut berkisar pada angka 2,28%, 14,84%, dan 13,15%. Khususnya mulai dari bulan Maret hingga akhir 2019, dengan bermunculannya sentimen-sentimen positif secara berkelanjutan membuat nilai perdagangan bitcoin dan aset kripto kembali melejit.

Oscar Darmawan, CEO Indodax, menjelaskan, aset kripto dan teknologi Blockchain kini semakin dikenal dan digemari oleh masyarakat karena berbagai inovasi yang dibawanya. Hal ini dapat dilihat seiring banyaknya instansi yang mulai membangun teknologi Blockchain untuk mendukung transparansi kepada publik. Sehingga bermunculannya dukungan pemerintah dari berbagai negara di dunia. Dukungan yang diberikan berupa peraturan-peraturan yang terus memberikan ruang inovasi bagi masyarakat di bidang ini.

Di sisi lain, jelas Oscar, pihaknya melihat kalangan investor saat ini sudah lebih dewasa, sehingga mereka lebih skeptis terhadap rumor atau berita miring yang beredar tanpa dasar. “Para investor kini tidak lagi menganggap aset kripto sebagai hal yang menyeramkan karena mereka mulai menyadari kalau kripto sebagaimana halnya emas memiliki nilai atas fisik digitalnya. Bahkan, kalangan anak muda justru melihat hal ini sebagai peluang besar untuk berspekulasi atas kripto yang perharinya bisa naik turun lebih dari 10%," ungkap Oscar Darmawan.

Ketika ditanya tentang prediksi di masa mendatang, Oscar Darmawan berkeyakinan pasar kripto akan terus mengalami pertumbuhan stabilitas yang kian membaik. Terlebih sekarang ini bursa kripto mulai diatur di bawah Bappebti.

Menurut Oscar, hadirnya kebijakan pelonggaran moneter (dovish) oleh sebagian bank sentral dunia dalam upaya pengentasan perang dagang China-Amerika dan berkurangnya supply bitcoin akibat Halving Day 2020 tentu saja akan membuat demand terhadap bitcoin semakin meningkat.

Sementara itu, supply di pasar tidak bisa mengimbangi permintaan bitcoin tersebut. Akibatnya, pengguna akan kembali melihat bitcoin sebagai investasi aset bernilai tinggi di jangka panjang yang kemudian diikuti tumbuhnya ekosistem trading bitcoin dan aset kripto lainnya.

Faktor lain yang perlu publik sorot adalah fungsi dari bitcoin sebagai safe haven asset class sebagaimana emas yang membuat pada saat terjadi suatu krisis menjadi komoditas paling dicari di negara itu. Contohnya, fenomena memanasnya hubungan Iran dengan AS saat ini membuat harga Bitcoin di Iran naik hingga USD25.000 per 1 Bitcoin. Ini dikarenakan warga Iran ketakutan untuk menyelamatkan kekayaannya apabila terjadi perang. “Hal ini sama halnya dengan perseturuan AS-Korea Utara tahun lalu yang juga ikut mendorong harga Bitcoin mengalami kenaikan,” katanya menganalisis.

Indodax sendiri tercatat sebagai perusahaan yang berpengalaman dalam bidang aset digital dan Blockchain. Perusahan ini menjadi penyedia platform jual-beli aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin dan lebih dari 50 aset digital lainnya.

Indodax berdiri sejak tahun 2014 dan melayani lebih dari 1,8 juta orang di Indonesia. Indodax juga memiliki hampir 200 karyawan dengan partner di seluruh dunia, seperti China, Singapura, Eropa, Korea Selatan, Mexico dan India yang berpengalaman dalam bidang aset digital.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7735 seconds (0.1#10.140)