Tips Rawat Ban Serep dari Hindari Cairan Pengilap dan Lap Basah
A
A
A
JAKARTA - Kita kerap mengalami musibah ban bocor. Hal ini tentunya juga dapat mengganggu aktivitas musim liburan. Maka dari itu, fungsi dari ban cadangan memiliki peran yang penting untuk dijaga performanya agar tetap maksimal.
Sudah menjadi fungsinya jika ban serep atau cadangan bertugas menggantikan ban utama pada saat komponen berputar itu mengalami kebocoran di jalan. Dengan adanya ban cadangan tersebut, mobil dapat kembali berjalan meskipun ada beberapa peraturan yang harus diiukti.
Seperti tugasnya pula yang hanya bersifat sebagai ban pengganti, ban serep di dalam atau di luar kabin mobil ternyata memiliki beragam model. Ada yang bentuknya mirip seperti ban utama atau 4 ban terpakai. Ada juga dengan model berbeda namun lingkar roda sama dengan ban utama.
“Bahkan di salah satu varian model lama mobil Peugeot, ternyata ada yang tidak dilengkapi ban serep di dalam kabin. Konon katanya untuk menambah luas ruang kabin. Dan sebagai gantinya, mobil tersebut dilengkapi toolkit khusus panambal ban portable. Namanya Puncture,” terang Samsudin, Aftersales Support PT Astra International – PEUGEOT.
Karena alasan luas kabin, lanjut Samsudin, kini beberapa varian mobil Peugeot baik produk lama atau terbaru, dimensi ban serepnya berbeda dengan ban utama. Tidak terlalu lebar, lingkar roda sama, pelek standard dan pasang ban spesifikasi khusus. Makanya disarankan untuk memperhatikan secara seksama spesifikasi ban dan menggunakan ban serep secara bijaksana.
Nah, karena hanya bertugas sebagai ban cadangan, tak heran jika ban cadangan tersebut jarang mengaspal atau lebih banyak diam di dalam kabin. Pertanyaannya adalah, apakah ban serep itu perlu dirawat atau lakukan pengecekan secara berkala?
Pertama kali yang harus diperhatikan adalah kualitas ban serep itu sendiri. Jika kondisi ban serep sudah hampir tipis dan akan digunakan, pastikan posisi pasangnya wajib di belakang. Hal itu untuk hindari overstering ketika ban depan mendadak bocor atau pecah dijalan. Selain itu pastikan mobil saat jalan tidak melebihi kecepatan ban yang disarankan oleh ban serep.Sebaliknya jika ban serep masih dalam kondisi baik. Hal yang perlu dilakukan konsumen untuk menjaga performanya adalah dengan menjaga tekanan angin.
“Jika roda utama menggunakan spefikasi 32 bar, ban serep bisa diisi angin bertekanan hingga 50 bar. Karena ban lama diam sangat mungkin turun tekanannya. Dan saat difungsikan masih mungkin tekanan ban tidak kurang,” wanti Samsudin.
Pastikan kondisi ban cadangan normal saat disimpan. Jangan gunakan cairan pengilap karena akan mempengaruhi kualitas ban yang jarang dipakai. Upayakan jaga kebersihan dan hindarin zat kimia untuk sekedar kosmetik belaka.
Jika ban tersebut kotor, pastikan cukup dilap dengan kain lap yang kering, karena jika menggunakan kain lap basah, air bekas lap sangat mungkin mengendap dan bikin karat di pelek ban serep yang rata-rata gunakan pelat.
Sudah menjadi fungsinya jika ban serep atau cadangan bertugas menggantikan ban utama pada saat komponen berputar itu mengalami kebocoran di jalan. Dengan adanya ban cadangan tersebut, mobil dapat kembali berjalan meskipun ada beberapa peraturan yang harus diiukti.
Seperti tugasnya pula yang hanya bersifat sebagai ban pengganti, ban serep di dalam atau di luar kabin mobil ternyata memiliki beragam model. Ada yang bentuknya mirip seperti ban utama atau 4 ban terpakai. Ada juga dengan model berbeda namun lingkar roda sama dengan ban utama.
“Bahkan di salah satu varian model lama mobil Peugeot, ternyata ada yang tidak dilengkapi ban serep di dalam kabin. Konon katanya untuk menambah luas ruang kabin. Dan sebagai gantinya, mobil tersebut dilengkapi toolkit khusus panambal ban portable. Namanya Puncture,” terang Samsudin, Aftersales Support PT Astra International – PEUGEOT.
Karena alasan luas kabin, lanjut Samsudin, kini beberapa varian mobil Peugeot baik produk lama atau terbaru, dimensi ban serepnya berbeda dengan ban utama. Tidak terlalu lebar, lingkar roda sama, pelek standard dan pasang ban spesifikasi khusus. Makanya disarankan untuk memperhatikan secara seksama spesifikasi ban dan menggunakan ban serep secara bijaksana.
Nah, karena hanya bertugas sebagai ban cadangan, tak heran jika ban cadangan tersebut jarang mengaspal atau lebih banyak diam di dalam kabin. Pertanyaannya adalah, apakah ban serep itu perlu dirawat atau lakukan pengecekan secara berkala?
Pertama kali yang harus diperhatikan adalah kualitas ban serep itu sendiri. Jika kondisi ban serep sudah hampir tipis dan akan digunakan, pastikan posisi pasangnya wajib di belakang. Hal itu untuk hindari overstering ketika ban depan mendadak bocor atau pecah dijalan. Selain itu pastikan mobil saat jalan tidak melebihi kecepatan ban yang disarankan oleh ban serep.Sebaliknya jika ban serep masih dalam kondisi baik. Hal yang perlu dilakukan konsumen untuk menjaga performanya adalah dengan menjaga tekanan angin.
“Jika roda utama menggunakan spefikasi 32 bar, ban serep bisa diisi angin bertekanan hingga 50 bar. Karena ban lama diam sangat mungkin turun tekanannya. Dan saat difungsikan masih mungkin tekanan ban tidak kurang,” wanti Samsudin.
Pastikan kondisi ban cadangan normal saat disimpan. Jangan gunakan cairan pengilap karena akan mempengaruhi kualitas ban yang jarang dipakai. Upayakan jaga kebersihan dan hindarin zat kimia untuk sekedar kosmetik belaka.
Jika ban tersebut kotor, pastikan cukup dilap dengan kain lap yang kering, karena jika menggunakan kain lap basah, air bekas lap sangat mungkin mengendap dan bikin karat di pelek ban serep yang rata-rata gunakan pelat.
(wbs)