Cara Merawat Ban Agar Berkendara Semakin Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ban atau roda adalah salah satu bagian penting pada kendaraan. Ini merupakan komponen yang berhubungan langsung antara kendaraan dengan jalan.
Apalagi bagian dari kaki-kaki mobil tersebut tak selamanya mendapatkan beban ideal, yang membuat ban bekerja keras. BACA JUGA - Dynamic Shield Pajero Sport Facelift Ujian Berat Fortuner 2020
Dengan beragam kondisi tersebut, tak heran jika akan muncul beberapa kerusakan pada ban. Hingga mengharuskan karet bundar tersebut segera diganti karena tidak aman jika tetap digunakan. jika tetap dipaksa melibas jalan, ban rusak akan membuat tidak nyaman bagi pengendara maupun penumpangnya. Lebih buruknya, keamanan berkendaraan akan terancam akibat hal ini. BACA JUGA - Beda Jauh dari yang Sekarang, Toyota Fortuner 2020 Terlihat di Dealer-Dealer
Sering menganggap ringan permasalahan mengenai ban akan fatal akibatnya bagi keselamatan. Sebab bisa saja ban yang digunakan tidak dapat bekerja sesuai fungsinya. Untuk menghidari masalah di jalan, ada beberapa indikasi penyebab ban rusak yang harus segera diganti selain tapak atau profil ban yang sudah tipis atau habis. Jadi perhatikan betul tanda-tanda tersebut. BACA JUGA - Siap diproduksi, Suzuki Pastikan Pasar Motor Listrik Masih Belum Jelas
“Ciri lainnya juga dapat dilihat pada indikator keausan ban atau TWI (tread wear indicator).
Langkah ini bisa dilihat pada dinding ban kendaraan. Lihat juga periode produksi ban ada pada permukaan. Umumnya periode minggu dan tahun produksi ban keluar dari pabrik,” tukas Aidil Swastomo selaku Head of Aftersales dari Astra Peugeot.
Usia produksi ban ideal berada di bawah 2 tahun. Performanya masih prima di luar pemakaian yang ekstrim. Contohnya 4019 pada permukaan ban, artinya ban diproduksi minggu ke-40 pada tahun 2019.
Cara lainnya adalah dengan mendengar suara dari ban. Ban yang sudah lama atau performanya menurun, biasa menimbulkan suara bising. Tingkat elastisitas karet pada ban semakin lama akan mengeras sehingga menimbukan suara yang lebih bising daripada kondisi normalnya. Kepekaan pendengaran akan menjadi kunci mengetahui permasalahan ini.
Kembali ke tanda fisik, jika permukaan ketebalan tapak ban sudah di bawah 60% sebaiknya diwaspadai dan segera melakukan penggantian. Permukaan profil ban sobek atau tampak benjol juga harus segera diganti. Jika bagian dinding ban yang robek kecil tentu masih dapat diperbaiki, selama lebar ukuran kerusakan tidak lebih dari setengah centimeter.
Namun kerusakan robek pada tapak ban, sebaiknya segera diganti. Begitu pula jika terjadi benjol pada ban, Kondisi ini biasanya disebabkan kawat bagian dalam ban ada yang putus atau rusak.
Agar lebih pasti, pengecekan kondisi ban kendaraan dapat dilakukan di bengkel resmi Astra Peugeot. Karena tidak hanya di cek mengenai kelayakan dari ban, kondisi kaki-kaki juga akan di periksa secara menyeluruh apabila perlu juga dilakukan spooring dan balancing pada kondisi kaki-kaki agar bekendara semakin aman dan nyaman.
Apalagi bagian dari kaki-kaki mobil tersebut tak selamanya mendapatkan beban ideal, yang membuat ban bekerja keras. BACA JUGA - Dynamic Shield Pajero Sport Facelift Ujian Berat Fortuner 2020
Dengan beragam kondisi tersebut, tak heran jika akan muncul beberapa kerusakan pada ban. Hingga mengharuskan karet bundar tersebut segera diganti karena tidak aman jika tetap digunakan. jika tetap dipaksa melibas jalan, ban rusak akan membuat tidak nyaman bagi pengendara maupun penumpangnya. Lebih buruknya, keamanan berkendaraan akan terancam akibat hal ini. BACA JUGA - Beda Jauh dari yang Sekarang, Toyota Fortuner 2020 Terlihat di Dealer-Dealer
Sering menganggap ringan permasalahan mengenai ban akan fatal akibatnya bagi keselamatan. Sebab bisa saja ban yang digunakan tidak dapat bekerja sesuai fungsinya. Untuk menghidari masalah di jalan, ada beberapa indikasi penyebab ban rusak yang harus segera diganti selain tapak atau profil ban yang sudah tipis atau habis. Jadi perhatikan betul tanda-tanda tersebut. BACA JUGA - Siap diproduksi, Suzuki Pastikan Pasar Motor Listrik Masih Belum Jelas
“Ciri lainnya juga dapat dilihat pada indikator keausan ban atau TWI (tread wear indicator).
Langkah ini bisa dilihat pada dinding ban kendaraan. Lihat juga periode produksi ban ada pada permukaan. Umumnya periode minggu dan tahun produksi ban keluar dari pabrik,” tukas Aidil Swastomo selaku Head of Aftersales dari Astra Peugeot.
Usia produksi ban ideal berada di bawah 2 tahun. Performanya masih prima di luar pemakaian yang ekstrim. Contohnya 4019 pada permukaan ban, artinya ban diproduksi minggu ke-40 pada tahun 2019.
Cara lainnya adalah dengan mendengar suara dari ban. Ban yang sudah lama atau performanya menurun, biasa menimbulkan suara bising. Tingkat elastisitas karet pada ban semakin lama akan mengeras sehingga menimbukan suara yang lebih bising daripada kondisi normalnya. Kepekaan pendengaran akan menjadi kunci mengetahui permasalahan ini.
Kembali ke tanda fisik, jika permukaan ketebalan tapak ban sudah di bawah 60% sebaiknya diwaspadai dan segera melakukan penggantian. Permukaan profil ban sobek atau tampak benjol juga harus segera diganti. Jika bagian dinding ban yang robek kecil tentu masih dapat diperbaiki, selama lebar ukuran kerusakan tidak lebih dari setengah centimeter.
Namun kerusakan robek pada tapak ban, sebaiknya segera diganti. Begitu pula jika terjadi benjol pada ban, Kondisi ini biasanya disebabkan kawat bagian dalam ban ada yang putus atau rusak.
Agar lebih pasti, pengecekan kondisi ban kendaraan dapat dilakukan di bengkel resmi Astra Peugeot. Karena tidak hanya di cek mengenai kelayakan dari ban, kondisi kaki-kaki juga akan di periksa secara menyeluruh apabila perlu juga dilakukan spooring dan balancing pada kondisi kaki-kaki agar bekendara semakin aman dan nyaman.
(wbs)