Larry Page dan Sergey Brin Resmi Tinggalkan Google

Rabu, 04 Desember 2019 - 14:25 WIB
Larry Page dan Sergey...
Larry Page dan Sergey Brin Resmi Tinggalkan Google
A A A
MOUNTAIN VIEW - Larry Page dan Sergey Brin, mantan mahasiswa Universitas Stanford yang mendirikan Google di garasi Silicon Valley, menyatakan mengundurkan diri dari raksasa internet tersebut.

Mereka menyerahkan kekuasaan Alphabet -- induk Google --ke Sundar Pichai, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Google.

Artinya, Pichai akan menjabat sebagai CEO Google yang kini juga memiliki peran sebagai CEO Alphabet. Posisi sebagai Presiden Alphabet yang tadinya dijabat oleh Sergey Brin pun kini ditiadakan dari perusahaan.

"Alphabet dan Google tidak lagi membutuhkan dua CEO dan seorang Presiden. Ke depannya, Sundar akan menjadi CEO Google dan Alphabet. Dia akan menjadi eksekutif yang bertanggung jawa untuk memimpin Google, dan mengelola investasi Alphabet" tulis Larry dan Serey dalam blog resmi Google, Rabu (4/12/2019).

Larry dan Sergey sebenarnya memang sudah hampir tak pernah kelihatan lagi sejak mereka merestrukturisasi Google empat tahun lalu. Namun baru sekarang mereka secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya.

"Dengan Alphabet yang kini sudah mapan, dan Google serta Other Bets sudah beroperasi secara efektif sebagai perusahaan independen, ini adalah waktu yang tepat untuk menyederhanakan struktur manajemen kami. Kami tak pernah menjadi orang yang memaksakan peran tertentu di manajemen saat kami pikir ada cara lain yang lebih baik untuk menjalankan perusahaan," tulis Page dan Brin.

"Dan kini Alphabet dan Google tak lagi membutuhkan dua CEO dan seorang presiden. Ke depannya, Sundar akan menjadi CEO dari Google dan Alphabet. Ia akan menjadi eksekutif yang bertanggung jawab untuk memimpin Google, dan mengatur investasi Alphabet di dalam portfolio Other Bets," tambahnya.

Perampingan jabatan dan kenaikan Sundar ini terjadi ketika Google dan Alphabet menghadapi pengawasan dari semua pihak. Perusahaan ini menjadi sasaran penyelidikan antimonopoli oleh pejabat federal dan negara bagian, sebagaimana dikutip dari CNET.

Google juga berada di tengah-tengah beberapa tantangan budaya terbesarnya sebagai sebuah perusahaan.
(wbs)
Berita Terkait
Google.org Umumkan Pendanaan...
Google.org Umumkan Pendanaan Edukasi AI dan Ketahanan Pangan untuk 6 juta Orang di Asia Tenggara
Komdigi dan Google Luncurkan...
Komdigi dan Google Luncurkan Google Play Protect untuk Keamanan Digital
Google Luncurkan 11.000...
Google Luncurkan 11.000 Beasiswa untuk Keterampilan Digital
Google Teratas dalam...
Google Teratas dalam Daftar Mobile Publisher pada Dua Bulan Awal di 2021
Google Meet Tambah Fitur...
Google Meet Tambah Fitur Baru untuk Persiapan Sebelum Pertemuan
Google akan Hapus Semua...
Google akan Hapus Semua Konten jika Tak Aktif Selama 2 Tahun
Berita Terkini
Jakarta Jadi Otak Digital...
Jakarta Jadi Otak Digital Raksasa! Kontribusi Google Cloud Capai Rp1.400 T dan Ciptakan 240 Ribu Lapangan Kerja
2 jam yang lalu
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
19 jam yang lalu
Logo Google Diperbarui...
Logo Google Diperbarui dengan Warna Gradasi Baru
1 hari yang lalu
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
1 hari yang lalu
Lebih Dahulu Gelap atau...
Lebih Dahulu Gelap atau Terang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
1 hari yang lalu
Reaksi Kasih Sayang...
Reaksi Kasih Sayang Ibu Gajah ketika Anaknya Tewas Ditabrak Truk
1 hari yang lalu
Infografis
Mahasiswi ITB Ditangkap...
Mahasiswi ITB Ditangkap Gara-gara Meme Prabowo dan Jokowi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved