Ini Kandidat Utama Pita Frekuensi Jaringan 5G di Indonesia
Kamis, 28 November 2019 - 20:00 WIB
Ini Kandidat Utama Pita Frekuensi Jaringan 5G di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Di saat negara-negara berkembang lainnya di wilayah Asia menata frekuensi 5G, Indonesia sampai sekarang belum menentukan jalur pita mana yang akan dipakai untuk internet supercepat itu.
Pemerintah sendiri belakangan menyarankan dua kandidat frekuensi yang bisa digunakan untuk jaringan generasi kelima atau 5G. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail, menyebut pita frekuensi di milimeter wave untuk 5G yakni 26GHz.
Adapun kandidat frekuensi yang disiapkan untuk layanan 5G ini, yakni 3,5GHz, 26GHz, dan 28GHz. Namun dia menjelaskan, frekuensi 28GHz sudah dipakai untuk satelit.
"Enggak, yang 28GHz itu kita peruntukan untuk kebutuhan satelit HTS (high troughput satellite). Kandidatnya di 26 GHz yang 5G, nanti diumumkan," kata Ismail di Jakarta.
Meski sudah menentukan frekuensinya, Kominfo belum meresmikan layanan jaringan 5G ini dalam waktu dekat di Indonesia. Menurutnya masih banyak sekali pekerjaan rumah yang menjadi alasan mengapa 5G belum juga diluncurkan.
"Kan sudah jelas tinggal kapannya nanti, kan kita lagi melihat banyak faktor supply demand jangan dorong cepat-cepat. Karena itu, fiber optic, fiberisasi, banyak PR-PR yang harus diselesaikan dulu. Jangan kita kecepatan," tuturnya.
Pemerintah sendiri belakangan menyarankan dua kandidat frekuensi yang bisa digunakan untuk jaringan generasi kelima atau 5G. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail, menyebut pita frekuensi di milimeter wave untuk 5G yakni 26GHz.
Adapun kandidat frekuensi yang disiapkan untuk layanan 5G ini, yakni 3,5GHz, 26GHz, dan 28GHz. Namun dia menjelaskan, frekuensi 28GHz sudah dipakai untuk satelit.
"Enggak, yang 28GHz itu kita peruntukan untuk kebutuhan satelit HTS (high troughput satellite). Kandidatnya di 26 GHz yang 5G, nanti diumumkan," kata Ismail di Jakarta.
Meski sudah menentukan frekuensinya, Kominfo belum meresmikan layanan jaringan 5G ini dalam waktu dekat di Indonesia. Menurutnya masih banyak sekali pekerjaan rumah yang menjadi alasan mengapa 5G belum juga diluncurkan.
"Kan sudah jelas tinggal kapannya nanti, kan kita lagi melihat banyak faktor supply demand jangan dorong cepat-cepat. Karena itu, fiber optic, fiberisasi, banyak PR-PR yang harus diselesaikan dulu. Jangan kita kecepatan," tuturnya.
(mim)
